Ajaib.co.id – Bekerja adalah kegiatan yang selalu dilakukan setiap harinya untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup. Rata-rata waktu kerja yang dihabiskan dengan bekerja adalah sekitar delapan jam. Bahkan terkadang, pekerjaan tersebut memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa diselesaikan.
Hal ini tentu sering kali membuat jenuh dan lelah. Apalagi bila terdapat komplain atau revisi dari atasan ataupun client, yang membuat kita merasakan titik jenuh dan kehilangan motivasi. Padahal, untuk menjaga motivasi bekerja bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Para pekerja biasanya melakukan apresiasi terhadap diri sendiri atau yang biasanya disebut dengan self-reward untuk bisa termotivasi dalam bekerja. Lalu, apakah self-reward tersebut merupakan sebuah kewajiban? atau hanya sebagai pemborosan saja? Yuk, simak artikel berikut ini:
Self-reward adalah kewajiban bagi para pekerja?
Self-reward secara harfiah diartikan sebagai hadiah atas diri sendiri. Mengapa seseorang butuh self-reward? Saat seseorang mulai dikelilingi dengan rasa lelah dan kurang termotivasi maka akan mengeluarkan usaha yang lebih agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
Setelah pekerjaan tersebut teratasi, seseorang berharap akan ada orang lain yang memberikan penghargaan atas apa yang dikerjakan sebab setiap orang pasti ingin diapresiasi.
Namun, kekecewaan seringkali muncul karena mengharapkan apresiasi dari orang lain yang tak kunjung datang. Maka, pemberian apresiasi tersebut datang dari diri sendiri sebagai bentuk penghargaan atas apa yang dikerjakan.
Sesuai dengan artinya yaitu memberikan penghargaan bagi diri sendiri, apakah hal tersebut adalah hal yang penting? Pemberian self-reward kepada diri sendiri dapat dikatakan adalah sebuah kewajiban, lho
Lelah dalam menghadapi aktivitas sehari-hari yang tidak ada habisnya atau terjebak pada suatu kondisi dan tidak tahu harus berbuat apa adalah hal yang sangat membebani pikiran.
Self-reward bisa menstimulus perasaan bahagia dengan membuat otak secara otomatis melepaskan hormon dopamine. Perasaan yang bahagia membuat lelah akan hilang dan membuat semangat dan termotivasi.
Nah, memberikan apresiasi kepada diri sendiri menjadi langkah awal untuk menambah kepercayaan diri melakukan berbagai pekerjaan. Selain itu, pemberian self-reward bisa membuatmu menikmati hidup sehingga dapat membuatmu terus maju dan mencari jalan keluar atas hambatan dalam pekerjaan.
Self-reward kepada diri sendiri adalah yang dapat menghibur panca indera. Namun, cara yang digunakan oleh banyak orang adalah dengan cara yang salah yang seharusnya dihindari, yaitu:
1. Berutang untuk barang
Mengapresiasi diri bukan berarti harus membeli barang yang mahal. Namun membeli barang yang diimpikan tetapi tetap dengan memperhatikan kemampuan keuangan. Memaksakan diri untuk membeli barang yang diluar kemampuan membeli hingga berhutang akan membebani kemampuan keuangan dan menambah beban pikiran.
2. Membeli sesuatu secara berlebih dan tidak sehat
Kesenangan setiap orang tentunya berbeda-beda. Beberapa membeli makanan dan minuman sebagai bentuk apresiasi kepada dirinya. Kendati demikian, hindari konsumsi makanan dan minuman tidak sehat secara berlebihan.
Misalnya, kamu merayakannya dengan membeli makanan junk food atau minuman beralkohol dalam jumlah yang banyak, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuhmu. Tetap jaga kesehatan dengan memperhatikan kadar nutrisi tubuh.
3. Keseringan
Apresiasi yang diberikan tentu sebagai pemicu semangat dalam bekerja. Self-reward dilakukan sebagai penghargaan atas pencapaian yang telah diraih dalam sebuah tugas yang menguras hati dan pikiran. Tentunya tidak setiap hari kita mengalami pekerjaan yang menguras hati dan pikiran. Self-reward yang keseringan bukan menjadi apresiasi atas usaha melainkan sebuah sifat konsumtif.
Apakah self-reward adalah pemborosan?
Bila self-reward adalah sebuah kewajiban untuk menjaga akal dan motivasi, apakah dapat dikatakan self-reward sebagai sifat perilaku yang konsumtif? Semuanya tergantung dengan bagaimana cara pemberian self-reward itu sendiri.
Bila dilakukan sesering mungkin dan menghabiskan banyak biaya untuk mendapatkan kepuasan, maka dapat dikatakan self-reward menjadi sebuah pemborosan. Berikut cara membuat self-reward tidak menjadi pemborosan, yaitu:
1. Buat target
Buatlah dalam jangka waktu tertentu, target dan kriteria hadiah apa yang akan didapatkan ketika menyelesaikan pekerjaan. Mulailah dari hal yang paling sederhana, misalnya, kamu bisa menyelesaikan pekerjaan selama jam kerja tanpa lembur, maka berikan hadiah minuman atau makanan yang dapat dibeli dalam perjalanan pulang.
Kemudian tambah tahapan yang akan diberikan apresiasi lebih jauh lagi. Misalnya, bila kamu dapat bekerja tanpa lembur atau bila bekerja tanpa mengeluh selama sebulan penuh, belikan dirimu sebuah barang yang kamu idamkan.
2. Kategorikan pengeluaran
Dalam menyiapkan sebuah self-reward, kamu dapat melakukannya dengan memperhatikan keadaan keuangan terlebih dahulu dan membuat rencana pengeluaran. Caranya, perhatikan pengeluaran rutin setiap bulannya. Lalu, sisihkan sekitar 5% dari pendapatan untuk anggaran ekstra. Kamu dapat menggunakan anggaran dana tersebut sebagai modal self-reward.
Hal ini juga tidak mengganggu pengeluaran rutin lainnya. Dengan dana tersebut kamu bisa membeli barang yang diinginkan atau jalan-jalan untuk mencari ketenangan yang dibutuhkan. Ingat, kamu juga tidak perlu menghabiskan seluruh dana ekstra tersebut untuk self-reward.
Lakukanlah investasi terhadap sisa dana ekstra atau dana ekstra yang belum digunakan. Melakukan investasi dengan menggunakan sisa dana ekstra tentunya memberikanmu lebih banyak keuntungan. Sebab, investasi akan membuatmu memiliki lebih banyak dana ekstra yang akan digunakan untuk melakukan self-reward atas pencapaianmu.
Nah, kamu dalam berinvestasi dengan menggunakan Aplikasi Investasi Ajaib, lho. Aplikasi investasi ajaib adalah pilihan yang tepat buat kamu yang ingin berinvestasi dengan aman dan praktis. Dana tersebut akan dikelola oleh manajer investasi yang handal dan memberikan keuntungan kepadamu. Nah, tunggu apalagi? Segera miliki akun Ajaib ya.
