Saham perusahaan produsen ban terkemuka, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), mengalami lonjakan di awal perdagangan minggu ini, Senin (1/4/2024). Hal ini menyusul respons positif dari investor terhadap kinerja keuangan perusahaan sepanjang tahun 2023.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, per pukul 09.19 WIB hari ini, saham GJTL melonjak sebesar 14,74% menjadi Rp1.440 per saham, dengan volume perdagangan mencapai 47,87 juta saham, melampaui rerata 20 hari sebesar 28,16 juta saham. Dengan total nilai transaksi Rp69,41 miliar.
Kenaikan saham GJTL ini disertai dengan terbentuknya gap up, menandakan lonjakan harga yang tiba-tiba pada pembukaan pasar. Analisis teknikal mengindikasikan bahwa gap tersebut berpotensi untuk ditutup, baik dalam jangka pendek maupun panjang, sehingga perlu menjadi perhatian bagi para trader.
Laporan Keuangan Tahun 2023
Pada laporan keuangan perusahaan, GJTL mencatatkan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp1,18 triliun, yang merupakan perubahan signifikan dari rugi bersih sebesar Rp181,39 miliar pada tahun sebelumnya.
Meskipun pendapatan bersih sedikit turun menjadi Rp16,97 triliun secara yoy, perusahaan berhasil mengurangi beban pokok penjualan sebesar 10,66%, mencapai Rp13,24 triliun. Hal ini menghasilkan laba bruto sebesar Rp3,73 triliun, tumbuh 58,70% secara tahunan.
Selain berhasil menekan beban pokok, Gajah Tunggal juga memperoleh keuntungan dari kurs mata uang asing sebesar Rp85,04 miliar pada 2023, berbalik dari kerugian sebelumnya sebesar Rp239,13 miliar pada tahun 2022.
Informasi terkait pemegang saham menunjukkan bahwa investor kawakan, Lo Kheng Hong (LKH), memegang saham GJTL di atas 5%, tepatnya 5,18% per 29 Februari 2024.
Sumber: https://www.idxchannel.com/market-news/balik-rugi-jadi-laba-saham-gjtl-lo-kheng-hong-terbang-bentuk-gap-up dengan pengubahan seperlunya.