Berita

Realisasi Investasi RI Mencapai Rp442,8 T Pada Semester I 2021

Sumber: Unsplash

Ajaib.co.id – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp442,8 triliun pada semester I tahun 2021. Raihan tersebut memenuhi 49,2% dari nilai target investasi tahun ini Rp900 triliun.

Artinya, realisasi investasi saat ini belum mencapai setengah dari target sampai dengan paruh pertama tahun 2021 ini. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bapak Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi ini dapat dikatakan cukup baik karena ada pertumbuhan sebesar 10% secara tahunan dari semester I tahun 2020 lalu.

“Kita doakan situasi COVID-19 bisa segera berakhir meski untuk hapus COVID-19 sama sekali itu tidak mungkin, tapi setidaknya (Kasus Positif) bisa di bawah 10 ribu agar teman-teman investor bisa akselerasikan rencana mereka,” tutur Menteri Investasi/Kepala BKPM Bapak Bahlil Lahadalia pada konferensi pers virtual, Selasa (27/7).

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bapak Bahlil Lahadalia mencatat realisasi investasi ini berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp214,3 triliun atau sama dengan 48,4% dari total realisasi yang sudah masuk. Pertumbuhannya sekitar 3,5%.

Untuk aliran Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp228,5 triliun atau 51,6% dari target. Pertumbuhannya meningkat mencapai 16,8%.

Berdasarkan tempat penempatan investasinya, aliran investasi di Pulau Jawa Rp214,53 triliun atau 48,5%. Pertumbuhannya naik 2,7%.

Sedangkan, investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp228,23 triliun atau 51,5% dari total. Realisasinya tumbuh 17,8% secara YoY.

“Nah ini barang paten, supaya tidak ada pemahaman bahwa pemerintah itu hanya urus yang ada di Jawa saja, tapi juga yang diurus di luar Pulau Jawa,” lanjutnya.

Berdasarkan penempatan sektor, aliran investasi terbesar mengalir ke sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp60,7 triliun, industri logam dan lainnya Rp57,6 triliun, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp53,5 triliun, listrik, gas, dan air Rp44,3 triliun, dan industri makanan Rp36,6 triliun.

“Ini yang menunjang terjadinya industri di dalam negeri,” jelasnya.

Berdasarkan lokasi lebih detail, investasi banyak bertempat di Jawa Barat mencapai Rp72,5 triliun, DKI Jakarta Rp48,6 triliun, Jawa Timur Rp34,8 triliun, Banten Rp31,4 triliun, dan Jawa Tengah Rp25,3 triliun. Untuk investasi asing, banyak mengalir ke Sulawesi Tengah, Riau, dan Maluku.

“Ini (Sulawesi Tengah) karena kami sedang bangun smelter, sedangkan Riau ini minyak,” tuturnya.

Berdasarkan negara asal, investasi berasal dari Singapura mencapai US$4,7 miliar sampai semester pertama tahun ini. Lalu diikuti Hong Kong US$2,3 miliar, China US$1,7 miliar, Belanda US$1,3 miliar, dan Korea Selatan mencapai US$1,1 miliar.

“Jadi tidak di dominasi Asia-asia saja, sudah mulai bergeser ke Eropa,” lanjutnya.

Dari investasi ini, penyerapan tenaga kerja mencapai 623.715 orang pada semester I tahun 2021. Jumlahnya naik 10,06 dari 566.194 orang pada semester I 2020.

“Ini sebagai jawaban dari teman-teman wartawan kenapa realisasinya tinggi tapi tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja. Nah, sekarang kami buat kebijakan kalau bisa tenaga kerja itu pakai tenaga manusia (SDM), maka jangan semuanya pakai mesin, karena ada sekarang membutuhkan teknologi dan padat karya,” tuturnya.

Terkait proyeksi realisasi investasi di kuartal III, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bapak Bahlil Lahadalia menilai perlu kerja keras ekstra. Pasalnya, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan laju COVID-19.

“Memang harus diakui bahwa di kuartal ketiga pekerjaannya ekstra ketat karena kita ada PPKM Mikro itu di bulan Juli sampai awal Agustus,” pungkasnya.

Sumber: Realisasi Investasi RI Rp442,8 T sampai Semester I 2021, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait