Obligasi

Permintaan SUN Semester II/2020 Diperkirakan Ramai

Apa Itu Obligasi

Ajaib.co.id – Lelang surat utang negara (SUN) diprediksi akan ramai seiring beberapa katalis positif bagi pasar obligasi pemerintah Indonesia.

Pemerintah akan mengadakan lelang SUN pada Selasa (14/7/2020). Penerbitan ini merupakan yang pertama di semester kedua 2020. Ada 7 seri yang ditawarkan oleh pemerintah dengan target indikatif Rp20 triliun serta target maksimal Rp40 triliun.

Associate Director Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto kepada bisnis.com mengatakan, obligasi pemerintah di pasar sekunder cenderung mengalami penguatan pada sesi Senin (13/7/2020). Kondisi itu akan berdampak positif terhadap lelang SUN perdana semester II/2020.

“Kesepakatan skema burden sharing dan penemuan vaksin Covid-19 dalam perkembangan terakhir memberikan angin segar kepada pasar meski penyebaran di Indonesia serta beberapa negara lain belum terkendali,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (13/7/2020).

Perlu dicatat, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menyetujui burden sharing. Skema tersebut berdasarkan kepada kelompok penggunaan pembiayaan untuk public goods serta non public goods.

Untuk public goods, beban nantinya ditanggung BI melalui pembelian surat berharga negara (SBN) dengan mekanisme private placement. Tingkat kupon pun ditetapkan sebesar BI reverse repo rate lalu BI mengembalikan bunga yang diterima kepada pemerintah secara penuh.

Untuk pembiayaan non public goods, untuk UMKM dan korporasi non UMKM akan ditanggung oleh pemerintah melalui penjualan SBN kepada pasar.

Ramdhan memprediksi seri-seri acuan akan menjadi incaran para investor. Prediksi penawaran yang masuk menurutnya bisa melebihi Rp90 triliun.

“Bahkan bisa Rp100 triliun. SBN kita termasuk salah satu instrumen yang menjadi alternatif terutama bagi investor domestik,” paparnya.

Sementara ditempat terpisah Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana kepada bisnis memprediksi, investor asing masih menunggu untuk masuk ke lelang SUN. Kendati demikian, penawaran yang masuk menurutnya masih akan lebih dari Rp80 triliun.

“Utamanya didorong investor lokal dengan alasan memaksimalkan return karena ada kemungkinan yield akan lebih rendah pada masa mendatang,” paparnya.

Fikri memprediksi seri FR0082 dan surat perbendaharaan negara (SPN) akan masih jadi incaran utama. Prediksi itu seiring dengan volatilitas yang masih tinggi.

Emiten Juga Tak Mau Kalah Gencar Terbitkan Surat Utang

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan ada 6 penerbitan surat utang awal semester II/2020 ini.

Berdasarkan catatan bisnis.com, obligasi yang diterbitkan selama sepekan ini ialah 4 obligasi berkelanjutan dan 2 sukuk mudharabah. Ada pun PT Mandala Multifinance Tbk menjadi yang paling awal menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2020 sebesar Rp150 miliar.

Selanjutnya ada PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) menyusul dengan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Adira Finance Tahap I Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2020 pada Rabu (8/7). ADMF menerbitkan obligasi sebesar Rp1,3 triliun sekaligus sukuk mudharabah dicatatkan dengan nominal sebesar Rp200 miliar.

Perusahaan plat merah PT Pegadaian pun ikut menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap II Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap II Tahun 2020. Nominal bagi keduanya Rp1,5 triliun dan Rp500 miliar.

Selain itu, Eximbank juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank V Tahap I Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap I tahun 2020. Obligasi tersebut dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp48 miliar sedangkan untuk sukuk mudharabah dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp100 miliar.

Artikel Terkait