Berita

Optimis! JP Morgan Yakin Harga Nikel US$23.000/Ton di 2022

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Harga nikel kian terus menguat pada perdagangan hari ini karena persediaan yang terus menurun membuat pasokan menjadi ketat di pasar.

Tepat pada hari Selasa (7/12/2021) pukul 11.25 WIB harga nikel dunia tercatat mencapai US$19.885/ton, naik 0,33% dibandingkan dengan harga penutupan hari kemarin.

Persediaan nikel di tempat persediaan Bursa Logam London (LME) terus menurun dan kian jatuh sejak bulan April. Per tanggal 6 Desember 2021, persediaan nikel tercatat hanya 110.688 ton, turun sebesar 58,17% dibandingkan dengan persediaan tertinggi pada bulan April. Rata-rata persediaan bulan Desember tercatat hanya sebesar 112.758 ton, lebih rendah dari rata-rata persediaan bulan Januari sebesar 248.962 ton.

Persediaan di Bursa Berjangka Shanghai (ShFE) tercatat sangat rendah di sepanjang tahun 2021 dan ditutup minggu lalu dengan persediaan hanya 5.563 ton. Sementara persediaan nikel terbatas, permintaan dunia kian meningkat terutama dari China telah meningkat pesat tahun ini untuk baja anti karat (Stainless Steel).

Produksi Stainless Steel global telah meningkat signifikan pada tahun 2021 dan mencatatkan raihan pertumbuhan sebesar 25% secara YoY di semester pertama 2021, dilansir data dari International Stainless Steel Forum.

Porsi penggunaan nikel untuk baterai kendaraan listrik (EV) masih minim, namun berkembang dengan pesat seiring dengan penjualan yang naik. Impor nikel sulfat untuk baterai di China, pada periode Januari-Oktober mencapai 35.900 ton, naik dari hanya 4.800 ton pada periode yang sama di tahun 2020 lalu.

International Nickel Study Group (INSG) memproyeksikan permintaan nikel global akan naik mencapai 16% pada tahun ini. Permintaan tersebut tidak mampu diimbangi oleh produksi sehingga akan menciptakan defisit pasar sebesar 134.000 ton pada tahun ini, dilansir INSG.

INSG memperkirakan pasar nikel surplus 76.000 ton pada tahun 2022 karena lonjakan permintaan Stainless Steel mereda dan pasokan nikel pulih, khususnya nikel dari negara Indonesia, di mana produsen dengan cepat menambah kapasitas.

Namun JP Morgan memiliki pandangan lain. JPMorgan menargetkan kondisi defisit akan bertahan setidaknya hingga awal paruh pertama tahun 2022. JP Morgan dalam sebuah report memprediksi harga nikel global akan mencapai US$23.000/ton pada kuartal pertama 2022.

Sumber: JP Morgan: Harga Nikel US$ 23.000/Ton Tahun Depan!, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait