Investasi

Dollar Australia ke Rupiah: Pilihan Investasi Kala Resesi

kurs dollar australia

Ajaib.co.id – Dilansir dari Tempo.co, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, membeberkan dampak dari ancaman resesi 2023 terhadap Indonesia. Salah satunya adalah pelemahahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar secara kontinu.

Selain itu, lemahnya nilai tukar rupiah juga bisa menyebabkan imported inflation dari biaya impor terutama impor pangan yang ketergantungannya makin tinggi, seperti gula, garam, gandung, bawang putih, dan daging. Inilah kemungkinan yang bisa mempengaruhi biaya bahan baku dari inflasi 2023. 

Selanjutnya adalah stagflasi di dalam negeri. Menariknya, dia berujar, setelah melihat data pengangguran usia muda, yang sebelumnya pada tahun 1997 itu angkanya 14,6 persen, tahun 2021 angkanya menjadi 16 persen.

Menurut Bhima, Rupiah bisa mencapai titik Rp15.700 sampai Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat, itu masih dalam batas yang moderat. Lalu berapa dollar Australia ke Rupiah?

Peningkatan Kurs Dollar Australia ke Rupiah

Kurs dollar australia ke Rupiah hari ini, 20 Januari 2023 berada di level Rp10.497,76, meningkat 65,17 atau 0.62% dibandingkan hari sebelumnya.

Menurut CNBC Indonesia, Dolar Australia mulai menguat setelah rilis notula rapat kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) yang mengindikasikan suku bunga akan terus dinaikkan ke depannya. Rilis tersebut kemudian diperkuat dengan serangkaian data ekonom yang bisa menjadi sinyal RBA akan bertindak lebih agresif.

Biro Statistik Australia pada Oktober 2022 lalu juga melaporkan tingkat pengangguran pada September sebesar 3,5%, sama dengan bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran tersebut masih rendah, meski perekrutan tenaga kerja mengalami pelambatan cukup signifikan.

Sepanjang September 2022, perekonomian Australia hanya menyerap 900 tenaga kerja, menurun drastis dari bulan sebelumnya 36.300 tenaga kerja.

Selain itu, inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) pada periode kuartal III-2022 dilaporkan tumbuh 7,3% secara tahunan (year-on-year/yoy). Inflasi tersebut menjadi yang tertinggi dalam 32 tahun terakhir.

Kombinasi tingkat pengangguran yang rendah dan inflasi yang tinggi membuat RBA kemungkinan akan semakin agresif menaikkan suku bunga. Dolar Australia pun menjadi perkasa.

Kurs Dollar Australian ke Rupiah

Jika 1 dollar Australia ke Rupiah saat ini berada di level Rp10.497,76, lalu bagaimana perkembangannya dari tahun ke tahun? Berikut beberapa riwayat harga AUD – IDR 2 tahun kebelakang.

TanggalTerakhirPembukaanTertinggiTerendahVol.Perubahan%
01/01/202310.497,7610.603,0310.825,1710.379,47-1.01%
01/12/202210.604,4310.673,8210.794,7210.342,34-0.66%
01/11/202210.674,389.981,6210.699,789.844,07+7.00%
01/10/20229.976,129.760,8310.160,799.478,04+2.35%
01/09/20229.747,0510.154,5010.273,539.680,67-3.96%
01/08/202210.149,0810.356,7910.574,7410.144,11-2.02%
01/07/202210.358,7610.283,7510.527,9210.016,49+0.78%
01/06/202210.279,0410.462,5910.548,3310.068,53-1.73%
01/05/202210.459,6910.253,0010.535,709.967,57+2.17%
01/04/202210.237,8210.752,3310.993,0010.226,91-4.74%
01/03/202210.747,2610.432,5910.830,7610.266,33+3.02%
01/02/202210.431,8610.166,6410.445,5810.114,14+2.70%
01/01/202210.158,0310.350,1710.455,6810.023,77-1.81%
01/12/202110.345,5010.206,2110.382,4610.067,45+1.43%
01/11/202110.200,1410.639,0910.747,4210.115,26-4.26%
01/10/202110.653,5010.340,7810.709,4610.297,29+3.03%
01/09/202110.340,4110.438,1110.666,2110.247,00-0.91%
01/08/202110.434,8510.617,6410.648,1310.262,50-1.74%
01/07/202110.619,4210.872,1010.992,2210.589,44-2.29%
01/06/202110.868,3511.045,5811.101,2810.746,04-1.53%
01/05/202111.037,4311.147,9311.235,1610.914,33-0.94%
01/04/202111.141,9011.034,6411.343,5410.968,96+1.02%
01/03/202111.029,3910.998,0311.306,4010.900,17+0.52%
01/02/202110.971,9210.725,9511.277,9710.607,11+2.41%
Tertinggi: 11.343,54Terendah: 9.478,04Selisih: 1.865,50Rata-Rata: 10.498,50Perubahan%: -2,02

Dari data tersebut terlihat bahwa selama periode 2 tahun kebelang, harga pertukaran AUD to IDR tertinggi berada di level Rp11.343,54 dan terendah Rp9.478,04.

Investasi Dollar di Kala Resesi, Aman?

Resesi diprediksi akan melanda dunia pada tahun 2023 ini, termasuk Indonesia. Untuk itu, pastikan kamu tidak panik namun tetep waspada, salah satunya dengan melakukan pengelolaan keuangan yang benar.

Menurut Himawan Adhi, salah satu Perencana Keuangan yang dolansir dari CNBC Indonesia mengatakan bahwa salah satu tips mengelola keuangan saat resesi adalah memiliki tabungan.

Secara makro, Himawan mengatakan bahwa situasi yang diproyeksi terjadi ke depannya adalah pengetatan moneter. Seiring dengan perkembangan global, Bank Indonesia (BI) juga akan menuju ke arah tersebut, melalui kenaikan suku bunga acuan.

Dampak yang akan dirasakan paling dekat dengan masyarakat adalah semakin besarnya cicilan, seperti kredit perumahan rakyat (KPR). Hal ini bisa disikapi dengan menyiapkan dana darurat sesuai kebutuhan ke depan

Sementara, dana yang tersisa atau ada uang ‘nganggur’ di tabungan, maka langkah investasi bisa ditempuh. Himawan pun menyarankan agar investasi diarahkan ke beberapa instrumen, antara lain logam mulia sebanyak 40%, valuta asing seperti dolar 30% dan rupiah 15% serta sisanya uang tunai.

Namun, pilihan investasi ini berbeda apabila dana nganggur yang dimiliki jauh lebih besar. Misalnya, kamu memiliki dana sebesar Rp10 miliar. Maka pilihannya bisa ditujukan salah satunya ke properti, 40% persen properti, 25% investasi, 20% logam mulia, 15% uang tunai.

Tips Investasi Valas

Nah, bagi kamu yang ingin memutuskan untuk berinvestasi valas dari AUD-IDR atau dollar lainnya, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan.

1. Kurangi Risiko dengan Belajar Terlebih Dahulu

Valas adalah salah satu jenis investasi dengan risiko cukup tinggi, karena ada banyak variabel yang tidak dapat kamu kontrol. Jika kamu ingin berinvestasi valas, pastikan kamu belajar dari orang yang ahli di bidang investasi valas. Salah satu ahli investasi di dunia, bernama Dr. Alexander Elder pernah menyarankan untuk

berinvestasilah dengan cara yang benar, jika Anda berinvestasi dengan benar maka keuntungan akan mengikuti.

2. Perhatikan Kurs dan Biaya-Biaya

Sebelum berinvestasi valas, kamu juga perlu mengetahui biaya-biaya yang ada saat berinvestasi. Salah satunya adalah kurs atau harga jual beli. Banyak orang yang bingung membedakan antara harga jual dan beli. Jika kamu pergi ke bank atau money changer, kamu akan menemui daftar harga seperti berikut:

Mata UangHarga BeliHarga Jual
USD13.26513.295

Cara membaca tabel di atas adalah mulai dengan membaca dari sisi bank atau money changer. Contoh harga beli artinya harga bank membeli USD (artinya bank mau membeli USD yang kamu miliki dengan harga Rp13.265/dollar). Sebaliknya Harga jual artinya bank mau menjual USD di harga tersebut (artinya kamu dapat membeli USD dengan harga Rp13.295 per dollar). 

3. Beli di Tempat yang Resmi dan Terjamin

Beberapa waktu lalu banyak kasus penipuan atau pemalsuan mata uang asing (valas). Jika kamu pemula, sebaiknya perlu ekstra berhati-hati. Mungkin kamu belum terbiasa untuk membedakan uang asli dan palsu. Salah satu cara adalah membeli di tempat-tempat yang sudah terjamin, misalnya bank dan money changer yang bersertifikat. 

4. Cari Tahu Aturan Main

Bank tidak mau menerima atau mengurangi nilai jika uang Dollar dalam keadaan tertekuk, lecek, warna kuning kusam atau sobek. Valas atau mata uang asing yang cacat secara fisik nilainya akan berkurang. Kamu perlu ekstra hati-hati dalam menyimpan mata uang asing, kamu bisa menyimpannya di bank atau safe deposit box (SDB). 

5. Tahu Kapan Beli dan Kapan Jual 

Harga valuta asing sangat tergantung kondisi ekonomi makro Indonesia dan negara-negara bersangkutan. Kamu perlu kemampuan untuk memahami berita-berita ekonomi, agar dapat menentukan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual valas.

Nah, itulah beberapa tips membeli valuta asing yang perlu kamu pahami. Selain investasi valas, kamu juga bisa memilih investasi lainnya seperti reksa dana atau saham. Untuk membeli reksa dana atau saham, kamu bisa melakukannya dengan mudah, dari mana saja dan kapan saja lewat aplikasi Ajaib.

Di aplikasi Ajaib, kamu bisa memulai investasi hanya dengan Rp10 ribu, selain itu kamu juga tidak perlu khawatir masalah keamanannya, karena Ajaib telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjamin keamanan dana investasi kamu.

Artikel Terkait