Investasi

Menjadikan Isi Lemari Pakaian sebagai Investasi, Ini Caranya

menjadikan isi lemari pakaian sebagai investasi

Ajaib.co.id – bisakah menjadikan isi lemari pakaian sebagai investasi? Tentu bisa. Jika kamu masih bingung caranya, berikut redaksi Ajaib bahas cara menjadikan isi lemari pakaian sebagai investasi.

Berbelanja outfit model baru tentu sangat menyenangkan untuk sejumlah orang. Belum lagi fakta bahwa perjalanan menuju ke mal terdekat atau pusat jual beli baju bekas bersama teman-teman adalah salah satu momen untuk meningkatkan rasa kebersamaan.

Terlebih rasa bahagia menemukan celana jeans, kemeja, atau sepatu sesuai dengan ukuran kamu dengan harga yang terjangkau. Berbelanja akan terasa begitu sempurna.

Memang tidak ada aktivitas yang memiliki sensasi lebih menyenangkan selain berburu outfit, meski begitu masih banyak individu yang belum bisa menentukan kapan harus menghabiskan uangnya untuk investasi di lemari pakaiannya atau membeli outfit model basic yang harganya jauh lebih murah.

Berikut beberapa panduan yang bisa kamu terapkan untuk menjadikan isi lemari pakaian sebagi investasi

Membangun Investasi di Lemari Pakaian

Menentukan pakaian yang akan dibeli adalah pengalaman pribadi yang tidak dapat dirasakan oleh orang lain karena preferensi sifatnya berbeda-beda. Membangun isi lemari pakaian sama saja seperti menciptakan gaya sendiri dan menemukan pakaian apa yang sekiranya sesuai dengan kepribadianmu.

Untuk memulai mambangun isi lemari pakaian, yang harus kamu lakukan adalah menentukan aktivitas apa yang kamu lakukan sehari-hari. Apakah kamu seorang pekerja kantoran yang bekerja dari pukul 9 hingga 5 petang dan mengharuskan mengenakan pakaian dengan gaya pebisnis?

Jika demikian, kamu harus menyediakan alternatif yang berbeda untuk dikenakan setiap harinya. Namun, jika kamu seorang pekerja startup yang tidak terlalu membutuhkan outfit formal, lemari penuh jas, blazer, kemeja tidak akan bermanfaat banyak bagi kamu.

Identifikasi jenis pakaian apa yang paling sering kamu gunakan setiap hari. Apakah kamu selalu mengenakan jeans dengan kombinasi kaos polos? Atau celana chino yang dipadukan bowling shirt? Apakah kamu selalu mengenakan sepatu yang sama ketika meninggalkan rumah?

Karena ketika kamu mengetahui pakaian apa yang sering kamu kenakan, kamu akan lebih mengetahui harus menginvestasikan uang ke jenis pakaian tersebut.

Ketika kamu sudah memulai membangun isi lemari pakaian, selalu ingat untuk menerapkan prinsip “kualitas melebihi kuantitas”. Mungkin kamu akan menghabiskan sedikit lebih banyak dana di awal, jadi besar kemungkinan prinsip seperti tidak bisa diterapkan oleh semua orang.

Namun, mungkin kamu tidak ingin berasumsi bahwa pakaian paling mahal memiliki kualitas terbaik, faktanya tidak sedikit barang mahal bisa rusak setelah beberapa kali pencucian.

Agar hal tersebut tidak terjadi pada kamu, ketika berbelanja pastikan untuk meninjau harga dan kualitas item yang ingin kamu beli. Perhatikan baik-baik setiap detil, bagaimana barang tersebut diproduksi, bahan apa yang digunakan untuk membuat barang tersebut, dan bagaimana barang tersebut sesuai dengan harapan kamu ketika dipakai.

Beberapa faktor tersebut bisa menjadi indikator yang baik apakah pembelian pakaian tersebut merupakan investasi yang cerdas atau sebaliknya.

Jika kamu berinvestasi pada pakaian mewah, misalnya rancangan desainer ternama, ada baiknya untuk melakukan riset kecil-kecilan sebelum membeli.

Apa pendapat konsumen tentang barang tersebut? Apakah ada masalah setelah beberapa kali pemakaian? Pertimbangkan untuk membaca beberapa ulasan yang sekiranya bisa menjawab rasa penasaran kamu tentang barang tersebut.

Pakaian Apa Yang Layak Untuk Diinvestasikan?

Mungkin kamu bertanya-tanya, “investasi pakaian apa yang paling terbaik?” Selalu ingat bahwa gaya setiap individu berbeda-beda, jadi pastikan untuk membeli jenis pakaian yang membuat kamu nyaman dan apa yang paling sering kamu gunakan setiap harinya.

Jika menurut kamu menghabiskan sejumlah nominal uang untuk satu barang dengan harga yang cukup fantastis membuat kamu khawatir, pastikan bahwa investasi tersebut berguna dan kamu akan sering memakai barang tersebut di masa yang akan datang.

Misalnya, sepasang sepatu boots seharga 3 juta rupiah, tetapi kamu berencana memakai sepatu tersebut setiap hari. Mungkin jumlah penggunaan dan kenyamanan yang kamu dapatkan setelah membeli boots tersebut akan membuat harganya sepadan?

Berikut adalah jenis pakaian yang layak untuk masuk isi lemari pakaian sebagai investasi.

Blazers

1-2 potong blazer perlu dimiliki untuk dikenakan di acara-acara tertentu. Selain itu, jika kamu pekerja kantoran yang bekerja dari jam 9 hingga 5 sore, blazers merupakan investasi terbaik untuk menambahkan kesan profesional. Beli blazer dengan warna netral yang bisa kamu kombinasikan dengan pakaian lain yang kamu miliki.

Jaket

Jaket adalah item lain yang bisa dianggap sebagai investasi lemari pakaian. Kamu tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli jaket berkualitas.

Ada banyak model jenis jaket yang bisa kamu beli disesuaikan pemakaiannya dengan harga terjangkau. Jaket jeans, jaket canvas, trucker jacket, atau harrington yang cocok untuk seseorang yang bekerja di perusahaan startup karena tidak perlu repot memikirkan outfit yang dikenakan.

Jeans

Selain esensial, celana jeans merupakan salah satu investasi terbaik untuk isi lemari pakaian. Denim berkualitas tinggi dirancang untuk pemakaian selama bertahun-tahun. Meksipun harganya cukup mahal, menginvestasikan uangmu untuk sepasang jeans akan sepadan dengan pemakaiannya.

Bagaimana Jika Pemakaiannya Jarang Setelah Dibeli?

Jika kamu membeli barang yang ternyata pada akhirnya barang tersebut jarang dikenakan sebanyak diperkirakan, ada banyak peluang mendapatkan sebagian uang dari pembelian barang tersebut kembali.

Kamu bisa menjual kembali pakaian tersebut di berbagai platform, seperti online shop di Instagram, ataupun e-commerce seperti Tokopedia. Dengan memanfaatkan platform tersebut, peluang terjualnya lebih tinggi. Atau, kamu juga bisa menjual langsung ke orang terdekatmu yang sekiranya gaya berpakaiannya serupa.

Perlu diingat, menjadikan investasi isi lemari pakaian sebagai investasi kebutuhan yang sangat mendesak. Jika kamu memiliki dana yang cukup tanpa mengganggu biaya operasional, maka hal ini tidak perlu dilakukan.

Artikel Terkait