Teknologi

Mengenal Google Pay, Dompet Digital Canggih dari Google

Google Pay
Google Pay

Ajaib.co.id – Sekarang banyak sekali pay app atau aplikasi untuk membayar. Kita sering mendengarnya dengan dompet digital. Google pun dengan berbagai layanan seperti Google Maps, Google Drive sampai Google Play juga siap memberikan fitur terbaik untuk aplikasi ini yaitu Google Pay.

Google Pay merupakan salah satu produk Google yang bergerak dalam bidang teknologi keuangan. Produk yang pertama kali diluncurkan pada 11 September 2015 ini telah mengalami banyak perubahan. Dulu bernama Pay with Google dan Android Pay.

Pada 8 Januari 2018, Android Pay dan Google Wallet bersatu menjadi satu sistem pembayaran yang disebut Google Pay. Begitu pula Android Pay yang namanya diubah menjadi Google Pay. Layanan Google Pay sama seperti dompet digital lain, yaitu dapat digunakan sebagai pembayaran daring. Mulai dari pembayaran di merchant, memesan tiket transportasi umum, membeli tiket bioskop, kartu loyalitas, kartu pelajar, dan masih banyak lagi.

Layanan bisa diakses melalui ponsel, tablet, maupun jam tangan Android. Bagi pengguna di Amerika Serikat, mereka dapat menggunakan perangkat iOS meskipun fitur yang digunakan terbatas.

Terhubung Dengan Rekening Bank

Kabar terbaru dari Google Pay adalah layanan mereka akan terhubung dengan rekening bank. Melansir dari Kontan.co.id, salah satu bank yang akan bekerja sama adalah Citigroup dan menyusul 10 bank lainnya. Dari layanan tersebut, Google akan memperoleh imbalan.

Kerjasama antara Google dan Citi telah terjalin sejak tahun lalu, tetapi belum merilis layanan perbankan apapun. Dalam kerjasama ini, Citi tak akan memungut biaya administrasi per bulan hingga saldo minimum bagi pengguna Google Pay.

Menurut Caesar Sengupta, VP & Product Management Google, Google Pay adalah solusi menyeluruh bagi pengguna Google sekaligus memungkinkan mereka mengontrol keuangan. Sedangkan Chief Executive Citi Jane Fraser mengatakan bahwa kolaborasi kedua pihak ini akan memberikan keuntungan, khususnya meningkatkan bisnis ritel Citi. Di Amerika Serikat, aplikasi pembayaran daring sebelum Google Pay adalah PayPal, Apple Inc, Alibaba, Samsung, dan lainnya.

Fitur Google Pay

Google Pay adalah rancangan baru dari produk sebelumnya. Sengupta, dalam laman blog Google, menjelaskan bahwa aplikasi didesain untuk individu maupun pelaku bisnis. Beragam fitur telah tertanam di sana. Sehingga membantu para pengguna untuk mengelola pengeluaran dengan cara mudah dan data pribadi akan aman. Fitur-fitur yang terdapat di Google Pay antara lain:

Daftar Transaksi

Google Pay memiliki fitur daftar transaksi seperti pembayaran, melihat transaksi sebelumnya, penawaran atau promo, hingga info loyalitas lain. Di AS, produk raksasa Google ini telah menjalin kerja sama penawaran dengan Burger King, Etsy, REI Co-op, Sweetgreen, Target, dan masih banyak lagi.

Pengaturan Tagihan

Buat yang punya banyak alokasi kebutuhan, kamu bisa menggunakan fitur pengaturan tagihan. Misal dana makan, transportasi, sewa rumah, tagihan listrik dan internet, dan lainnya. Fitur tersebut memudahkanmu mengatur sekaligus mereview keuangan per bulan.

Di AS, Google Pay telah bekerja sama dengan 100.000 restoran, lebih dari 30.000 SPBU, dan membayar parkir lebih dari 400 kota. Sehingga kamu hanya perlu aplikasi untuk membayar itu semua.

Membuat Grup

Di aplikasi ini, kamu bisa membuat grup antar pengguna. Hal ini berguna buat kamu yang makan bareng teman-teman, melacak siapa yang membayar, bahkan mengetahui siapa yang belum membayar.

Rekening Bank

Pada 2021, Google Pay akan terhubung dengan rekening bank. Selain Citi, Google juga telah bekerja sama dengan Plex, rekening bank pertama seluler yang terintegrasi ke dalam Google Pay, khusus pengguna di AS.

Keamanan Data

Ini bukan fitur, tetapi mengenai keamanan data yang menjadi isu keuangan di bidang teknologi. Menggunakan aplikasi digital tak lepas dari incaran kejahatan atau penyalahgunaan data. Namun Sengupta meyakinkan bahwa seluruh data dan uang pengguna di Google Pay dijamin aman. Google juga memberikan transparansi dan kontrol untuk memilih pengaturan privasi kepada pengguna.

Mengelola Keuangan Ketika Pandemi

Apapun rekening atau dompet digital yang kamu miliki, yang terpenting adalah mengelola keuangan. Ketika pandemi, di mana banyak kegiatan dilakukan di rumah seperti bekerja dan sekolah, tak sedikit yang mengeluhkan bujet bulanan membengkak.

Mengelola uang memang bukan hal mudah. Bahkan saat mempraktikkan pengelolaan uang berdasarkan teori pun masih terasa sulit. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Berikut ini cara mudah mengelola keuangan ketika pandemi:

Memangkas Pengeluaran

Ketika pandemi dan pemasukan berkurang, mau tak mau, kamu harus memangkas pengeluaran. Terutama pengeluaran yang tidak masuk kategori primer, seperti makan, minum, sewa rumah, listrik, air, dan internet.

Jika kamu tergiur membeli sepatu, tas, atau tiket pesawat buat jalan-jalan, tolong pikirkan dua kali. Apakah kamu membutuhkannya atau tergiur harga promo? Pikirkan juga dana yang kamu miliki setelah membeli produk tersebut.

Menetapkan Anggaran

Meski tidak senang, kamu wajib menetapkan anggaran pengeluaran bulanan. Kalau kamu ogah menggunakan aturan pembagian anggaran, sisihkan 20 persen untuk investasi. Sisanya untuk keperluan harian. Namun catat semua pengeluaran, agar kamu tahu apa saja kebutuhan penting dan kurang penting.

Mengenai investasi, kamu bebas memilih produknya selama memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Misal kamu memilih reksa dana pasar uang untuk durasi investasi tak lebih dari satu tahun, obligasi untuk investasi kurang dari tiga tahun, logam mulia untuk durasi lebih dari lima tahun, atau saham untuk investasi jangka panjang atau lebih dari 10 tahun.

Untuk menentukan produk investasi yang cocok, kamu bisa mengunduh Ajaib. Ini adalah aplikasi yang memberikan informasi seputar investasi dan kondisi pasar, sekaligus panduan berinvestasi reksa dana dan saham.

Dana Darurat

Tak ada salahnya menyiapkan dana darurat, khususnya buat para pekerja tidak tetap. Membuat dana darurat ini bisa dilakukan ketika menetapkan anggaran. Namun jika kamu tak ingin terbebani atau memiliki penghasilan tetap, sebaiknya uang sisa (dari kebutuhan primer) langsung dialokasikan menjadi dana darurat.

Sharif Muhammad, perencana keuangan bersertifikat di New Jersey, menjelaskan lebih baik menabung untuk sesuatu yang nyata (misal gaji dipangkas atau penghasilan tidak tetap), daripada harus menanggung kejadian yang tidak mengenakkan di masa depan

Artikel Terkait