Investasi, Reksa Dana

Benchmark Investasi untuk Strategi yang Lebih Tepat

benchmark adalah

Ajaib.co.id – Mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah mendengar istilah benchmarking. Biasanya, istilah ini digunakan dalam bidang ilmu manajemen. Namun, ternyata benchmark juga dikenala dalam investasi. Benchmark investasi adalah standar atau ukuran yang dapat digunakan untuk menganalisis alokasi, risiko, dan pengembalian suatu portofolio investasi tertentu, salah satunya benchmark reksa dana.

Benchmark juga dapat digunakan untuk memahami bagaimana suatu kinerja portofolio investasi terhadap berbagai segmen pasar yang berbeda-beda. Pada beberapa kasus, investor menggunakan indeks pasar atau beberapa kombinasi indeks lainnya sebagai  benchmark untuk portofolio investasi tertentu.

Lalu, seperti apa benchmark investasi dan benchmark dalam reksa dana? Berikut penjelasan yang perlu kamu pahami sebelum terjun dan memutuskan untuk mulai investasi tersebut.

Mengenal Benchmark Investasi & Tujuannya

Benchmark merupakan tolok ukur yang bisa digunakan sebagai proses membandingkan aspek tertentu dari sebuah organisasi dengan aspek yang sebanding milik organisasi yang dianggap terbaik di industri yang sama atau pasar yang lebih luas.

Tujuan benchmark dalam investasi adalah untuk mengetahui performa atau kinerja portofolio yang investor miliki. Setelah mengetahui baik buruknya performa portofolio, maka investor dapat menentukan langkah perbaikan agar portofolio yang dimiliki dapat terhindar dari kerugian saat berinvestasi. 

Jenis Benchmark dalam Investasi

Benchmark yang baik perlu disesuaikan dengan gaya investasi investor dan pengembalian yang diharapkan dari portofolio investasi tertentu. Artinya, jenis benchmark dalam investasi harus disesuaikan dengan portofolio yang akan dipilih investor. 

Berikut adalah tiga jenis benchmark yang paling umum digunakan untuk menganalisis dan memahami lingkungan pasar serta peluang investasi.

1. S&P 500

S&P adalah benchmark  yang paling banyak digunakan untuk ekuitas dan merupakan sebuah tes untuk dapat mengukur sebuah kinerja portofolio atau dana.

2. Barclays Agg

Agg atau Bloomberg Barclays Aggregate Bond Index merupakan indeks yang mengukur kinerja berbagai sekuritas pendapatan tetap, termasuk obligasi korporasi, obligasi pemerintah AS, sekuritas beragun aset, dan sekuritas beragun hipotek komersial yang diperdagangkan di Amerika Serikat.

Benchmark ini biasanya digunakan oleh investasi jenis obligasi, reksa dana, dan ETF sebagai benchmark untuk mengukur kinerja relatif pasar obligasi atau pendapatan tetap.

3. Treasury AS

Treasuries dianggap sebagai investasi yang aman. Banyak dana investasi dan manajer portofolio menggunakan Treasuries dalam investasi jangka pendek, seperti yang jatuh tempo dalam satu atau dua tahun sebagai benchmark untuk tingkat pengembalian bebas risiko. 

Cara Menggunakan dan Memilih Benchmark yang Sesuai

Di bawah ini adalah cara menggunakan dan memilih benchmark yang digunakan ketika mengukur kinerja portofolio investasi.

1. Pilih portofolio yang akan diukur

Pilih portofolio atau akun yang kinerjanya akan diukur, bisa berupa akun investasi tunggal, seluruh portofolio investasi, atau kumpulan akun.

2. Pertimbangkan alokasi aset

Kemudian, pertimbangkan alokasi aset dalam portofolio. Investasi dapat dikategorikan ke dalam saham yang berkapitalisasi besar dan kecil, saham internasional (negara maju atau berkembang), obligasi, real estate, dan uang tunai.

Misalnya, alokasi aset dapat mencakup 60% untuk saham yang berkapitalisasi besar, 20% saham internasional negara maju, 10% untuk real estate, dan 10% untuk obligasi.

3. Identifikasi benchmark yang sesuai

Cobalah lakukan pemilihan benchmark yang tepat, di mana nantinya akan digunakan untuk membandingkan kinerja suatu portofolio.

Kamu harus mencocokkan terlebih dahulu kelas aset dalam portofolio dengan benchmark yang sesuai. Misalnya, kamu dapat menggunakan S&P 500 dalam portofolio yang di dalamnya terdapat mayoritas saham berkapitalisasi besar.

Namun, S&P 500 tidak ideal untuk mengukur kinerja obligasi dan real estat yang ditambahkan dalam sebuah portofolio investasi. Untuk mengukur kinerja obligasi, kamu bisa menggunakan indeks Bloomberg Barclays Aggregate sebagai patokan, sementara real estat dapat diukur terhadap S&P US REIT atau S&P Global REIT.

Keuntungan Benchmark dalam Investasi

Risiko menjadi hal yang tidak bisa dihindari investor. Tingkat risiko biasanya bervariasi di seluruh sekuritas, seperti saham yang berkapitalisasi besar, aset kripto, komoditas berjangka, dan jenis sekuritas lainnya. 

Meminimalisir risiko merupakan cara terbaik untuk menghindari kerugian saat berinvestasi dalam jumlah besar. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan kinerja dan risiko melalui benchmark di seluruh portofolio yang kamu miliki. Dengan begitu, proses investasi yang dilakukan dapat berjalan optimal. 

Di sisi lain, kamu juga harus aktif menggunakan teknik analisis benchmarking yang tepat, sering kali dapat lebih mudah memanfaatkan peluang investasi saat mereka berkembang.

Kerugian Benchmark dalam Investasi

Di balik keuntungannya, kamu juga perlu memerhatikan potensi risiko atau kerugian dari penggunaan benchmark. Salah satunya adalah risiko kehilangan nilai yang dapat terjadi kapan saja.

Pada dasarnya, seluruh instrumen investasi memiliki risiko dan dapat sewaktu-waktu kehilangan nilai, sekalipun sudah dilakukannya benchmark pada portofolio investasi yang dimiliki. 

Contoh Benchmarking dalam Investasi Reksa Dana

Untuk bisa mengetahui apakah sebuah reksa dana memiliki kinerja yang baik atau tidak maka kita harus mengenal sebuah tolak ukur atau benchmark yang dijadikan acuan kinerja.

Benchmark untuk setiap jenis reksa dana berbeda-beda. Misalnya saja reksa dana saham, maka benchmark yang dipakai adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika kamu memilih reksa dana saham maka kamu harus bandingkan kinerjanya dengan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Begitu pula dengan reksa dana pasar uang misalnya saja Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia (MJPASY).

Tabel di atas adalah tabel kinerja dari MJPASY. Sebuah reksa dana yang dikelola dengan baik maka akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari benchmark-nya. Dalam hal ini benchmark yang digunakan adalah Time Deposit Sharia karena MJPASY adalah Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) syariah. Portofolio RDPU syariah sendiri terdiri dari instrument pasar uang syariah seperti deposito syariah dan sukuk.

Kerja seorang fund manager adalah memilih instrumen keuangan yang sesuai lalu meraciknya menjadi sebuah portofolio. Racikannya bisa dianggap mujarab jika bisa jauh mengalahkan benchmark yang dijadikan acuannya. Kinerja reksa dana bisa dilihat dalam jangka waktu 1 bulan (1M), 3 bulan (3M), 6 bulan (6M), sejak awal tahun (Ytd), 1 tahun (1Yrs), 3 tahun (3Yrs), hingga sejak pembentukannya.

 Kamu bisa lihat di atas bahwa MJPASY sedikit lebih baik dari benchmark-nya. Dalam satu bulan terakhir (1M) kinerja benchmark menghasilkan keuntungan sebesar 0,37% sedangkan MJPASY menghasilkan 0,52%. Ternyata sepanjang produk ini diluncurkan MJPASY telah mengalahkan benchmark-nya, walau tipis saja, artinya sejauh ini kinerja MJPASY sudah baik. Semakin jauh persentase keuntungan yang diberikan sebuah reksa dana dibandingkan dengan benchmark-nya maka semakin baik.

Untuk memilih yang reksa dana terbaik kamu bisa cek terlebih dahulu apakah kinerjanya senantiasa  mengungguli benchmark, minimal menyamainya, atau tidak. Nah, kamu bisa tahu itu dari Fund Factsheet yang disediakan masing-masing reksa dana. Seperti ini misalnya;

Nah, kamu bisa perhatikan kotak merah yang sudah ditandai di atas. Kamu bisa nilai dan memperhatikan apakah kinerjanya sudah melebihi benchmarknya, minimal menyamainya, lalu kamu tentukan sendiri apakah reksa dana ini sudah sesuai ekspektasimu.

Artikel Terkait