Perencanaan Keuangan

Mau Bebas Finansial? Kenali Tahapannya Dulu ya

Ajaib.co.id – Banyak orang ingin bebas secara finansial, atau bahkan meraih kebebasan finansial (financial freedom) tersebut secara penuh. Boleh jadi, kamu termasuk salah satunya. Tapi, apakah kamu tahu saat ini sedang berada pada level berapa dalam tingkat kemandirian finansial?

Kamu perlu menyusun rencana untuk meraih kemandirian finansial, bukan sekedar mengikuti rutinitas bekerja setiap hari yang menawarkan kenaikan gaji sesuai inflasi.

Jadi, pertama-tama kamu perlu tahu tahap-tahap apa saja yang perlu dilewati untuk meraihnya dan sejauh mana targetmu kelak. Setelah itu, barulah menimbang berbagai alternatif yang dapat dilakukan untuk menaklukkan setiap tingkatan.

Tingkat 0: Dependence

Pada tahap nol, kamu masih bergantung pada subsidi dari pihak lain. Boleh jadi pendapatan utamamu bersumber dari uang saku yang diberikan oleh orang tua atau beasiswa. Hampir semua orang memulai kehidupan dari tingkat ini, termasuk para miliuner terkaya di dunia.

Kamu juga masih dalam tingkat ini apabila pendapatanmu lebih rendah daripada pengeluaran. Umpama kamu sudah punya gaji Rp4 juta per bulan, tetapi selalu kehabisan uang per tanggal 20 hingga terpaksa berutang kesana-kemari untuk memenuhi kebutuhan harian; ini artinya kamu masih berada pada tahap “financially dependence“. Sedangkan kolegamu yang sama-sama punya gaji Rp4 juta, tapi mampu menyeimbangkan pengeluarannya; berarti dia sudah berada pada tingkat kemandirian finansial yang lebih tinggi.

Tingkat 1: Solvency

Nah, partner kerjamu yang sudah mampu menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran itu berada pada tingkat “solvency”. Inilah tahap pertama menuju kemandirian finansial. Pada tahap ini, seseorang mampu memenuhi semua kewajiban keuangannya tanpa perlu meminta dana talangan dari orang lain.

Seandainya punya utang, kamu bisa tetap masuk dalam tingkat solvency jika kamu mampu memenuhi tagihan setiap bulan. Tapi kalau kamu hanya mampu membayar tagihan kartu kredit minimal dan terpaksa membiarkan total utang membengkak, maka artinya kamu belum mencapai solvency.

Apabila kamu telanjur bergelimang utang, maka kamu perlu melakukan renegosiasi agar dapat menyelesaikan tagihan dengan ketentuan lebih longgar dan tetap memenuhi kebutuhan pokokmu. Apabila kamu masih berstatus pelajar atau mahasiswa yang bergantung pada uang saku dari orang tua, langkah pertama untuk mencapai solvency adalah dengan mencari pekerjaan yang memberikan pendapatan memadai untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Tingkat 2: Stable

Pada tingkat stable, seseorang dapat memenuhi semua kewajiban keuangannya, membayar cicilan kredit tepat waktu, serta sudah mulai menabung. Semua ini terealisasi berkat pendapatan yang lebih tinggi daripada pengeluaran. Tabungan dalam hal ini mengacu pada dana cadangan atau dana darurat yang dapat dipergunakan kapan saja ketika terjadi situasi tak terduga.

Pada tingkat finansial lebih rendah, kamu harus meminjam uang kepada pihak lain guna mengatasi masalah emergency. Umpamanya jika kamu terlibat laka lantas dan harus mengganti rugi biaya medis korban, atau tempat tinggalmu kebakaran hingga semua asetmu ludes. Nah, hal-hal seperti ini tidak akan membuatmu pailit jika kamu telah mencapai tingkat stable, karena kamu cukup mengambil sebagian dana darurat untuk menyelesaikannya.

Tingkat 3: Secure

Secure merupakan tingkat kemandirian finansial yang tercapai ketika seseorang sudah memiliki investasi menguntungkan, sehingga ia mampu memenuhi kebutuhan pokok dari pendapatan pasif saja. Kebutuhan pokok yang dimaksud mencakup uang makan, biaya tempat tinggal, tagihan rutin (listrik, air, internet, dll), serta transportasi.

Satu hal yang perlu diingat: aktivitas investasi sebaiknya hanya dilakukan setelah kamu memiliki dana darurat yang setara dengan minimal 3 kali lipat pengeluaran bulanan.

Berinvestasi juga tidak lantas berarti kamu harus berhenti bekerja. Kamu bisa terus bekerja seperti biasa sambil berinvestasi, menikmati status “financially secure“, dan menyusun strategi untuk mencapai tingkat kemandirian finansial berikutnya.

Tingkat 4: Independence

Seseorang yang berstatus “financially independent” bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan pendapatan pasifnya. Ia juga mampu menikmati gaya hidup yang diinginkannya dengan imbal hasil dari pendapatan pasif. Pada tahap ini lah seseorang dapat memutuskan untuk berhenti bekerja lalu pergi keliling dunia atau melakukan apa saja yang diinginkan.

Berapa jumlah kekayaan yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat kemandirian finansial ini? Jumlahnya tentu berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada gaya hidup seperti apa yang diinginkannya. Orang yang berambisi untuk keliling dunia ala jet-set tentu akan membutuhkan budget lebih besar daripada orang yang berkeinginan untuk hidup tenang di desa bersama keluarga.

Tingkat 5: Abundance

Pada tingkat kemandirian finansial tertinggi, kekayaan bersih seseorang terus berkembang. Pendapatan pasifnya mampu mendanai kebutuhan pokok dan gaya hidup, serta menyisakan banyak surplus yang dapat dipergunakan untuk membeli lebih banyak properti, beramal, atau lainnya.

Seseorang yang memiliki kekayaan melimpah ruah seperti ini bukan hanya mampu mengelola uang pribadi saja, melainkan juga mengetahui strategi yang tepat untuk mengelola aset-aset penghasil pendapatan pasif. Ia sudah tidak lagi berpikir tentang bagaimana cara melunasi utang agar tak menjadi beban anak-anak, melainkan mempertimbangkan tentang bagaimana aturan pembagian warisan kelak.

Kesimpulan yang Bisa Dipetik dari Tahapan Untuk Bebas Finansial

Kelima tingkat kemandirian finansial ini berakar pada satu pokok penting: kepemilikan aset investasi yang menghasilkan keuntungan terus menerus. Seseorang selayaknya bukan hanya bergantung pada gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan pokok, melainkan mampu mengelolanya hingga mampu menghasilkan pendapatan pasif dalam jangka panjang.

Setiap penghematan yang kamu lakukan, setiap utang yang dilunasi, dan setiap sen yang ditanamkan dalam aset investasi; merupakan langkah-langkah menuju masa depan yang lebih cerah. Kemandirian finansial tidak dapat diperoleh secara instan. Kamu perlu mengasah keterampilan dan memperluas wawasan dalam berinvestasi demi meningkatkan kekayaan dan kesejahteraanmu sendiri.

Aset investasi apa yang dapat dipilih untuk meningkatkan taraf kemandirian finansial? Ada beragam pilihan, antara lain reksa dana dan saham. Kamu bisa memilih salah satu atau beberapa aset investasi untuk mengembangkan dana yang dimiliki. Yang penting, kamu harus mengenal seluk beluk aset investasi itu sebelum menanamkan dana.

Artikel Terkait