Berita

Laba Alfamart (AMRT) Naik 48 Persen Menjadi Rp2,88 Triliun

Alfamart (AMRT)

Pada akhir tahun 2022, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), perusahaan yang mengelola jaringan ritel Alfamart, mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan. Laba bersih AMRT meningkat sebesar 48 persen seiring dengan terus dilakukannya ekspansi gerai. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, pendapatan neto AMRT mencapai Rp96,92 triliun, naik 14,15 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terjadi pada seluruh segmen produk, di mana penjualan makanan tumbuh sebesar 18,11 persen YoY menjadi Rp67,33 triliun dan penjualan nonmakanan tumbuh 6,12 persen YoY menjadi Rp29,59 triliun. 

Meski beban pokok pendapatan meningkat sebesar 14,21 persen, AMRT masih berhasil membukukan kenaikan laba kotor sebesar 13,92 persen YoY menjadi Rp20,02 triliun dan laba usaha naik 35,42 persen YoY menjadi Rp3,77 triliun.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMRT juga meningkat signifikan, yaitu sebesar 48,25 persen secara tahunan menjadi Rp2,88 triliun pada akhir 2022. Hal ini juga turut mempengaruhi peningkatan laba per saham AMRT menjadi Rp68,76 per saham pada akhir 2022.

Peningkatan kinerja AMRT tersebut sejalan dengan aktivitas investasi yang meningkat. Perusahaan melaporkan kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp4,70 triliun pada 2022, meningkat 28,42 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Peningkatan investasi tersebut terlihat dari jumlah gerai Alfamart yang bertambah sebanyak 1.321 unit pada tahun 2022, sehingga total gerai yang dioperasikan mencapai 17.813 unit pada akhir 2022. Total aset AMRT pada 31 Desember 2022 juga meningkat menjadi Rp30,74 triliun, sedangkan total liabilitas dan ekuitas juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Dengan adanya pertumbuhan kinerja yang positif dan terus dilakukannya ekspansi gerai, AMRT berharap dapat memperkuat posisinya di pasar ritel Indonesia.

Sumber: Laba Emiten Djoko Susanto Alfamart (AMRT) Melesat 48 Persen Jadi Rp2,88 Triliun, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait