Investasi

Kupas Tuntas Perhitungan Hasil dari Suatu Investasi

alasan investasi saham

Ajaib.co.id – Salah satu tujuan seseorang berinvestasi ialah ingin mendapatkan keuntungan (return). Karena mempertimbangkan keuntungan yang ingin didapat tersebut, seseorang berani berinvestasi pada instrumen investasi tertentu.

Sumber pendapatan dalam berinvestasi umumnya dibagi menjadi dua hal penting yakni imbalan (yield) dan keuntungan selisih jual beli (capital gain).

Yield ialah komponen keuntungan yang berkaitan dengan jalannya kinerja perusahaan. Nilai yield akan diperoleh secara periodik baik pada investasi saham maupun obligasi. Dalam saham, nilai yield ditunjukkan oleh dividen yang diterima investor (dividen yield). Dalam obligasi, nilai yield ditunjukkan dari besarnya bunga yang diterima investor.

Sedangkan capital gain merupakan perubahan harga pasar dalam suatu instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar, yakni melalui keuntungan yang didapat karena mendapatkan kenaikan harga (saham, obligasi).

Kedua komponen tersebut (yield dan capital gain) jika dijumlahkan akan akan menghasilkan total return yang juga disebut return riil (keuntungan nyata), yaitu ketika investor sudah mendapat dan telah mencairkan hasil investasinya (realized return).

Hubungan Risiko dengan Keuntungan dalam Berinvestasi

Dunia investasi erat dengan istilah high risk high return, besarnya keuntungan yang diperoleh sebanding dengan besarnya risiko yang akan diterima.

Investasi yang dipandang paling aman dan hampir tidak ada risiko (risk free) ialah obligasi pemerintah karena pokok dan bunganya dijamin oleh undang-undang. Untuk obligasi perusahaan, risikonya dianggap moderat dan berinvestasi saham dinggap memiliki risiko di atas rata-rata, dan kontrak futures dianggap memiliki risiko tinggi.

Diperoleh dari berbagai sumber

Mengestimasi Realisasi Keuntungan

Investor dalam menghitung nilai keuntungan aktual yang diperoleh dapat menggunakan persamaan total return, yakni hasil penjumlahan dari nilai yield dan capital gain yang sudah di bahas sebelumnya.

Beberapa macam metode perhitungan tingkat keuntungan secara rata-rata secara sederhana yang umum digunakan ialah arithmetic mean dan geometric mean.

Dari perbandingan dua pendekatan tersebut, perhitungan menggunakan arithmetic mean lebih besar dibandingkan geometric mean. Hal ini disebabkan karena perhitungan pada geometric mean menggunakan unsur pelipat gandaan angka (compounding).

Arithmetic Mean

Jika kita menggunakan metode arithmetic mean, maka return rata-rata per tahun dihitung menggunakan rumus:

Sigma X merupakan penjumlahan nilai keuntungan investasi pada periode tertentu. Sedangkan (n) jumlah item yang dihitung.

Geometric Mean

Perhitungan historical return menggunakan pendekatan arithmetic mean dinggap memberikan informasi yang salah karena hanya menghitung rata-rata kinerja suatu investasi tanpa memperhitungkan efek bunga berbunga (compounding effect).

Perhitungan geometric return menggunakan perhitungan time-weighted rate of return, yaitu perhitungan kinerja hasil investasi yang memperhitungkan periode investasi

Geometric mean biasanya digunakan dalam perhitungan perbandingan kinerja investasi. Misalnya, dengan portofolio lain atau dengan suatu tolok ukur. Biasanya perhitungan kinerja suatu reksa dana di dalam Fund Fact Sheet menggunakan metode ini.

Rumus geometric mean dapat ditulis sebagai berikut:

Artikel Terkait