Ajaib.co.id – Jika kamu butuh alternatif untuk menginvestasikan danamu, mungkin kamu perlu mengenal komoditas. Komoditas adalah produk yang memang dimanfaatkan untuk impor dan ekspor. Caranya cukup sederhana, baik penjual ataupun pembeli akan bertemu di bursa komoditas dan melakukan transaksi jual beli atas komoditas tersebut. Secara sederhana, komoditas adalah barang dagangan yang biasa digunakan untuk keperluan ekspor dan impor. Namun, apakah benar definisi komoditas hanya sebatas itu?
Pengertian Komoditas
Menurut KBBI, komoditas berarti sebagai produk dagangan utama atau benda niaga berupa produk mentah yang bisa digolongkan berdasarkan mutu, sesuai dengan standar perdagangan internasional misalnya gandum, karet, kopi, beras, jagung, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, komoditas adalah barang yang memiliki wujud dan dipergunakan dalam dunia perdagangan yang memiliki fungsi untuk dipertukarkan dengan produk bernilai sepadan. Hal penting dalam komoditas adalah barang ini dipandang setara dan tidak memperdulikan siapa yang memproduksinya.
Jika ditinjau dari ilmu ekonomi, komoditas adalah kelompok barang yang memiliki substansial dan punya keseteraaan baik penuh atau sebagian. Ciri dari sebuah komoditas adalah pasar tidak memusingkan siapa produsen atau merek dari barang komoditas tersebut.
Contohnya saja kelapa sawit. Pasar tidak akan memperhatikan siapa atau merek apa yang menjadi produsen dari kelapa sawit ini. Pasar tidak akan menaruh sentimen apa-apa jika yang memproduksi komoditas ini adalah anak di bawah umur ataupun pebisnis ulung. Karena, komoditas adalah sepadan dan setara di mata pasar.
Dari pengertian komoditas yang ada, bisa ditarik dua kesimpulan mengenai sifat dari komoditas itu sendiri. Pertama, sifat komoditas adalah sepadan atau setara. Di mana, pasar atau konsumen tidak membeda-bedakan barang produsen satu dengan yang lainnya.
Dari kesimpulan sifat yang pertama, bisa ditarik juga kesimpulan sifat ke-2 di mana komoditas dapat memiliki banyak produsen. Dengan begitu, apa berarti semua barang yang memiliki wujud bisa diartikan sebuah komoditas?
Belum tentu. Sifat komoditas lainnya selain memiliki wujud, barang tersebut adalah sebuah bahan dasar. Hal ini yang menyebabkan konveksi pakaian bukanlah bagian dari komoditas. Pasalnya, konveksi ini menghasilkan produk jadi. Bahkan beberapa ekonom memandang pakaian sebagai bentuk lain dari produk kain.
Jenis-Jenis Komoditas
Meskipun pada awalnya produk yang dipandang sebagai komoditas adalah hasil pertambangan dan pertanian, tetapi sekarang ini komoditas juga sudah mengalami perluasan produk sehingga valuta asing pun dipandang sebagai komoditas.
Untuk mengerti jenis-jenis komoditas yang ada di pasar, simak paparan redaksi Ajaib berikut ini:
1. Komoditas Logam
Komoditas logam dibagi menjadi dua jenis lagi, yakni logam industri dan juga logam berharga. Untuk logam industri melipu timah, nikel, tembaga, cobalt, alumunium, titanium, hingga magnesium. Untuk logam berharga dikategorikan untuk logam mulia seperti emas, perak, palladium, dan platinum.
Komoditas dari jenis logam terdiri dari produk atau barang hasil pertambangan dan bersifat logam. Komoditas dari jenis ini sendiri masih bisa dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu logam industri dan logam berharga.
Biasanya, produk tambang dari jenis ini diperdagangkan dengan satuan metrik berupa ons, kilogram, dan juga ton. Sedangkan, yang termasuk dalam jenis logam berharga dihitung dengan satuan troy ons. Akan tetapi, khusus pada produk emas, perdagangannya bisa dilakukan dengan satuan kilogram.
2. Komoditas Energi
Seperti namanya, komoditas pada sektor energi merupakan komoditas berupa semua produk yang dihasilkan dari tambang serta eksplorasi yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar energi. Pada umumnya, produk dari komoditas energi ini diperdagangkan dalam skala internasional menggunakan satuan metrik, ton, ataupun barel. Beberapa contohnya yaitu batubara, bensin tanpa timbal, gas alam, diesel, bensin, minyak kelapa sawit, dan minyak bumi (Brent Crude Oil dan Light Sweet Crude Oil).
3. Komoditas Pertanian
Komoditas ini didapatkan dari hasil pertanian dan perhutanan yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Di aman, komuditas ini terdiri dari berbagai produk pertanian dan juga hasil perhutanan. Untuk pertanian, meliputi kedelai, jagung, beras, gandum, hingga gula. Sedangkan untuk kehutanan bisa mencakup kapas, rotan, karet, hingga kopi. Dalam perdagangannya, produk jenis pertanian dihitung dengan menggunakan satuan ons, gantang, ton, dan kilogram.
4. Komoditas Peternakan
Komoditas peternakan sendiri merupakan komoditas yang berasal dari peternakan yang mencakup ternak hidup dan merupakan komoditas yang cukup fluktuatif karena dipengaruhi kondisi cuaca dan kondisi alam. Baik itu hewan ternak hidup, daging, telur, susu, bahkan sampai pakan ternak. Contoh produk dari komoditas ini adalah ayam, sapi, babi, daging sapi, daging babi, daging ayam, susu sapi, pakan ternak, dan sebagainya. Untuk perdagangannya, jenis peternakan ini biasanya diperjualbelikan dalam satuan pon,
5. Komoditas Keras (Hard Commodity)
Komoditas keras ini diklasifikasikan sebagai produk yang didapatkan dari alam melalui ekstrasi maupun pertambangan seperti minyak bumi, batu bara, logam, hingga gas alam.
6. Komoditas Lunak (Soft Commodity)
Untuk komoditas lunak, biasanya adalah produk-produk dari hasi peternakan, pertanian dan perhutanan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, produk ini mencakup beras, karet, biji kopi, susu, daging, hingga telur.
Klasifikasi Komoditas Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, komoditas diklasifikasikan menjadi 2 (dua) jenis yaitu komoditas keras dan komoditas lunak. Komoditas keras adalah komoditas yang didapatkan dari alam dengan aktivitas ekstraksi atau pertambangan. Misalnya, minyak bumi, logam, gas alam, dan sebagainya. Di mana, kebanyakan perdagangan komoditas ini dikuasai oleh produk energi, seperti gas alam dan minyak.
Sedangkan, komoditas lunak adalah komoditas dari jenis pertanian dan peternakan. Di mana, kondisi alam dan cuaca sangat memengaruhi komoditas jenis ini, sehingga membuat harga produknya bersifat fluktuatif. Bahkan, pergerakan harga dapat terjadi secara mendadak sehingga sangat sulit untuk bisa memprediksi harga secara akurat di masa depan.
Sistem Perdagangan Komoditas
Bagi kamu yang penasaran dengan sistem perdagangan komoditas, umumnya perdagangan ini diikat dengan kontrak yang berisikan kualitas minimum dari sebuah produk komoditas dan jumlah yang diperdagangkan.
Jika biasanya harga jual suatu produk ditentukan oleh penjual dan produsen, harga komoditas tergantung dari banyaknya permintaan dan penawarannya di pasar. Fluktuasi harga komoditas sudah menjadi risiko yang umum dirasakan oleh pelaku perdagangan komoditas.
Naik turunnya harga bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah kapasitas produksi, kondisi cuaca, musim, insentif atau larangan pemerintah, situasi politik, dan lain sebagainya. Hal inilah yang membuat perdagangan komoditas memiliki kontrak berjangka yang mana di dalamnya terdiri dari standar dasar atas jumlah serta kualitas minimum komoditas yang akan diperdagangkan.
Pasar komoditas juga dinilai memiliki respon cepat. Begitu ada pergerakan pada permintaan dan penawaran, pasar komoditas akan langsung bisa mencapai titik keseimbangan agar kuantitas dan harga di dalam komoditas bisa terjaga.
Berbicara tentang perdagangan komoditas, terdapat 2 jenis pedagang yang biasanya ada dalam pasar tersebut. Yang pertama dikenal dengan sebutan produsen, dan yang kedua adalah spekulan. Keduanya tentu memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Di mana, bagi produsen, kontrak berjangka digunakan untuk melindungi nilai ataupun harga komoditas hingga akhir kontrak. Misalnya, pai masa kontrak usai. Contoh dari pedagang komoditas ini adalah petani kedelai yang melakukan perlindungan nilai risiko kehilangan dana ketika harga kedelai sedang turun sebelum masa panen tiba. Dengan adanya kontrak dengan jangka waktu tertentu, petani mampu menjual kedelai ketika masih ditanam sehingga harga jualnya telah lebih ditentukan hingga masa panen tiba.
Sedangkan untuk spekulan adalah pedagang di pasar komoditas yang melakukan kegiatan perdagangan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Di mana, para spekulan mengambil keuntungan dengan mengandalkan fluktuasi harga.
Sehingga, spekulan biasanya tidak memiliki kontrak berjangka, namun mampu mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan harga komoditas yang fluktuatif.
Investasi Komoditas
Keberadaan komoditas sendiri memang sudah ada selama beratus-ratus tahun. Bisa dibilang, komoditas sudah eksis jauh sebelum investasi saham ataupun obligasi mulai beroperasi. Oleh karenanya, investasi komoditas hingga sekarang ini masih dipercaya dan masih populer.
Cara berinvestasi di komoditas sendiri sebenarnya ada beragam cara. Kamu bisa memulai dengan berinvestasi komoditas fisik seperti logam mulia emas, titanium, palladium, hingga perak. Atau kamu juga bisa membeli saham perusahaan komoditas, contohnya saja perusahaan pengelolah kelapa sawit seperti Astra Agro Lestari, Tbk. (AALI) Andira Agro, Tbk. (ANDI).
Nah bagi kamu yang ingin berinvestasi di pasar saham, kamu bisa memulainya dengan berinvestasi di Ajaib. Di sini, kamu bisa memilih berbagai macam emiten di beberapa komoditas, mulai dari industri peternakan, pertanian, farmasi, kesehatan, tambang, dan sebagainya.
Hanya dengan modal awal mulai dari Rp100 ribu, kamu sudah bisa berinvestasi di Ajaib. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi kamu sekarang juga di Ajaib dan dapatkan hasil maksimal dari saham yang kamu pilih!
Kesimpulan
Jika kamu akhirnya memutuskan untuk mencoba berinvestasi di komoditas, ada baiknya kamu bisa menjawab tiga pertanyaan penting ini:
- Mungkinkah ada komoditas potensial yang memang bisa dieksplorasi?
- Komoditas apa yang sedang dilirik pasar, dan mengapa bisa dilirik?
- Bagaimana produksi dari komoditas tersebut?
Demikian pembahasan mengenai komoditas ini. Bisa dikatakan, komoditas adalah alternatif dari investasi saham ataupun obligasi. Hanya saja, sebelum memulai investasi komoditas, kamu perlu mempelajarinya lebih dalam untuk salah satu pilihan investasi ini.
Nah, apapun komoditas yang akan kamu pilih untuk berinvestasi, pastikan kamu melakukan investasi di Ajaib. Selain modal yang terjangkau, Ajaib juga telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Sehingga, kamu tidak perlu khawatir mengenai keamnan dari dana yang kamu simpan didalamnya!