Bisnis & Kerja Sampingan

Kabar Wika Beton Ketika Banyak Proyek Infrastruktur Tertunda

wika beton

Ajaib.co.id – Wika Beton adalah perusahaan milik pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang kontruksi. Jadi, jangan heran bila logo atau nama perusahaan Wika Beton kerap kali kamu lihat saat adanya sebuah proyek pembangunan di Indonesia.

Perusahaan kontruksi milik pemerintah ini merupakan anak perusahaan dari Wijaya Karya Tbk (WIKA), yang didirikan pada tahun 1997. Sepanjang berdirinya Wika Beton hingga saat ini, tercatat Wika Beton telah terlibat dalam sejumlah mega proyek di Indonesia. Salah satunya adalah proyek MRT, yang menunjuk PT Wijaya Karya Beton (Tbk) sebagai pemasok beton untuk kebutuhan pembangunan proyek MRT di Jakarta.

Banyaknya Proyek yang Mengalami Penundaan Pelaksanaan Berpotensi Menurunkan Penjualan Wika Beton

Sebagai salah satu perusahaan kontruksi terbesar di Indonesia, Wika Beton, bisa dibilang selalu kebanjiran proyek infrastruktur. Namun, ketika adanya pandemi Covid-19 yang terus menunjukkan peningkatan kasus terinfeksi yang terjadi di Indonesia.

Hal ini berimbas pula terhadap banyak proyek infrastruktur yang mengalami penundaan akibat wabah virus mematikan ini. Jika mengalami penundaan proyek infrastruktur di sejumlah daerah, tentu saja, ini bukanlah kabar yang baik bagi perusahaan berplat merah ini. Mengapa? Sebab, macetnya proyek infrastruktur yang sedang berjalan berdampak langsung terhadap penjualan dan pendapatan dari Wika Beton.

Hal inilah yang perlu dikalkulasikan kembali oleh manajemen Wika Beton terkait revisi target penjualan, pendapatan, hingga laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan pada tahun ini.

Imbas dari adanya pandemi Covid-19, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) tetap membuka sebagian pabriknya, namun untuk kegiatan operasional terkait jam kerja pekerja telah dikurangi untuk menekan risiko penyebaran Covid-19 yang terjadi di lingkungan pabrik. 

Karena lini produksi masih berjalan, ekspansi penambahan produksi hingga 4,4 juta ton per tahun tetap berjalan sesuai dengan rencana awal. Di mana, penambahan kapasitas produksi berada di dekat lokasi proyek infrastruktur yang jauh dari pemukiman masyarakat.

Dikutip dari Kontan.co.id (8/4/2020), Yushadi, Manajer Investor Relation, Wika Beton, menyampaikan bahwa sebagian besar proyek yang masih berjalan saat ini memperhatikan protokol dan prosedur kesehatan sebagai pencegahan penyebaran Covid-19.

Namun, ia juga tidak memungkiri bahwa ada beberapa proyek yang mengalami penundaan pelaksanaan akibat Covid-19. Hal ini dapat berdampak pada realisasi penjualan beton WTON.

Walaupun demikian, Yushadi, belum bisa membeberkan secara rinci proyek-proyek infrastruktur mana saja yang terdampak saat Covid-19 ini, baik itu proyek yang ditunda, jumlah dan nilai proyek yang tertunda, dan lamanya waktu penundaan proyek. Semua itu sedang dilakukan pendataan.

Dampak pandemi Covid-19 ini, tentu saja, akan mempengaruhi kinerja Wika Beton kedepannya yang menyebabkan menurunnya aktifitas dan utilitas perusahaan hingga 62% sepanjang Maret, namun penurunan dan perlambatan kinerja ini juga akan berbanding lurus dengan target perusahaan yang juga akan direvisi oleh pihak manajemen PT Wijaya Karya Beton (WTON) untuk tahun 2020.

Oleh karenanya, pihak perusahaan akan melakukan evaluasi dari proyek-proyek yang telah berjalan, atau proyek yang belum adanya penundaan. Dengan membuat simulasi atau skenario hingga kemungkinan terburuk yang bisa terjadi bagi perusahaan saat pandemi Covid-19, apabila kondisi ini tidak beranggsur membaik dan kondusif hingga Agustus 2020.

Isu Pemangkasan Belanja Infrastruktur oleh Pemerintah Merupakan Sentimen Negatif Bagi Wika Beton

Di tengah kabar tidak baik dari adanya potensi menurunnya penjualan akibat wabah Covid-19, Wika Beton, ternyata masih bisa bernafas lega karena hingga saat ini belanja infrastruktur belum dikurangi oleh pemerintah. Bila saja hal ini terjadi, akan menjadi pukulan telak bagi Wika Beton. Sebab, klien-klien mereka banyak berasal dari perusahaan swasta dan BUMN, serta perusahaan internal dari Wika Group.

Lantaran, kabar perihal pengurangan belanja infrastruktur ini semakin menguat sebagai bentuk untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Sehingga, salah satu anggaran yang bisa dipangkas oleh pemerintah Indonesia adalah belanja infrastruktur.

Jika belanja infrastruktur benar-benar dikurangi, manajemen Wika Beton belum melakukan skenario kemungkinan terburuk yang bisa terjadi bagi kinerja perusahaan kedepannya.

Target PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) Saat Covid-19

Bila saja, pandemi Covid-19 di Indonesia selesai pada Mei 2020. Pihak perusahaan masih berpotensi membukukan laba yang besaran sama dengan tahun lalu. Namun, berkaca dari statistik kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia, yang terus mengalami peningkatkan. Jadi, kemungkinan pandemi Covid-19 di Indonesia, tidak akan selesai pada bulai Mei. 

Sehingga, Wika Beton, memiliki skenario pandemi ini akan selesai pada Agustus, dan kemungkinan terburuk hingga Oktober 2020. Oleh sebab itu, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), lebih memilih untuk bersikap realistis dengan apa yang sedang terjadi saat ini, yaitu laba yang diperoleh tahun 2020 akan lebih rendah dibanding tahun lalu.

Tetapi, untuk tetap menjaga arus kas perusahaan tetap positif. Pihak perusahaan bisa melakukan efisiensi dari sisi operasional yang dianggap tidak terlalu penting. Selain itu, Wika Beton juga, berencana untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas pembiayaan rantai pasok.

Hal ini dikarenakan pembiayaan rantai pasok, merupakan cara penyaluran kredit yang dianggap aman dan rendah risiko. Sehingga, Wika Beton, akan memaksimalkan pembiayaan rantai pasok untuk menghindari penarikan pinjaman baru ke bank yang akan membuat beban keuangan perusahaan semakin membengkak saja.

Target laba yang diperoleh tahun 2020 yakni sebesar 20% dari realisasi laba tahun 2019. Angka 20% ini ditetapkan oleh Wika Beton untuk batas atas dan batas bawah untuk laba di 2020.

Jadi, semakin lamannya wabah Covid-19 ini terjadi di Indonesia, hal ini juga akan berimbas dan berdampak langsung ke berbagai sektor industri. Sehingga, semakin cepat penangganan Covid-19 di Indonesia, menjadi salah satu kunci dari kebangkitan sektor industri dan ekonomi secara nasional.

Artikel Terkait