Investasi

Investasi, Spekulasi, dan Berjudi: Apa Perbedaannya?

Ajaib.co.id – Sesaat setelah teman saya memperkenalkan diri sebagai profesional keuangan atau investasi, pertanyaan pertama yang sering ia dapatkan adalah “Bagaimanakah keadaan pasar modal? Apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi?” Kemudian diikuti oleh: “Jadi, investasi saham atau sektor mana yang menurut kamu akan berhasil tahun ini?” Menurut pendapat kami, jika kamu mengajukan pertanyaan ini, kamu tidak berinvestasi, melainkan sedang spekulasi, dan berjudi. Lho, kok bisa? Kalau kamu masih bingung, berikut kami coba ilustrasikan mengenai dua hal tersebut. Simak untuk mengetahui lebih lanjut mengenai investasi.

Pengertian Investasi, Spekulasi, dan Berjudi

Sebelum membahas perbedaan ketiganya, kamu harus mengetahui terlebih dulu apa itu perbedaan ketiganya. Pertama, apa itu investasi, spekulasi, dan berjudi?

a. Investasi

Suatu aktivitas menempatkan dana pada satu periode tertentu dengan harapan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan dan/atau peningkatan nilai investasi. Selain itu, investasi juga sering disebut penanaman modal ke suatu perusahaan. Di mana, orang yang melakukan aktivitas ini biasa dikenal investor.

b. Spekulasi

Pendekatan investasi yang bertujuan untuk membeli atau menjual saham, mata uang atau aset lainnya untuk mendapat keuntungan dengan cepat. Dalam kasus ini, investor dikenal sebagai spekulan dan menjadi sikap investasi yang paling dibenci banyak orang. Jenis investasi ini umumnya memiliki risiko yang tinggi karena seorang spekulator berisiko kehilangan sebagian besar atau seluruh modal awal mereka karena motif spekulan.

c. Berjudi

Kegiatan mempertaruhkan dana yang dimiliki seseorang atau yang biasa disebut penjudi berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari jumlah uang yang mereka jadikan modal.

Itulah perbedaan antara investasi, spekulasi, dan penjudi. Sampai di sini, apakah kamu sudah menarik kesimpulan ada di kubu mana kamu?

Berspekulasi dalam Investasi

Spekulasi lebih mudah dipahami. Asumsikan dua teman duduk bersama untuk permainan kartu. Keduanya bertaruh masing-masing 100 ribu. Pada akhir permainan, dengan asumsi bahwa salah satu dari mereka kehilangan 100 ribu, orang lain akan mendapatkan 100 ribu. Secara matematis, ini adalah permainan zero sum. Total keuntungan akan sama dengan total kerugian.

Banyak ‘jalan investasi’ yang dilihat orang di sekitar kita sebenarnya memiliki unsur spekulasi, yaitu tidak semua peserta dapat menghasilkan uang. Seseorang menghasilkan uang dengan mengorbankan orang lain. Begitu pula yang terjadi dengan perdagangan harian atau perdagangan mata uang. kamu berharap mendapat manfaat dari orang lain yang membuat kesalahan penilaian.

Bagaimana dengan Spekulasi dan Berjudi dalam Investasi?

Di sisi lain, perjudian adalah spekulasi dengan hasil negatif untuk semua pihak. Bayangkan dua orang berjalan ke kasino dengan asumsi hanya ada dua pengunjung di kasino hari itu, Jika satu orang kehilangan 100 ribu, orang lain tidak perlu menghasilkan 100 ribu. Keuntungannya akan jauh lebih sedikit daripada 100 ribu, katakanlah keuntungannya hanya 70 ribu. Saldo 30 ribu sisanya akan masuk ke kasino.

Pekerjaan pertama dari setiap investor adalah sepenuhnya menghindar dari semua kegiatan yang menyerupai perjudian. Kemungkinan terburuknya adalah kamu akan kehilangan uang. Kira-kira begitulah gambaran investasi yang sering kamu pertanyakan.

Investasi yang Benar Bukanlah Berspekulasi atau Berjudi

Premis berinvestasi adalah hasil positif bagi semua yang terlibat. Jika dua orang menginvestasikan masing-masing 100 ribu, keduanya dapat membawa pulang jumlah yang lebih besar dari 200 ribu secara gabungan. Semua opsi investasi perlu dievaluasi berdasarkan prinsip dasar ini. Berinvestasi bukanlah permainan kesempatan, atau bertaruh bahwa orang lain bodoh.

Investasi adalah ketika kita melakukan transaksi saham perusahaan yang sedang tumbuh, menghasilkan laba, dan seiring waktu laba tersebut dibayarkan kepada pemegang saham. Perusahaan yang gagal dalam pengujian kemampuan mereka untuk menghasilkan laba dan membayarnya kepada pemegang saham bukanlah bentuk investasi. Tindakan berinvestasi pada perusahaan yang gagal lebih mirip spekulatif atau berjudi.

BEI Tegaskan Investasi Tidak Sama dengan Berjudi

Saat ini tren investasi di pasar modal, khususnya investasi saham semakin diminati banyak orang, khususnya para milenial. Hal ini terbukti pada kuartal 1 2021, BEI mencatat pertumbuhan investor mencapai sebesar 27%. Meski begitu, masih ada juga masyarakat yang mempertanyakan apakah investasi saham sama dengan berjudi?

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menegaskan bahwa investasi saham tidak sama dengan berjudi. Dia menjelaskan, saham adalah bukti kepemilikan perusahaan yang sah, sehingga memiliki saham berarti investor telah memiliki sebuah perusahaan.

Menurutnya, investasi saham sama dengan memiliki perusahaan, bermitra bersama pemilik perusahaan lainnya, dengan tujuan agar perusahaan mengembangkan usahanya dan investor dapat memperoleh keuntungan usaha di masa depan.

Ia juga memberikan tips untuk terhindar dari potensi kerugian dan segala bentuk spekulasi atau gharar, cobalah untuk investasi di pasar modal, khususnya saham dengan didasari rencana keuangan, serta tujuan dan strategi investasi.

Lalu, Bagaimana Kamu Tahu Apakah Sudah Berinvestasi dengan Tepat?

Banyak yang bertanya, bagaimana orang-orang awam tahu perusahaan mana yang memiliki peringkat investasi dan mana yang tidak?

Jawabannya, pilihlah produk investasi berupa reksa dana. Reksa dana menghimpun dana dari banyak investor dan menyalurkannya melalui Manajer Investasi (MI) pada berbagai instrumen investasi yang terdiversifikasi. MI pada umumnya sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam membuat keputusan untuk membeli maupun menjual investasi. Keuntungan lebih lanjut dengan reksa dana adalah, kamu dapat membeli saham dari banyak perusahaan tanpa membutuhkan dana yang besar.

Pertanyaan berikutnya adalah: meskipun seringkali peluangnya tidak baik, mengapa orang tetap mempertaruhkan dana mereka? Kami curiga bahwa sebagian orang tertarik untuk mendapatkan keuntungan cepat dan besar. Sedangkan sebagian sisanya, mendapatkan return merupakan hal yang memacu adrenalin.

Kami juga dapat mengajukan pertanyaan yang sama tentang investasi. Mengapa orang tidak selalu memilih jalan investasi yang baik? Mungkin karena berinvestasi adalah jalan yang membutuhkan banyak kesabaran serta disiplin, dan tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut dengan baik.

Kamu Investor, Penjudi, atau Spekulan?

Jika kamu membeli saham dengan harapan ada yang bisa memberi kamu return 200% dalam 3 bulan, maka kamu investasi dan berjudi? Jika kamu menggunakan uang hasil jerih payah kamu untuk mencari keuntungan dari pergerakan pasar jangka pendek, kamu berspekulasi atau berjudi. Investor yang baik hanya akan berinvestasi ketika memilih opsi dengan harapan pengembalian yang realistis selama periode waktu yang masuk akal.

Semoga gambaran singkat mengenai investasi ini dapat membantu kamu untuk memahami masalah berinvestasi dengan baik dan benar.

Mulai Berinvestasi Setelah Tahu Perbedaannya

Nah, setelah kamu mengetahui perbedaan antara investasi, spekulasi, dan berjudi kini saatnya kamu mulai berinvestasi saham. Jika kamu masih pemula dan belum memahami dengan baik investasi ini, kamu bisa mulai dengan investasi reksa dana. Jenis investasi reksa dana cocok bagi investor pemula yang ingin memulai bermain saham.

Kini, kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana dan saham secara online melalui Ajaib. Dengan Ajaib, kamu bisa melakukan transaksi jual beli saham kapan dan di mana saja. Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum membeli reksa dana.

Pertama, kamu harus benar-benar memahami, siapa manajer investasi yang akan kamu pilih, karena mereka lah yang akan membantu kamu mengelola investasi kamu dengan baik.

Kedua, perhatikan juga portfolio dan perusahaan apa saja yang mereka danai, apakah bonafit, berkembang, atau justru memiliki reputasi tidak baik, ini penting dan akan memengaruhi investasimu dalam jangka panjang.

Ketiga, kamu juga harus tau bahwa saham bersifat naik turun, di mana akan ada saatnya harga saham naik, dan ada juga turun, sehingga penting bagi kamu mengetahui harga saham hari ini untuk melakukan investasi secara tepat. Kamu bisa mengecek harga saham melalui Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, kamu juga harus memerhatikan bahwa investasi reksa dana memiliki banyak jenis, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, obligasi, hingga reksa dana saham. Di mana, masing-masing saham memiliki keunngulan dan kelemahannya masing-masing.

Jadi untuk menentukan saham mana yang ingin kamu beli, ketahui dulu jenisnya, dan pilih jenis reksa dana yang paling sesuai dengan tujuan investasi kamu. Dan perlu diketahui, semakin tinggi return atau keuntungan yang kamu dapatkan dalam investasi reksa dana, semakin tinggi juga risiko yang mungkin akan kamu dapatkan.

Sebelum memulai, pastikan juga kamu telah mengisi dirimu informasi dan pengetahuanmu di dunia investasi reksa dana dan saham. Bagaimana caranya? Kamu bisa memulainya dengan belajar langsung melalui website Ajaib. Di sini kamu bisa menemukan berbagai informasi mengenai dunia investasi. Yuk mulai berinvestasi sekarang!

Artikel Terkait