Ajaib.co.id – Dilansir dari Kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi dunia akan masuk jurang resesi di tahun 2023, seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan.
Pihaknya mengatakan, proyeksi resesi ekonomi di tahun depan mengacu pada studi Bank Dunia (World Bank) yang menilai kebijakan pengetatan moneter oleh bank-bank sentral akan berimplikasi pada krisis pasar keuangan dan pelemahan ekonomi.
Untuk mempersiapkan proyeksi resesi di 2023, sebagai investor tentu Anda perlu mencari investasi aman kala resesi melanda, agar uang yang mengendap tidak tergerus oleh inflasi. Perekonomian global cenderung melambat dan berpotensi menuju resesi. Sebagai investor, tidak disarankan untuk diam dan menunggu momen kesempatan kembali masuk ke pasar.
Apa itu Resesi?
Apa sih sebenarnya resesi tersebut? National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai “penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi, tersebar di seluruh lapisan dan berlangsung lebih dari beberapa bulan”.
Sedangkan resesi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk, yang terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Secara umum resesi didefinisikan sebagai pertumbuhan negatif suatu negara selama dua kuartal berturut-turut. Penurunan ekonomi pada suatu negara biasanya menyerang lima indikator ekonomi, yaitu: PDB riil, pengangguran yang meningkat, pendapatan yang menurun, penurunan produksi pada industri, dan turunnya penjualan ritel maupun grosir.
Investasi Tepat Kala Resesi
Lalu, adakah instrumen investasi aman kala resesi melanda yang dapat dijadikan acuan investor kala resesi melanda? Berikut 5 instrumen investasi yang tepat di kala terjadi perlambatan ekonomi maupun resesi. Investasi yang tepat di kala perekomian cenderung melambat yakni:
1. Reksa Dana Non Saham
Reksa dana adalah salah produk investasi kumpulan (pooling fund), uang yang terkumpul kemudian dikelola oleh manajer investasi. Dengan instrumen investasi reksa dana, kamu bisa dengan mudah mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan.
Beberapa jenis investasi reksa dana yang dapat dimanfaatkan di kala krisis yaitu reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Kedua reksa dana tersebut di rasa tepat untuk invesasi karena memberikan kupon maupun bunga yang terjadwal.
Namun bagi kamu yang ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan berani ambil risiko besar, kamu bisa memilih investasi saham. Tapi jika kamu tidak terlalu berani ambil risiko, kamu bisa pilih reksa dana saham. Di mana, keuntungannya lebih besar dibanding pasar uang atau pendapatan tetap, namun risikonya lebih rendah dibanding saham. Ini juga bisa kamu jadikan salah satu invetasi jangka panjang yang menguntungkan dan tahan resesi ekonomi.
Untuk memastikan investasi kamu berjalan dengan baik, kamu bisa pilih manajer investasi terbaik sebagai perencana keuangan dan sesuaikan kembali dengan kriteria kamu sebagai investor, juga sesuaikan dengan tujuan keuangan kamu seperti dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun, dan sebagainya. Cek juga harga saham untuk investasi di pasar saham. Dengan begitu, kamu bisa melakukan analisa dengan baik.
Nah, bagi kamu yang ingin investasi reksa dana atau saham, kini kamu bisa memulainya dengan mudah melalui Ajaib. Sebagai platform reksa dana yang telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan, Ajaib bisa membantu kamu memulai investasi dengan mudah dan aman. Mulai dari Rp10 ribu kamu sudah bisa memulai invetasi dengan mudah dan mendapatkan return sesesuai dengan investasi yang kamu pilih.
Selain itu, Ajaib sekarang juga dilengkapi dengan layanan Ajaib Prime yang dapat memberikan kamu layanan eksklusif. Mulai dari konsultasi portofolio eksklusif, laporan keuangan eksklusif, bebas biaya broker, dan masih banyak lagi. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi sekarang di Ajaib dan jadi bagian dari Ajaib Prime dengan berinvestasi minimal Rp2 Miliar.
2. Emas atau Logam Mulia
Di kala kondisi perekonomian berjalan normal, emas atau logam mulia mampu tumbuh hingga mengimbangi nilai inflasi. Di kala krisis, emas semakin banyak diburu karena secara tradisional emas dianggap sebagai safe haven.
Harga emas relatif dinamis, mudah dikelola, dicairkan, serta mudah diperjualbelikan. Dalam setahun terakhir hingga artikel ini diterbitkan, harga emas di tingkat global telah naik lebih dari 24%.
3. Surat Berharga Negara (SBN)
Obligasi merupakan instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan. Obligasi memiliki risiko kerugian relatif kecil jika dibandingkan dengan berinvestasi pada saham.
Berinvestasi saham bagi investor pemula cukup rumit. Sedangkan instrumen investasi bersifat utang bisa menjadi alternatif terbaik. Keuntungan lain berinvestasi pada surat utang di antaranya memperoleh capital gain dari penjualan efek bersifat utang yang diterbitkan.
Akan tetapi berinvestasi pada obligasi memerlukan dana yang besar sehingga sehingga tidak semua orang membelinya. Apabila ingin berinvestasi pada instrumen tersebut dapat menggunakan kendaraan reksa dana bertipe pendapatan tetap yang alokasinya dananya mengarah kepada instrumen surat utang.
4. Deposito
Berinvestasi di deposito khususnya pada bank besar juga cukup dapat diandalkan. Namun perlu dicatat, dana yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya Rp2 miliar untuk setiap penempatan di bank tertentu.
Membeli deposito dibandingkan reksa dana pasar uang lebih sulit, hal ini dikarenakan terdapat periode pencairan yang disepakati dan juga pengenaan pajak sebesar 20% dari keuntungan bersih.
Itulah beberapa investasi aman di kala resesi yang akhir-akhir ini dilirik orang-orang di tengah ancaman resesi ekonomi. Sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi jangan lupa untuk tentukan terlebih dulu tujuan investasi kamu, apakah tujuan jangka pendek atau jangka panjang. Dengan mengetahui tujuan tersebutlah kamu bisa dengan mudah menentukan instrumen investasi yang kamu pilih.
Jadi tunggu apalagi? Yuk jangan takut berinvestasi di tengah resesi. Dengan mulai investasi, kamu bisa membantu Indonesia untuk bangkit dan hadapi ancaman resesi.