Berita

E-commerce Amazon Bidik Bank Digital RI, Siapa Targetnya?

Sumber: Unsplash

Ajaib.co.id – Kabar siapa bank digital yang akan menjadi partner kerjasama e-commerce global, Amazon pelan-pelan terbuka kepada publik kendati segala kemungkinan masih bisa saja terjadi kedepannya.

Amazon dikabarkan tengah menjajaki partner kerjasama dengan bank digital di RI, termasuk bank mini (Bank dengan modal inti Rp2-5 triliun atau Bank BUKU II) untuk ekspansi membentuk ekosistem sendiri.

Ada issue berikutnya, Amazon dikabarkan masuk ke salah satu bank daerah yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) melalui kerjasama Amazon Web Services (AWS), AWS merupakan anak usaha Amazon. AWS adalah perusahaan berbasis layanan cloud computing yang di sediakan oleh Amazon sejak 2002. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh manajemen Bank Banten pada pertengahan Juli 2021.

Menurut Managing Partner IndoGen Capital, Chandra Firmanto, yang kesehariannya mendapatkan informasi berkaitan dengan startup global, Amazon dan sejumlah investor global memang melirik pasar keuangan berbasis digital di Indonesia termasuk sektor layanan bank digital.

Amazon diketahui tidak hanya menjajaki satu pihak saja, tapi juga berupaya mencari calon potensial lain yang bisa berpeluang menjadi mitra kerjasama.

“Ada Amazon, jadi semuanya didekati untuk menjalin kerjasama , bayangkan kalau Anda jadi investor Amazon, tidak mungkin Anda pergi ke hanya satu tempat (Menjajaki Mitra), mereka itu tidak berfikir terlalu lama, decision making-nya cepat,” tuturnya kepada CNBC Indonesia, Jumat pekan lalu (6/8).

Chandra yang juga seorang mentor Japan External Trade Organization and Korean Trade Association menjelaskan, ada juga Flipkart (Aplikasi e-commerce) dari India, orang ga fikir Flipkart itu seperti apa, orang-orang melupakan itu, padahal kapasitasnya besar. Yang saya tau banyak yang deketin kita dari global.

Terkait dengan perbankan digital, dilansir dari data CNBC Indonesia, sejumlah bank mini memang sedang mengejar target deadline ketentuan penambahan modal yang diatur OJK, minimal Rp2 triliun tahun ini dan tahun depan Rp3 triliun jika tidak turun kelas.

Manajemen bank ini mulai berusaha untuk meningkatkan modal, termasuk dari investor lama dan suntikan baru dari investor strategis. Bank-bank ini kemudian melancarkan aksi korporasi penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dan juga tanpa HMETD alias private placement untuk mencari suntikan dana investasi dari investor baru.

Beberapa bank yang akan menggelar rights issue yaitu PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham baru.

Kemudian ada PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) juga yang tengah melaksanakan aksi penambahan modal melalui aksi rights issue. Selanjutnya, ada PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yang melakukan aksi rights issue dengan dana sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.

Kemudian ada PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) juga melakukan aksi rights issue sebanyak 4.665.700 saham, lalu PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) berencana rights issue sebanyak-banyaknya 20 miliar saham.

Selanjutnya ada PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) yang akan melakukan penerbitan saham baru, berikutnya bank PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga bersiap melakukan aksi rights issue.

BEKS sebetulnya sudah menyatakan bahwa sedang dalam proses mengembangkan layanan perbankan digital, pihaknya akan bekerjasama dengan AWS.

Rencana kerjasama ini sebagai upaya yang dilakukan untuk menyediakan layanan perbankan digital. Kerja sama ini juga sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) Banten yang ditargetkan bisa terealisasi di tahun 2021 ini.

Dalam keterangan resmi 16 Juli 2021 lalu, BEKS menyatakan rencana bekerjasama dengan AWS, dan akselerasi transformasi digital dilakukan sebagai implementasi dalam hal pembalikan kinerja (Turnaround Management) yang salah satunya melalui rekayasa ulang proses bisnis dengan memanfaatkan perkembangan zaman pada sisi teknologi dan informasi.

Lanjut jelasnya, untuk dapat memperoleh preferensi baru konsumen di pasar dan mampu menjadikan operasional yang efisien pada data center, agar menjadi institusi yang lebih digital dan diinginkan oleh konsumen, cloud management menjadi hal yang vital. AWS terus mendorong dan membantu sektor keuangan untuk transformasi digital.

“Dalam transformasi digital, ada dua hal penting yang harus diperhatikan oleh industri keuangan, yaitu fitur keamanan seperti faktor keamanan, autentikasi, otorisasi, dan proteksi data,” pungkasnya.

Fitur model tata kelola yang juga penting yaitu, terdiri dari faktor auditability, artifact management, model explainability, dan model monitor.

Sumber: Amazon Lagi Bidik Bank Digital RI, Inikah Calonnya?, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait