Dividen saham merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada para pemegang sahamnya. Dividen ini biasanya diberikan dalam bentuk tunai atau saham tambahan, dan sering kali menjadi daya tarik utama bagi investor yang mencari penghasilan pasif dari investasinya. Namun, tidak semua perusahaan mampu atau mau membagikan dividen secara rutin.
Salah satu tanda emiten yang berpotensi membagikan dividen adalah stabilitas keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki arus kas positif dan pendapatan yang stabil atau meningkat dari tahun ke tahun biasanya memiliki kemampuan untuk membagikan dividen.
Selain itu, emiten yang memiliki kebijakan manajemen yang pro-dividen, di mana dewan direksi secara konsisten menyetujui pembagian dividen setiap tahun, juga cenderung dapat diandalkan dalam hal distribusi dividen kepada pemegang sahamnya.
Tanda lain yang perlu diperhatikan adalah rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) dari perusahaan. Rasio ini menunjukkan persentase laba bersih yang dialokasikan untuk pembayaran dividen.
Perusahaan dengan rasio pembayaran dividen yang sehat, yaitu sekitar 30-50%, biasanya menunjukkan keseimbangan antara membagikan keuntungan kepada pemegang saham dan menjaga sebagian laba untuk pertumbuhan bisnis. Sebaliknya, rasio pembayaran yang terlalu tinggi bisa mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin tidak mampu mempertahankan pembayaran dividen tersebut di masa depan.
Selain itu, sektor industri di mana emiten beroperasi juga berperan penting dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen. Perusahaan di sektor-sektor yang lebih stabil dan mapan, seperti utilitas, perbankan, dan barang konsumsi, cenderung lebih mungkin untuk membagikan dividen secara rutin dibandingkan dengan perusahaan di sektor yang lebih dinamis dan berisiko tinggi, seperti teknologi atau energi.
Memahami karakteristik sektor ini dapat membantu Anda memilih emiten yang lebih mungkin untuk memberikan dividen yang stabil dan berkelanjutan.
Daftar Emiten Bagi Dividen Bulan Agustus
1. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
Emiten SMDR akan mendistribusikan dividen interim sebesar Rp32,75 miliar untuk tahun buku 2024, di mana setiap pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp2 per lembar saham. Sementara itu, pembayaran dividen ini dijadwalkan akan dilakukan pada 28 Agustus 2024.
Namun, pembagian dividen ini terjadi di tengah penurunan kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, pendapatan jasa SMDR tercatat sebesar US$323,9 juta, mengalami penurunan 17,84% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan pendapatan ini juga mempengaruhi laba bersih perusahaan, dengan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 56,5% secara tahunan, menjadi US$22,5 juta.
2. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR)
PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) sebuah bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp47,73 miliar. Pengumuman ini merupakan hasil keputusan Rapat Direksi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada Senin, 29 Juli 2024.
Hal ini menegaskan komitmen Amar Bank untuk terus berkembang secara berkelanjutan, setelah berhasil mencatatkan laba selama dua kuartal berturut-turut.
Sebelumnya, Amar Bank menjadi bank digital pertama yang membagikan dividen untuk tahun buku 2023 pada awal Juni 2024. Kali ini, Amar Bank akan membagikan dividen interim senilai Rp2,65 per lembar saham kepada para pemegang saham yang berhak menerimanya, dengan batas akhir cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Keberhasilan ini didukung oleh pencapaian laba bersih Amar Bank yang mencapai Rp97,79 miliar pada Juni 2024, yang menunjukkan pertumbuhan 15% secara tahunan (year-on-year atau YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
3. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) akan memberikan dividen interim kedua untuk tahun buku 2024, dengan total dana yang dialokasikan sebesar Rp201,55 miliar atau setara dengan Rp35 per saham. Pembayaran dividen ini dijadwalkan akan dilakukan pada 21 Agustus 2024.
Selain itu, perusahaan juga mencatat saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp3,27 triliun, dengan total ekuitas mencapai Rp3,95 triliun.
Pada semester pertama tahun 2024, SMSM berhasil meningkatkan laba bersihnya sekitar 3,71%, menjadi Rp445,27 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp429,33 miliar. Kenaikan laba ini tercapai meskipun SMSM mengalami penurunan pendapatan.
4. PT AKRA Corporindo Tbk (AKRA)
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah mengumumkan rencana untuk membagikan dividen interim sebesar Rp987 miliar atau setara Rp50 per saham untuk tahun buku 2024. Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo menyampaikan, dividen ini akan dibayarkan pada 15 Agustus 2024, dengan tanggal pencatatan pada 6 Agustus 2024.
Pada semester pertama tahun ini, AKRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,003 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan Rp1,03 triliun yang dicapai pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, AKRA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp18,65 triliun pada semester pertama 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 6,04% dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp19,85 triliun.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!