Obligasi

Diskonto Adalah Kebijakan Bank Sentral yang Punya Hubungan dengan Obligasi

Diskonto Adalah Kebijakan Bank Sentral yang Punya Hubungan dengan Obligasi

Ajaib.co.id – Mungkin kamu baru menemukan dan mengenal istilah diskonto ketika akhirnya memilih untuk berinvestasi pada surat Obligasi. Istilah satu ini sangat asing di telinga masyarakat awam, namun diskonto adalah salah satu istilah yang memiliki dampak luas dan mencakup semua lapisan masyarakat. 

Oleh karena itu, pemahaman terkait kebijakan diskonto perlu kamu miliki, terutama bagi kamu yang ingin memulai investasi dan demi untuk melakukan pengambilan keputusan terkait keuangan secara lebih efektif. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh manfaat finansial yang optimal. 

Mengenal Diskonto dalam Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi, beserta persyaratan pembayaran kembali dan bunganya.

Jenis surat obligasi yang paling umum dikenal di Indonesia adalah jenis surat berharga seperti Surat Utang Negara Indonesia dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Ini adalah alternatif bagi masyarakat selain menyimpan uangnya di bank.

Surat Obligasi dapat diperjual-belikan dengan beberapa ketentuan dari bank sentral. Jika kamu ingin menjual investasi surat obligasi milikmu sebelum jatuh tempo, pahami prinsip diskonto, agar bisa digunakan untuk mengetahui present value-nya.

Sedangkan, diskonto secara umum adalah potongan nilai yang wajib dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang dicairkan (diuangkan) sebelum waktu jatuh temponya.

Politik diskonto adalah sebuah kebijakan untuk menambah dan mengurangi jumlah uang yang beredar, dengan cara menurunkan atau meningkatkan suku bunga bank yang dilakukan oleh Bank Sentral, yang di Indonesia adalah Bank Indonesia.

Dalam dunia Obligasi, diskonto adalah selisih antara jumlah nominal obligasi dengan jumlah penghasilan bersih dari penjualan obligasi tersebut. Biasa disebut dengan nilai par, nilai nominal obligasi adalah nilai yang harus dibayarkan saat obligasi tersebut jatuh tempo.

Penerapan Kebijakan Diskonto di Indonesia

Di Indonesia, ada beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan penerapan kebijakan diskonto yaitu:

1. Peluncuran Surat Berharga Negara (SBN)

Negara punya pilihan untuk melakukan penjualan surat berharga. Ada beragam jenis SBN yang bisa diterbitkan negara, di antaranya saving bond ritel (SBR), surat utang, atau obligasi negara.  Tujuan negara dalam penerbitan SBN adalah untuk menggalang dana yang bersumber dari masyarakat, yang kemudoan dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan sektor penting negara. 

2. Penyesuaian BI Repo Rate

Penyesuaian BI Rate dapat dilakukan dengan menaikkan ataupun menurunkan BI Rate. Pemerintah dapat melakukan kebijakan ini berdasarkan tingkat kebutuhan dan kondisi ekonomi negara. Kenaikan BI Rate akan dibarengi dengan tingkat bunga bank.

Upaya ini dapat mendorong keinginan masyarakat untuk menaruh dana di lembaga perbankan yang kemudian berimbas pada penurunan inflasi.  Sedangkan, penurunan suku bunga atau BI Rate oleh pemerintah membuat masyarakat punya kecenderungan untuk menarik dana yang tersimpan di bank. Masyarakat jadi lebih konsumtif dan jumlah uang yang berada di pasaran meningkat. Dengan begitu, uang yang mengalir ke masyarakat jadi lebih banyak. 

Manfaat Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto yang diterapkan menjadi salah satu jenis kebijakan moneter yang memiliki berbagai manfaat, antara lain:

1. Cadangan Uang untuk Krisis Moneter Meningkat

Ketika negara mengalami krisis moneter, penerapan kebijakan ini bisa menjadi salah satu solusi yang dipilih untuk menyelesaikan krisis tersebut. Bank sentral bisa mengeluarkan kebijakan diskonto dengan menaikkan suku bunga, agar masyarakat yang memiliki dana dan berkeinginan menyimpan uangnya di bank bisa meminjamkannya ke negara.

2. Harga Barang di Pasar Terkendali

Kebijakan ini juga membuat harga barang di pasar menjadi lebih terkendali, tidak terlalu tinggi tapi tidak terlalu rendah. Jika suatu saat harga suatu barang terlalu tinggi, kebijakan ini bisa diterapkan dengan menaikkan suku bunga acuannya. Alhasil, uang milik masyarakat akan lebih banyak tersimpan di bank dan permintaan akan barang yang biayanya tinggi pun akan turun. Sehingga, nantinya harga barang tersebut juga akan menurun mengikuti rendahnya permintaan dari masyarakatnya.

3. Kurs Uang Menguat

Kebijakan diskonto juga sering diterapkan untuk menguatkan kurs rupiah terhadap dolar AS. Ketika permintaan terhadap suatu kurs naik, maka nilai kurs tersebut akan meningkat. Begitu juga, ketika permintaan terhadap suatu kurs turun, maka nilai kurs tersebut akan ikut menurun.

4. Inflasi Lebih Terkendali

Inflasi tidak selalu menjadi sesuatu yang buruk. Bentuk pengendalian inflasi bisa terjadi di saat yang tepat dan sesuai kebutuhan ekonominya, hal ini menjadi tujuan utama dari kebijakan diskonto. Jika tidak ada inflasi, bisa dibilang ekonomi di sebuah negara tidak mengalami perkembangan jumlah konsumsi masyarakatnya mengalami stagnasi.

Dengan melakukan laju inflasi, maka bank sentral bisa mengontrol perekonomian pada suatu negara. Keputusan untuk menaikan atau menurunkan suku bunga ini perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang terjadi, karena akan berdampak pada setiap kebijakan dan bisa berbeda-beda pada masing-masing negara.

Dampak Kebijakan Diskonto

Dampak yang mungkin dirasakan dari kebijakan diskonto secara umum adalah sebagai berikut:

1. Menjaga Stabilitas Harga

Tinggi rendahnya harga barang yang dipasarkan akan mempengaruhi perputaran ekonomi di dalamnya. Tingginya harga barang atau jasa bisa membuat turunnya permintaan konsumen. Ketika permintaan menurun, tentu saja hal tersebut dapat menekan daya produksi suatu usaha. Oleh karena itu, demi menjaga stabilitas harga barang dan jasa, bank sentral perlu memberlakukan kebijakan moneter.

2. Meningkatkan Kesempatan Kerja

Kontrol yang dilakukan bank sentral terhadap peredaran uang di masyarakat berguna untuk menjaga perekonomian tetap stabil. Dengan ekonomi yang stabil, maka negara bisa mendapatkan investasi baru pada dunia usaha. Dampak yang dihasilkan dari adanya investasi ini tentu akan meningkatnya kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerjanya.

3. Menjaga Stabilitas Ekonomi

Inflasi akan terjadi ketika jumlah uang yang beredar melebihi jumlah barang yang atau jasa yang ditawarkan. Hal ini tentu akan mengganggu roda perekonomian di suatu negara.

Untuk itu, bank sentral akan mengeluarkan kebijakan yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi negaranya, guna membantu menstabilkan perekonomian di negara tersebut.

Cara Menghitung Diskonto

Perlu diingat, kamu harus melakukan tahapan-tahapan di bawah ini secara berurutan, guna menemukan nilai yang akurat:

1. Hitung present value pokok obligasi

  • Kumpulkan data informasinya.
  • Hitung suku bunga pasar saat ini untuk tiap periode pembayaran.
  • Hitung jumlah total pembayaran potongan atau bunga.
  • Hitung Present Value Interest Factor (Faktor Nilai Sekarang Bunga) atau PVIF.

2. Hitung present value pembayaran bunga

  • Kumpulkan data informasinya
  • Hitung suku bunga nominal per periode.
  • Hitung nilai dari setiap pembayaran bunga.
  • Hitung Present Value of an Ordinary Annuity (Faktor Nilai Sekarang Anuitas Biasa) atau PVOA.
  • Hitunglah present value pembayaran bunga. 

3 Menghitung tingkat diskonto obligasi

  • Kumpulkan semua informasinya.
  • Hitung harga pasar obligasi.
  • Hitung nilai diskonto obligasi.
  • Hitunglah tingkat diskonto obligasi.

Sudah tahu cara menghitingnya kan? Kalkulasi investasimu bisa jadi lebih matang, sehingga kamu bisa mengendalikan jual-beli investasimu agar mendatangkan keuntungan yang optimal.

Agar lebih efektif, kembangkan portfolio investasimu dengan platform investasi yang multifungsi seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.

Ayo miliki saham pertamamu sekarang!

Artikel Terkait