Perencanaan Keuangan

Cara Mudah Menyusun Jurnal Penjualan Tunai dan Kredit

Ajaib.co.id – Sebenarnya menyusun jurnal penjualan bukanlah hal yang sulit. Pencatatan seperti ini penting sekali untuk dilakukan. Bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu hal yang wajib dilakukan.

Yang menjadi permasalahannya kemudian adalah masih ada sebagian orang yang merasa kesulitan saat mencoba menyusun jurnal ini. Padahal sebenarnya caranya sangatlah mudah. Bahkan orang yang tidak memiliki basic dalam ilmu akuntansi pun sebenarnya bisa melakukannya.

Nah, untuk kamu yang kebetulan masuk dalam kategori ini, maka kamu sudah berada di tempat yang tepat. Pasalnya pada kesempatan kali ini akan diulas secara lengkap tahapan saat menyusun jurnal jenis ini.

Apa yang Dimaksud dengan Jurnal Penjualan?

Secara definisi jurnal jenis ini sering diartikan sebagai bentuk jurnal yang digunakan mencatat semua transaksi penjualan secara kredit. Artinya semua data yang tersimpan pada jurnal ini merupakan ringkasan faktur yang dikeluarkan kepada pelanggan.

Secara fungsi sebenarnya tidak jauh beda dengan jurnal pembelian. Yakni untuk memudahkan pencatatan transaksi bervolume tinggi yang ada di buku besar. Nantinya semua transaksi penjualan setiap hari akan dicatat di dalam jurnal ini.

Kemudian setelah akhir periode semua catatan tersebut akan disederhanakan lagi untuk dicatat di dalam buku besar. Sementara itu beberapa catatan yang tersimpan dalam jurnal ini umumnya adalah tanggal transaksi, nomor rekening, nama pelanggan, nomor faktur, lalu jumlah penjualan.

Di akhir periode pelaporan nantinya jumlah total debit maupun kredit akan dicatat di dalam buku besar umum. Dengan demikian, ketika kamu ingin meneliti kembali saldo yang sudah tercatat di dalam buku besar umum, tinggal melihat kembali ke jurnal penjualan.

Selain itu kamu juga bisa menggunakan nomor faktur yang tercantum di dalam jurnal ini ketika ingin mengakses salinan faktur. Kemudian bisa dikatakan jika konsep jurnal ini sebagian besar terbatas pada sistem akuntansi yang manual. Oleh sebab itu salah satu jenis jurnal khusus ini seringnya tidak digunakan pada sistem akuntansi yang terkomputerisasi.

Cara Membuat Jurnal Penjualan Tunai

Sebagai pebisnis, kamu bisa menjual barang baik secara tunai maupun kredit. Untuk penjualan secara tunai, seringnya dengan memasukkan sejumlah nominal ke mesin kasir lalu dicatat ke dalam akun-akun. Nah, untuk lebih jelasnya lagi, kamu bisa melihat ilustrasi contoh di bawah ini.

Pada Tanggal 20 Desember 2020, PT Maju Terus menjual barang seharga Rp4.000.000. Untuk transaksi penjualannya bisa dicatat seperti ini:

(Debet) Kas = Rp4.000.000

(Kredit) Penjualan = Rp4.000.000

Namun jika perusahaan kamu menggunakan sistem persediaan perpetual, maka harga pokok penjualan maupun pengurangan jumlah persediaan menjadi hal yang wajib untuk dicatat juga.

Hal ini dimaksudkan agar akun yang memuat jumlah persediaan menunjukkan jumlah persediaan yang ada tapi belum terjual. Agar tidak bingung, lihat ilustrasi contohnya di bawah ini.

Pada tanggal 23 Desember 2020 diasumsikan bahwa harga pokok penjualannya adalah Rp 3.000.000. Untuk pencatatan jurnalnya adalah:

(Debit) Harga Pokok Penjualan = Rp3.000.000

(Kredit) Persediaan = Rp 3.000.000

Permasalahannya kemudian adalah saat ini sebagian besar penjualan dilakukan dengan kartu kredit. Pertanyaannya, bagaimana cara mencatat penjualan yang dilakukan menggunakan kartu kredit?

Penjualan dengan model seperti ini tetapi dicatat sebagai penjualan tunai. Alasannya pebisnis tetap akan menerima pembayaran beberapa saat setelah penjualan barang. Artinya baik pembeli yang membayar secara tunai dan kartu kredit, penjualan tetap dicatat sebagai penjualan tunai.

Namun ada poin lain yang harus dicatat juga. Yakni berkaitan dengan beban pemrosesan yang dilakukan bank penerbit kartu kredit. Beban tersebut akan dicatat secara periodik. Contohnya seperti ini:

(Debet) Beban Kartu Kredit = Rp50.000

(Kredit) Kas = Rp50.000

Cara Membuat Jurnal Penjualan Kredit

Selain menjual barang secara tunai, ada kalanya akan menjual barang secara kredit. Dalam hal ini sebagai penjual kamu akan mencatat penjualan sebagai debit di Piutang Dagang/Piutang Usaha dan Kredit pada Penjualan. Agar lebih paham lagi, lihat ilustrasi contoh di bawah ini.

PT Maju Terus menjual barang secara kredit senilai Rp600.000. Sementara itu untuk harga pokok penjualan sebesar Rp400.000. Maka ayat jurnalnya bisa dicatat seperti ini:

(Debit) Piutang Usaha = Rp 600.000

(Kredit) Penjualan = Rp 600.000

(Debit) Harga Pokok Penjualan = Rp 400.000

(Kredit) Persediaan = Rp 400.000

Tips dalam Mencatat Jurnal

Apapun jenis jurnal yang akan kamu susun, sebenarnya ada beberapa trik yang bisa diterapkan. Tujuannya adalah untuk mempermudah kamu saat menyusun jurnal tersebut. Begitupun juga pada saat kamu ingin menyusun jurnal penjualan.

Pada dasarnya, baik itu jurnal khusus maupun umum tidak memiliki banyak perbedaan. Umumnya yang berbeda hanya pada format dan kolom-kolomnya saja. Nah, agar kamu tidak kebingungan saat menyusun jurnal, mungkin beberapa tips ini bisa sedikit membantu:

1.   Kenali Jenis Transaksi

Kenali betul jenis transaksi yang akan kamu masukkan ke dalam jurnal. Sebab kesalahan dalam memasukkan jenis transaksi ini bisa menyebabkan neraca menjadi tidak seimbang.

Selain itu pahami juga cara kerja pemasukan atau justru pengeluaran jumlah saldo. Dengan kata lain apakah transaksi itu akan menambah jumlah saldo. Atau justru sebaliknya, akan mengurangi jumlah saldo.

2.   Susun Jurnal dengan Teliti

Ketelitian sangat dibutuhkan pada saat mencatat atau menyusun sebuah jurnal. Catatan nominal haruslah sama. Selain itu perhitungan juga harus dilakukan dengan tepat. Jangan sampai terjadi ketidakseimbangan antara debit dan kredit.

3.   Total Debit dan Kredit Haruslah Sama

Setiap jurnal yang kamu susun, baik itu jurnal umum maupun khusus, total debit maupun kredit haruslah sama. Jika tidak sama maka harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh lagi hingga total kredit dan debit sama.

Sampai di sini pastinya kamu sudah memiliki gambaran apa yang harus dilakukan. Semoga ulasan singkat tentang cara mencatat jurnal penjualan ini bisa sedikit membantu kamu.

Artikel Terkait