Indomaret merupakan salah satu bisnis minimarket terbesar di indonesia. Tidak hanya di kota, tapi sampai ke pelosok daerah. Uniknya, waralaba satu ini hampir selalu berdekatan dengan kompetitornya.
Hingga sekarang franchise yang identik dengan warna biru kuning ini masih banyak peminatnya. Baik untuk berbelanja maupun menjadi mitra waralaba meskipun modalnya tidak sedikit. Mengapa? Ini karena prospeknya yang dinilai bagus.
Lantas, bagaimana sejarahnya dan apa yang membuat Indomaret bertahan hingga kini? Ulasan berikut bisa menjadi bekal untuk kamu yang ingin bergabung maupun belajar bisnis.
Sejarah Berdirinya Indomaret
Sebagai bisnis minimarket terbesar di Indonesia, bisa dibilang Indomaret juga sebagai pelopor waralaba. Sebelum menjadi besar seperti sekarang, tentunya terdapat sejarah bagaimana awal mula berdirinya. Ini bisa dijadikan pelajaran khususnya pemula yang ingin mulai membangun bisnis.
Mulanya bisnis yang menjual segala macam produk mulai dari makanan, kosmetik, perlengkapan bayi hingga obat ini hanya sebuah toko kecil. Layaknya toko biasa yang hanya berukuran kecil dengan produk kebutuhan masyarakat.
Namun seiring berkembangnya zaman, Indomaret mulai mengamati perilaku konsumen yang menyukai kenyamanan saat berbelanja. Berdiri sejak tahun 1988, akhirnya bisnis ini mulai membangun waralaba. Tepatnya pada tahun 1997 perkembangan dilakukan dengan berlokasi di Ancol dan Kalimantan.
Hingga sekarang Indomaret sudah tersebar dengan jumlah lebih dari 10 ribu gerai. Untuk kepemilikan ada yang franchise, tetapi 62 persen milik PT Indomarco Prismatama.
Kenapa Indomaret Bisa Sukses? Berikut Rahasia Suksesnya!
Kita yang tertarik pada bisnis pasti ingin tahu bagaimana Indomaret bisa sukses hingga kini. Bahkan tetap eksis meski banyak sekali pesaing bahkan mungkin ada yang lebih murah, lengkap, dan bagus.
Perusahaan dari Salim Group ini dapat kamu temui dimana saja. Biasanya sangat dekat dengan hunian masyarakat dengan tujuan mudah dijangkau untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Berikut rahasia sukses Indomaret.
1. Promo yang Menarik Perhatian Konsumen
Promo yang dilakukan tidak hanya secara online, tetapi juga offline. Kamu bisa melihatnya di rak kasir dan depan dengan tulisan besar. Pembelian secara bundling seringkali menarik minat karena tampak lebih murah.
Misalkan saja beli 1 produk harganya 10 ribu, sementara jika 2 hanya membayar 8000 untuk satuannya. Banyak yang tergiur sebab menganggap dapat menghemat walaupun hanya selisih 2000.
Belum lagi tawaran kasir saat membayar yang kerap membuat ‘gelap mata’. Niatnya mau beli apa, malah jadi banyak banget. Kamu pasti sering mengalaminya membeli sesuatu secara impulsive saat berbelanja.
2. Strategi Tebus Murah yang Khas
Selain sebagai pelopor bisnis waralaba, Indomaret juga menjadi pencetus strategi marketing ‘tebus murah’. Kalau kamu pernah ditawari kasir untuk membeli suatu produk bundling dengan harga yang sangat murah, maka itulah strateginya.
Seperti membeli roti yang biasanya dibandrol harga 15000 satuannya, tetapi kamu bisa membeli selai dengan harga diskon. Bagaimana tidak tergiur? Apalagi kalau makanan kesukaan padahal sedang menghemat. Bisa kalap, deh.
3. Promo yang Bikin Salah Fokus saat Pertama Lihat
Kalau kamu belanja ke Indomaret, maka harus lebih teliti saat melihat banderol harga. Kenapa? Karena tulisan besar yang kamu lihat bisa saja mispersepsi atau ada syarat ketentuan yang belum dijelaskan.
Seperti contoh, label yang tertera yakni 5000 padahal normalnya 20.000. Namun saat membayar harganya menjadi 15.000. Hal itu karena sebenarnya yang kamu lihat adalah harga potongan dan bukan harga jual. Tulisannya memang kecil, sehingga sering membuat salah fokus.
4. Mengikuti Perkembangan Zaman
Rahasia sukses Indomaret terlihat pada saat terjadinya Pandemi. Yang cepat beradaptasi dengan memanfaatkan driver online untuk mengantar produk kepada pelanggan. Dimana banyak usaha yang minim pemasukan, tetapi gerai ini terbilang stabil.
Ditunjang dengan gratis pengiriman untuk jumlah belanja tertentu serta promo semakin menarik minat pembeli. Sekalipun tidak dapat datang langsung akibat pembatasan aktivitas di luar.
Cara Memulai Bisnis Franchise Indomaret
Sebenarnya cara memulai bisnis waralaba Indomaret termasuk gampang. Kamu hanya perlu menyiapkan beberapa dokumen penting sebagai syarat, sudah menyiapkan tempat usaha, dan pastinya modal.
Adapun syarat tersebut antara lain WNI, luas toko minimal 120 x 200 meter, dan melengkapi seluruh izin usaha seperti SIUP, IMB, NPWP, serta dokumen penting lainnya. Sangat umum layaknya mendirikan usaha sendiri.
Jika sudah, maka proses selanjutnya yaitu mengajukan pendaftaran. Sebelum akhirnya mendapat persetujuan dengan pengecekan terlebih dahulu. Karena Indomaret akan melakukan survei terkait beberapa hal seperti:
- Calon tempat berdirinya usaha. Boleh milik pribadi maupun sewa.
- Ukuran bangunan yang akan dijadikan gerai.
- Dokumen yang diperlukan untuk membangun usaha.
- Modal waralaba.
Estimasi Biaya Memulai Bisnis Waralaba Indomaret
Setelah memahami cara memulai bisnis waralaba Indomaret, kamu pasti penasaran dengan estimasi modal untuk investasi. Selain prospeknya untuk jangka panjang, franchise satu ini juga termasuk usaha yang stabil. Ditambah dengan keuntungannya yang menggiurkan.
Tidak terlalu spesifik, tetapi berikut perkiraan modal yang perlu kamu siapkan jika berminat menjadi mitra Indomaret. Setidaknya ini bisa menjadi patokan.
- Franchise fee untuk jangka waktu 5 tahun sebesar 36 juta.
- Promosi serta kebutuhan grand opening 9,5 juta.
- Alat elektronik maupun non elektronik yakni 178 juta.
- Totalnya kurang lebih sekitar 400 juta. Tidak termasuk biaya sewa, pengurusan izin, lingkungan, dan sebagainya yang mana ditanggung pemilik gerai.
Indomaret bisa menjadi salah satu investasi jangka panjang yang menguntungkan. Tidak perlu cemas akan resiko karena pada dasarnya setiap investasi tentu ada risiko tersendiri. Entah itu sedikit ataupun besar.Dengan terus berinovasi dan belajar kamu dapat meminimalisir kerugian besar. Sebab penanaman modal menjadi langkah mencapai financial freedom yang masuk akal. Daripada menggandakan uang dan investasi yang tidak jelas lainnya.