Ekonomi

Bentuk Buku Besar T Akuntansi Mudah Diaplikasikan

Ajaib.co.id – Sebagai profesional Milenial, kamu pasti paham betul bahwa laporan keuangan merupakan elemen akuntansi yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, karena menjadi cerminan kondisi finansial perusahaan itu dari waktu ke waktu.

Bisa dipastikan bahwa setiap strategi bisnis dan evaluasinya ditetapkan berdasarkan pemantauan kondisi finansial itu.

Berbicara soal laporan keuangan, maka tak bisa lepas dari peran buku besar sebagai salah satu laporan keuangan wajib, yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan pada suatu akun karena adanya suatu transaksi keuangan.

Dari berbagai macam bentuk seperti Skontro, Staffle Berkolom Salo Tunggal dan Rangkap, kali ini Ajaib akan mengulas bentuk Buku Besar T sebagai yang paling umum dan sederhana, agar kamu yang bukan praktisi akuntansi pun bisa memahami dan memanfaatkannya untuk mengoptimasi kinerja bisnismu, baik itu skala besar maupun kecil.

Di dalam buku besar terdapat sekumpulan prediksi dari deskripsi dan adanya pengaruh transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun, seperti modal perusahaan, kewajiban dan aktiva.

Selain menjadi basis bagi manajemen perusahaan dalam melakukan evaluasi dan penetapan strategi bisnis, buku besar juga mendasari laporan keuangan yang dipakai oleh berbagai pihak terkait lainnya seperti investor, kreditor dan Pemerintah sebagai stakeholder perusahaan.

Sebelum mencantumkan transaksi keuangan ke dalam bentuk buku besar T, hal yang perlu kamu lakukan adalah membuat jurnal umum terlebih dahulu. Manfaatnya adalah agar perusahaan masih memiliki catatan backup-nya apabila terjadi kehilangan bukti transaksi.

Bentuk Buku Besar T Paling Sederhana

Bentuk T memang merupakan salah satu yang paling basic dari beberapa bentuk lainnya. Seperti dilansir ukirama.com pada pertengahan Juni 2020, dinamakan bentuk T karena pencatatan buku besar ini seperti dibatasi garis yang membentuk huruf T kapital (huruf besar), dan menggunakan bentuk perpotongan garis vertikal dan horizontalnya untuk memisahkan deretan transaksi keuangan menjadi 2 jenis.

Judul pencatatan buku besar yang meliputi NAMA AKUN (kiri atas) dan KODE AKUN (kanan atas) menempati bagian atas garis horizontal dari bentuk T. Area bagian kiri merupakan tempat pencatatan transaksi DEBIT (pemasukan) serta bagian kanan merupakan sisi kredit (pengeluaran).

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan catatan keuangannya masing-masing, sehingga bentuk buku besar T pun tentunya akan jadi sedikit berbeda-beda pula. Sistem pencatatan debit-kredit dalam akutansi buku besar ini pun tidak sama dengan sistem pencatatan debit-kredit di rekening bank.

Peruntukan Dari Tiap Bagian Bentuk Buku Besar T

Dalam kinerja suatu bisnis, ada beragam jenis transaksi yang bisa dijumpai. Cermati perbedaan antara tiap-tiap bagian dari buku besar ini, agar setiap transaksi bisa digolongkan sesuai dengan bagiannya, dan agar tidak terjadi kesalahan pencatatan.

Bagian kiri merupakan pembukuan debit, dengan sifat:

· Penambahan untuk rekening harta (assets account)

· Pengurangan untuk rekening kewajiban (liabilities account)

· Pengurangan untuk rekening modal (capital account)

Sisi kanan yang merupakan pembukuan kredit, memiliki sifat:

· Pengurangan untuk rekening harta (assets account)

· Penambahan untuk rekening kewajiban (liabilities account)

· Penambahanh untuk rekening modal (capital account)

Pencatatan terpisah akan dilakukan apabila terjadi transaksi keuangan yang menyebabkan perubahan dalam posisi modal.

Sehingga, nantinya akan ada beberapa catatan yang terdiri dari modal pemilik (investasi pemilik perusahaan), catatan untuk penghasilan, catatan untuk beban usaha, dan catatan untuk prive. Berikut adalah posisinya dalam buku besar bentuk T.

Cara Kerja

Di atas telah diuraikan bahwa bentuk buku besar T akan memisahkan setiap transaksi ke dalam sisi dari bentuk huruf T-nya masing-masing. Dengan sistem tersebut, buku besar ini akan dapat membantu pihak yang ingin melihat ringkasan transaksi dan nilai saldo akhir pada suatu periode di satu akun.

Pengkodean

Pengkodean adalah hal yang tidak boleh dianggap sepele terkait bentuk buku besar T. Pengkodean diambil dari jurnal umum pada saat transaksi dipindahkan, atau dengan kata lain pemberian kode dilakukan saat pencatatan dilakukan.

Misalnya, jika dalam referensi buku jurnal tertulis nomor 121 dan 221, maka kamu wajib memasukan nomor akun 121 dan 221.

Pemahaman tentang bagaimana memindahkan data dari jurnal umum ke bentuk buku besar T juga tak boleh dianggap sepele.

Selain harus memahami pembuatan buku besar bentuk T, wajib pula untuk memahami bagaimana mem-posting atau memindahkan data dari jurnal umum ke dalam buku besar tersebut. Bagaimana caranya? Perhatikan berikut ini:

1.  Memperinci data tanggal transaksinya.

2.  Mencatatkan data debit dan kredit dengan cermat dan struktural sehingga sesuai dengan tiap tanggal terjadinya transaksi.

3.  Mencantumkan nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi.

4.  Catatan khusus seperti keterangan transaksi juga harus dimasukkan ke dalam buku besar.

Semoga informasi seputar bentuk buku besar T bisa membantu kamu dalam memanfaatkannya bagi bisnismu. Kesederhanaan bentuk dan sistemnya membuatnya mudah dipahami dan diaplikasikan. Tapi buku besar tersederhana ini nantinya akan berkesinambungan dengan laporan keuangan lain dan jurnal.

Pilih juga platform investasi yang gampang digunakan, fleksibel, efisien, efektif serta berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.

Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor Milenial karena terdaftar resmi dan diawasi oleh OJK juga IDX, serta mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintechnew Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.

Artikel Terkait