Ajaib
Menu

Saham

Perang Dagang Kembali Memanas, Saham Crash?

ajaibOctober 13, 2025

pasar saham Amerika

Pasar saham AS bergerak melemah pada perdagangan 1 minggu terakhir (06/10-10/10), dimana indeks AS ditutup melemah. Pasar saham AS ditutup melemah signifikan pada akhir pekan lalu, ketiga indeks utama AS kompak tumbang setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif tambahan ke produk impor China sebanyak 100% yang mulai berlaku di 1 November mendatang. Tarif tambahan ini dikarenakan sikap China yang membatasi ekspor mineral penting dari negaranya, yang berdampak bagi produksi chip dan teknologi global. Selain itu, hingga saat ini pemerintahan AS masih shutdown, yang membuat kekhawatiran akan kondisi ekonomi dan politik di AS yang melemah. Meski demikian, The Fed dikabarkan masih akan memangkas suku bunga di akhir bulan Oktober mendatang.

Performa Indeks Bursa AS 1W

S&P 500Dow Jones Industrial AverageNASDAQ Composite
-2.69%-2.77%-3.01%

Top Gainer 1W

AMD+25.91%
HUM+9.18%
NEE+6.25%
GILD+5.82%
ANET+5.54%

Berita Ekonomi & Industri

Presiden Trump akan memberlakukan tarif tambahan 100 % atas impor dari Tiongkok mulai 1 November 2025, di atas tarif yang sudah ada, serta membatasi ekspor “software penting” AS ke Tiongkok sebagai respons terhadap kebijakan ekspor baru Tiongkok terkait mineral penting. Kebijakan ini menandai eskalasi tajam dalam ketegangan dagang kedua negara dan berpotensi memicu gelombang tindakan balasan yang memperlemah rantai pasokan global. Dampak ekonomi bisa sangat luas: perusahaan teknologi multinasional kemungkinan menghadapi kenaikan biaya impor dan risiko gangguan pasokan komponen kritis, konsumen mungkin menanggung lonjakan harga barang elektronik, dan investor cenderung mencari perlindungan ke aset aman (safe havens) ketika volatilitas meningkat. 

Saham-saham raksasa teknologi anjlok sekitar 5% pada Jumat (10/10), menghapus market cap gabungan sekitar US$ 770 miliar setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif 100% terhadap produk asal China dan pembatasan ekspor semua perangkat lunak penting mulai 1 November. Dampaknya, Nasdaq turun 3.6% dan S&P 500 melemah 2.7%, menjadi hari terburuk sejak April lalu. Nvidia yang baru saja mencapai kapitalisasi pasar US$ 4.5 triliun kehilangan sekitar US$ 229 miliar, sementara Microsoft turun US$ 85 miliar dan Amazon anjlok US$ 121 miliar hingga menghapus seluruh kenaikan sepanjang tahun. Tesla juga kehilangan sekitar US$ 71 miliar dari nilai pasarnya, meskipun baru merilis model kendaraan dengan harga lebih rendah. 

Investor asing kembali melirik sektor teknologi Tiongkok setelah valuasi saham turun tajam dan ekspektasi pertumbuhan jangka menengah mulai membaik, terutama pada perusahaan besar seperti Alibaba ($BABA), Tencent, dan Meituan yang kini dinilai undervalued. Namun, minat ini masih dibayangi kekhawatiran terhadap kebijakan kontrol modal, risiko intervensi pemerintah, serta ketidakpastian arah regulasi yang dapat menghambat arus dana masuk. Meski demikian, sebagian investor global melihat momentum ini sebagai peluang strategis untuk kembali masuk ke pasar Tiongkok, dengan harapan stabilisasi ekonomi dan kebijakan yang lebih ramah pasar dapat mendorong reli sektor teknologi di kuartal mendatang.

OpenAI resmi menjalin kerja sama jangka panjang dengan AMD ($AMD) untuk pasokan chip AI, termasuk GPU seri MI450 yang akan mulai dikirim pada 2H26. Dalam kesepakatan ini, OpenAI juga memperoleh opsi untuk membeli hingga 10% saham AMD melalui mekanisme warrant, tergantung pada volume pembelian chip dan target harga saham yang tercapai. AMD memperkirakan kontrak tersebut bisa menghasilkan tambahan pendapatan lebih dari US$100 miliar selama empat tahun ke depan, seiring peningkatan kapasitas pengiriman chip AI hingga enam gigawatt. Setelah pengumuman, saham AMD melonjak lebih dari 23%, mencerminkan optimisme pasar terhadap peluang besar di sektor AI. Bagi AMD, kesepakatan ini memperkuat posisinya sebagai pesaing utama Nvidia, sementara bagi OpenAI, langkah ini memastikan diversifikasi pasokan dan peningkatan sumber daya chip untuk mendukung ekspansi infrastruktur AI global mereka.

World Bank menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk 2025 menjadi 4.8%, dari perkiraan sebelumnya sebesar 4.0%, meskipun ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat masih berlanjut. Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan China akan melambat ke 4.2% pada 2026 akibat melemahnya ekspor dan pengurangan stimulus fiskal untuk menahan beban utang publik. Pertumbuhan kawasan Asia Timur & Pasifik diperkirakan mencapai 4.4% pada 2025, sedikit lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya. Kenaikan outlook China didorong oleh pemulihan ekspor ke Asia Tenggara dan Eropa, serta stimulus yang mendorong konsumsi domestik. 

Harga emas menembus rekor tertinggi sepanjang masa di atas US$4,000 per ounce, dengan kontrak berjangka terakhir diperdagangkan di US$4,005.80. Lonjakan lebih dari 50% sepanjang tahun ini didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap defisit fiskal, meningkatnya ketegangan geopolitik global, serta menurunnya kepercayaan terhadap aset berbasis mata uang fiat. Di tengah kenaikan ini, pendiri Bridgewater Associates Ray Dalio menilai emas semakin penting sebagai aset hedging dan menyarankan investor untuk menempatkan hingga 15% portofolio mereka di emas. Ia membandingkan kondisi saat ini dengan era awal 1970-an, ketika inflasi tinggi dan utang pemerintah besar membuat investor beralih dari aset kertas ke aset riil. Dalio menegaskan bahwa emas adalah satu-satunya aset yang tidak bergantung pada pihak lain untuk mempertahankan nilainya, menjadikannya pelindung kekayaan paling handal di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Berita Emiten

TSLASaham Tesla ($TSLA) naik lebih dari 5% pada Senin (07/10) setelah perusahaan merilis teaser video di platform X yang langsung memicu spekulasi akan peluncuran mobil baru. Banyak yang berspekulasi bahwa teaser ini mengarah pada dua kemungkinan: peluncuran generasi terbaru Roadster yang sudah lama dijanjikan Elon Musk sejak 2017, atau model mass market baru dengan harga lebih terjangkau. Bagi investor, model mass market dianggap penting untuk mendorong kembali penjualan Tesla yang sempat lesu, terutama di Eropa dan China di tengah persaingan ketat dari produsen lokal seperti BYD yang menawarkan mobil di kisaran harga US$25.000 hingga US$30.000. Setelah anjlok 36% pada kuartal pertama, saham Tesla berhasil bangkit dengan kenaikan 40% di 3Q25 dan kini mencatat kenaikan sekitar 12% YTD.

INTCIntel ($INTC) mengumumkan akan merilis chip terbarunya yaitu Panther Lake pada awal 2026 mendatang. Chip ini akan mendukung beberapa processor generasi berikutnya dari Intel yang diharapkan mampu menyaingi pesaing utamanya saat ini yaitu AMD. Intel akhir-akhir ini memang kalah dari AMD, namun diharapkan dengan teknologi baru yang diklaim bisa 30% lebih hemat energi, dan 50% lebih kuat memproses data, Intel bisa membalikan market share yang hilang. Intel juga baru mendapatkan banyak investasi dari pemerintahan Trump, SoftBank, dan Nvidia yang mana seharusnya mampu memberikan Intel ruang nafas untuk ekspansi teknologi yang baru, diharapkan ini merupakan langkah pertama dari fase turnaround Intel.

AMD AMD ($AMD) melonjak lebih dari 12%, melanjutkan rally setelah perusahaan mengumumkan kesepakatan strategis dengan OpenAI. Dalam perjanjian tersebut, AMD akan menyediakan kapasitas komputasi hingga 6 gigawatt yang akan digelar secara bertahap mulai 2026, dengan estimasi nilai kontrak mencapai lebih dari US$8 miliar selama periode kerja sama. Kesepakatan ini berpotensi meningkatkan pendapatan segmen Data Center AMD yang pada 2Q25 mencatat pertumbuhan 85% YoY menjadi US$3.6 miliar. Analis menilai langkah ini sebagai upaya AMD memperkuat posisi di pasar chip AI yang kini dikuasai Nvidia, di mana produk MI300 milik AMD mulai mendapatkan permintaan dari pelanggan besar termasuk Microsoft dan Meta. 

DIS Disney ($DIS) akan menaikkan harga tiket masuk di taman hiburannya di AS selama periode liburan penting seperti minggu Thanksgiving dan Malam Tahun Baru mulai 2026. Tiket satu hari di Walt Disney World Resort di Orlando, Florida, akan melewati batas tertinggi saat ini yaitu US$199. Di Disneyland Resort di Anaheim, California, dari tujuh kategori tiket satu hari, lima kategori akan mengalami kenaikan sekitar 3% atau kurang, sementara harga tiket termurah tetap di US$104. Untuk periode liburan seperti Thanksgiving, biaya masuk ke Disneyland saat ini sudah berada di US$224. Kenaikan ini berpotensi memberikan revenue tambahan ke perusahaan.

TSMTSMC ($TSM) mencatat lonjakan pendapatan sebesar 30% YoY pada 3Q25 menjadi NT$989.92 miliar, setara dengan US$32.47 miliar, melampaui ekspektasi pasar dan berada dalam kisaran panduan perusahaan di US$31.8–33.0 billion. Pertumbuhan kuat ini didorong oleh permintaan masif terhadap chip AI yang berhasil mengimbangi perlemahan di sektor elektronik. Laba kotor meningkat signifikan seiring tingginya utilisasi kapasitas pada proses manufaktur 3 nanometer dan 5 nanometer yang banyak digunakan oleh pelanggan besar seperti Nvidia, Apple, dan AMD. Sejak awal tahun, saham TSMC di Bursa Taipei telah naik sekitar 34%, jauh mengungguli kenaikan indeks pasar yang hanya tumbuh 18.5%, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek jangka panjang bisnis semikonduktor AI.

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Google Play StoreApple App Store

Tags :

#Saham AS

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!