Berita

Bank Indonesia Pertahankan BI-Rate di 6% untuk Jaga Stabilitas Ekonomi

bi rate

Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 6%, melanjutkan kebijakan yang sama selama empat bulan berturut-turut sejak Oktober 2023.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari konsistensi BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.

Hal ini dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih bergejolak, dengan upaya untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.

Perry menyoroti ketidakpastian global yang masih memerlukan respons kebijakan moneter, mengingat pertumbuhan ekonomi dunia yang terus melambat. Meskipun ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India masih kuat, ekonomi China, salah satu mitra dagang utama Indonesia, melambat.

Dalam konteks ini, Perry mengakui bahwa inflasi di negara maju, termasuk AS, terus menurun, dan siklus kenaikan suku bunga negara maju telah berakhir. Namun, beberapa risiko global seperti ketegangan geopolitik dan pelemahan ekonomi di beberapa negara tetap perlu diwaspadai.

Di tingkat domestik, Perry mencatat bahwa prospek pertumbuhan ekonomi masih baik, didorong oleh konsumsi, investasi, dan berbagai proyek strategis nasional. Meskipun kinerja ekspor belum kuat karena perlambatan ekonomi global, surplus neraca perdagangan pada Desember 2023 mencapai 3,3 miliar dolar AS.

Perry menyatakan bahwa nilai tukar Rupiah hingga 16 Januari 2024 relatif stabil, meskipun melemah pada akhir Desember 2023. Inflasi juga menurun pada Desember 2023 menjadi 2,61% (YoY), mendukung target inflasi BI sebesar 2,5% plus minus 1%.

Selain mempertahankan BI-Rate, BI akan terus memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas. Bank juga akan meningkatkan strategi operasi moneter yang pro-market dan fokus pada akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.

Penguatan kerja sama internasional juga menjadi bagian dari langkah-langkah BI untuk mempromosikan investasi, perdagangan, dan pariwisata di sektor prioritas.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20240117164621-17-506674/simak-keputusan-lengkap-bi-tahan-suku-bunga-acuan-6 dengan pengubahan seperlunya.

Artikel Terkait