Ajaib.co.id – Apakah kamu ingat harga permen saat kamu berumur 5 tahun? Coba dibandingkan dengan harganya sekarang, pasti dengan nominal yang sama kamu tidak lagi mendapat permen sebanyak dahulu. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat inflasi dalam suatu negara. Singkatnya inflasi adalah proses meningkatnya perubahan harga-harga secara umum dan terus menerus.
Inflasi adalah hal yang wajar dan menjadi tolak ukur kekuatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi dapat dikategorikan dalam empat kategori, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Tingkat inflasi dapat dikategorikan ringan apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun. Sedangkan tingkat inflasi sedang berkisar 10% – 30% setahun, tingkat inflasi berat antara 30% – 100% setahun dan hiperinflasi atau inflasi tak terkontrol terjadi jika kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Faktor Penyebab Inflasi
Sebelum kita mengetahui cara menghitung inflasi, berikut beberapa faktor penyebab inflasi, antara lain:
- Bertambahnya uang beredar
Inflasi ini disebabkan jumlah uang yang beredar lebih besar daripada jumlah barang tetap. Jika terjadi peredaran uang sebesar dua kali lipat, maka harga barang pun akan menjadi lebih mahal dua kali lipat.
- Kenaikan biaya produksi
Inflasi ini disebabkan naiknya biaya produksi dalam rentang waktu yang panjang sehingga berimbas pada harga akhir produksi.
- Campuran
Penyebab inflasi yang satu ini terjadi karena permintaan yang tinggi dan persediaan barang yang diminta tidak mencukupi. Hal ini berimbas pada biaya produksi yang pastinya akan semakin tinggi.
- Struktural ekonomi yang kaku
Inflasi yang satu ini dikarenakan produsen tidak dapat mengikuti permintaan yang tinggi diakibatkan pertumbuhan penduduk yang pesat.
- Permintaan
Inflasi yang satu ini karena terjadinya permintaan yang tinggi dari konsumsi masyarakat akan suatu barang dan jasa sehingga menaikkan harga jual barang dan jasa tersebut.
Cara Menghitung Tingkat Inflasi
Tidak terlalu sulit untuk menghitung tingkat Inflasi dalam suatu negara. Inflasi dapat dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Biaya Hidup serta Indeks Harga Produsen. Berikut rumus untuk menghitung inflasi sendiri sesuai dengan IHK yaitu:
Inflasi = (IHK periode 1- IHK periode 2) / IHK periode 2) x 100
Melalui rumus tersebut dapat digunakan untuk mengetahui secara tepat inflasi dalam sebuah negara. Sebagai contoh, Indeks Harga Konsumen di akhir tahun 2018 mencapai 130,17 dan di akhir tahun 2019 naik menjadi 135,91. Tentukan tingkat inflasi yang terjadi di tahun 2011. Kita mengetahui bahwa IHK 2011 = 135,91 dan IHK 2018 = 130,17, jika kita masukkan ke dalam rumus:
(135,91 – 130,17) / 130,17 x 100 = 4.4096181916%
Maka kita akan mendapatkan hasil 4,4% dan seperti di paragraf kedua, tingkat inflasi masih di bawah 10% yang berarti termasuk kategori ringan.
Cara mengatasi inflasi
Walau inflasi menjadikan harga barang dan jasa menjadi lebih tinggi, hal tersebut menjadi indikator kekuatan ekonomi suatu negara. Jika tingkat inflasinya masih dalam batas wajar dan terkontrol, bukan tidak mungkin hal tersebut mendukung laju ekonominya.
Demi mencapai inflasi yang wajar, ada berbagai macam strategi untuk mencapainya. Dibutuhkan berbagai pihak dari pemerintah, Bank Indonesia dan masyarakat agar tercapainya angka inflasi yang aman.
Kontribusi pemerintah dalam menjaga inflasi berkisar pada penegakan hukum, memastikan ketersediaan pasokan, sinergi antar daerah baik komunikasi yang efektif hingga kelancaran distribusi. Selain itu pemerintah juga beradaptasi dalam inovasi sehingga dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang bergerak dengan cepat.
Sedangkan Bank Indonesia dalam mengelola inflasi negara berkontribusi dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter. Kebijakan tersebut selalu diperbaharui dalam periode waktu tertentu seperti BI repo rate atau kebijakan nilai suku bunga. Hal tersebut selalu diperbaharui dengan melihat kondisi pasar dan menyesuaikan dengan keadaan global.
Masyarakat juga memiliki peran dalam menjaga inflasi. Salah satunya dengan tidak berlebihan saat belanja kebutuhan dan hidup hemat. Dengan menghindari hal-hal yang bukan primer akan membantu kestabilan stok di pasar dan berefek pada kestabilan ekonomi dan peredaran uang di masyarakat. Kuncinya adalah disiplin dan rutin.
Selain hidup hemat, menabung dan berinvestasi juga berperan dalam menjaga inflasi. Kamu bisa memulai dengan mengumpulkan dana darurat untuk jaring penyelamat finansial. Dana darurat dapat dikumpulkan dengan perhitungan tiga kali pengeluaran bulanan untuk kamu yang masih lajang. Enam kali pengeluaran bulanan untuk kamu yang sudah menikah dan dua belas kali pengeluaran bulanan untuk kamu yang sudah memiliki anak.
Peran masyarakat untuk berinvestasi pada berbagai instrumen keuangan seperti saham, reksadana atau obligasi sangat membantu menjaga inflasi suatu negara. Peredaran uang yang terkontrol dan dapat dilihat arusnya membantu regulator seperti pemerintah dan Bank Indonesia untuk membuat kebijakan yang tepat untuk masyarakat. Selain itu dengan berinvestasi akan membuat harta kamu menjadi lebih tinggi nilainya dibanding laju inflasi.
Selain tiga hal tersebut, kamu sebagai masyarakat juga dapat memulai untuk tidak berutang melebihi aset yang kami miliki serta mendapatkan penghasilan tambahan mulai dari sekarang. Dengan patuh pada dua hal tersebut dapat membantu kamu melewati masa-masa ekonomi sulit yang pasti terjadi secara dalam periode tertentu dan berskala global.
Itulah seputar tingkat inflasi dari penyebabnya, cara menghitung serta peran yang dapat kamu lakukan untuk berkontribusi menjaga inflasi di Indonesia. Inflasi adalah hal yang tak bisa dihindari. Semoga dengan artikel ini dapat menjadikan kamu dan orang-orang disekitarmu lebih siap menghadapi inflasi dan lebih bijak dalam mengatur keuangan ya!