Berita

Antam (ANTM) Berhasil Raih Laba yang Ciamik

Anatam

Ajaib.co.id – Pada semester I-2022, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,53 triliun, atau naik 32% dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan ANTM sebesar 9% dari Rp17,28 triliun menjadi Rp18,77 triliun.

“Perusahaan berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang enam bulan pertama 2022,” jelas manajemen ANTM pada Minggu (4/9).

Manajemen Antam  menyebutkan bahwa di tengah tantangan kondisi perekonomian dan geopolitik global serta dinamika kondisi kebijakan penanganan pandemi Covid-19 di kawasan Asia Timur sepanjang kuartal II-2022 turut menjadi penyebab fluktuasi yang signifikan terhadap harga komoditas logam dasar nikel, serta biaya energi bahan bakar minyak dan batu bara.

Kondisi tersebut juga turut mempengaruhi tingkat penyerapan produk nikel di pasar domestik dan internasional. Sebab itu, emiten berkode saham ANTM ini berfokus untuk mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.

“Perusahaan tetap menjaga kestabilan tingkat produksi dan upaya perluasan basis pasar penjualan produk logam dasar maupun logam mulia, sejalan dengan kondisi pemulihan perekonomian global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam pada tahun 2022,” jelas manajemen.

Sementara itu, sepanjang semester I-2022, Antam berhasil mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp 18,77 triliun, tumbuh 9% dibandingkan semester I-2021 yang sebesar Rp 17,28 triliun. Tercatat, kontribusi dari domestik mencapai Rp 14,54 triliun atau setara 77% dari total penjualan bersih ANTM pada semester I-2022.

Hal tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel, dan bauksit.

Adapun, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan porsi 65% terhadap total penjualan ANTM atau senilai Rp 12,28 triliun. Disusul, produk feronikel yang merupakan kontributor terbesar kedua dengan penjualan Rp 3,12 triliun atau 17% dari total pendapatan, kemudian penjualan bauksit dan alumina sebesar Rp 889,25 miliar, dan lain-lain Rp 4,28 miliar.

Di tengah tantangan kenaikan biaya energi, bahan baku, jasa pengangkutan serta jasa pengapalan komoditas pertambangan, laba kotor ANTM pada semester I-2022 malah mencapai Rp 4,03 triliun, atau tumbuh 27% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,17 triliun.

Dengan demikian, perseroan mampu membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 3,74 triliun pada semester I-2022, tumbuh 50% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,49 triliun. Laba usaha mencapai Rp 1,46 triliun.

Sementara itu, mengenai strategi keberlanjutan perusahaan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, ANTM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada Juni lalu terkait dengan potensi kerja sama suplai listrik untuk pabrik feronikel ANTM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang menggunakan sumber pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Sumber: Giliran Antam (ANTM) yang Labanya Melonjak, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait