Investasi

Wajib Diperhatikan, Psikologi Adalah Modal Untuk Investor

psikologi

Berinvestasi tidak hanya membutuhkan modal dan keberanian saja, tetapi juga butuh yang namanya psikologi. Psikologi adalah salah satu faktor yang bisa mempengaruhi keputusan sebelum kamu berinvestasi.

Ternyata, masih banyak orang termasuk investor yang tidak menyadari pengaruh psikologi dalam mengambil keputusan. Padahal, faktor psikologi adalah salah satu hal terpenting yang harus bisa disadari oleh investor.

Lalu, seperti apa sisi psikologis yang sering menggagalkan para investor ketika berinvestasi? Berikut ini adalah ulasannya :

Sisi Psikologis dalam Investasi

Banyak investor yang sering mengalami kegagalan dalam berinvestasi. Sistem dan rencana investasi yang baik ternyata tidak cukup menjamin investasi tersebut akan mengalami kesuksesan.

Terdapat beberapa alasan mengapa para investor tidak peduli dengan sisi psikologis dalam berinvestasi, yaitu :

  1. Faktor psikologi tidak mudah untuk diukur. Sebab, hal itu berbeda dengan aspek metode seperti analisis teknikal dan analisis fundamental yang notaben lebih mudah diterapkan.
  • Tidak banyak investor yang paham mengenai aspek psikologis dalam investasi. Hal itu disebabkan masih jarangnya sumber buku yang membahas soal sisi psikologis dalam berinvestasi.

Berdasarkan riset, logika manusia hanya berperan sekitar 12% – 45% saja dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan emosi berperan sekitar 55% – 88%. Sifat alami dari manusia inilah yang sering menjadi kendala dalam menjalankan investasi.

Seorang ahli psikologi dan trader profesional, Dr. Alexander Elder dalam bukunya yang berjudul “Trading for a Living, Come into my Trading Room”, mengatakan jika ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam berinvestasi, yakni :

  • Method (metode): berkaitan erat dengan sistem trading dan strategi yang digunakan, hingga kemampuan manusia dalam menganalisa.
  • Money (uang): berkaitan dengan manajemen keuangan dan risiko. Bagaimana kamu mengelola modal dengan menerapkan manajemen modal yang baik dan benar.
  • Mind (pikiran): berkaitan erat dengan faktor psikologi. Khususnya, dalam mengendalikan emosi saat melakukan investasi.

Otak Manusia dan Investasi

Pada dasarnya, otak manusia tidak dirancang untuk berinvestasi. Ada salah satu bagian pada otak manusia yang dinamakan dengan otak emosional (limbic system).

Otak emosional memiliki pengaruh yang besar bagi para investor untuk mengambil keputusan. Akibatnya, banyak investor yang ingin mencari keuntungan dan menghindari kerugian.

Curtis Faith dalam bukunya yang berjudul “The Way of The Turtle”, mengatakan ada beberapa persepsi yang muncul akibat pengaruh dari otak emosional, di antaranya adalah :

  • Mencari keuntungan dan menghindari kerugian.
  • Bergantung dengan informasi.
  • Mempercayai sesuatu, karena banyak orang yang mempercayainya.
  • Mengambil kesimpulan berdasarkan data yang minim. Biasanya, mereka mendapat rekomendasi dari teman dekat.
  • Tidak menerima kerugian, sehingga membiarkan kerugian semakin membesar.

Psikologi adalah kunci untuk Berpikir Jernih

Sifat otak emosional manusia bertindak atas dua hal, yaitu mencari kesenangan dan menghindari penderitaan. Kemudian, dua emosi utama yang menjadi faktor utama dalam tindakan investor adalah rasa takut dan rasa serakah.

Dua emosi tersebut biasanya dikenal dengan sebutan fear and greed, yang membuat para investor tidak bisa berpikir jernih, sehingga tidak mengambil keputusan yang tepat dan akhirnya gagal.

Rasa Serakah (Greed)

Para investor sebenarnya sangat mudah tergoda oleh perasaan serakah, dan tidak mudah puas dengan keuntungan yang sudah dicapai.

Mindset tersebut menjadi pemicu dalam gagalnya investasi yang dijalankan.

Dengan mindset itu, seorang investor akan kesulitan merasa puas atau keuntungan yang sudah diperoleh, hingga melupakan risiko dari saham yang dipegang.

Rasa Takut (Fear)

Rasa takut yang berlebihan bisa menggagalkan rencana investasi kamu. Rasa takut biasanya muncul dari pengalaman, termasuk yang tidak menyenangkan.

Hal tersebut dapat membuat trader akan menjual sahamnya ketika sedang untung, meskipun rencana investasinya adalah dalam waktu yang lama dengan target keuntungan yang besar.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait