Ajaib.co.id – Pengelolaan komoditas beras di Indonesia sangat penting mengingat beras merupakan salah satu bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Produksi beras per tahun cukup banyak karena Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil beras.
Namun, kebutuhan beras setiap tahunnya pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Sehingga ada kalanya Indonesia harus mengimpor beras dari negara lain.
Besaran jumlah produksi beras per tahun dihitung berdasarkan seluruh hasil panen dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG). GKG merupakan gabah padi yang memiliki kandungan kadar air tidak lebih dari 14% atau sudah melewati proses pengeringan.
Dikutip dari pertanian.go.id, Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi telah merilis data tetap terkait jumlah produksi beras di Indonesia. Pada Tahun 2020, produksi beras yang berupa Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 54,65 juta ton.
Jumlah ini naik 0,08% atau sebanyak 45,17 ribu ton dibandingkan jumlah produksi Tahun 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.
Jika dikonversikan dari GKG ke komoditas beras yang digunakan untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada Tahun 2020 sebesar 31,33 juta ton beras. BPS telah menetapkan standar konversi sebesar 62% rendemen. Ini berarti 100 kg GKG dapat menghasilkan sekitar 62 kg beras setelah melewati proses penggilingan.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan potensi produksi beras per tahun akan meningkat di Tahun 2021. Pada periode Januari sampai April 2021, diperkirakan potensi produksi beras mencapai 14,54 juta ton beras. Jumlah ini naik sebesar 26,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun sebaran daerah penghasil beras di Indonesia masih di dominasi Pulau Jawa. Selengkapnya, berikut ini 7 provinsi penghasil komoditas Beras di Indonesia.
1. Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur berhasil mencatatkan rekor sebagai daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Sepanjang periode Januari sampai April 2020, Provinsi Jawa Timur mampu menghasilkan Gabah Kering Giling (GKG) sejumlah 4,20 juta ton.
Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan produksi beras pada tahun ini. Diperkirakan hasil produksi beras mencapai 4,98 juta ton GKG untuk periode Januari-April 2021. Jumlah ini membuat Provinsi Jawa Timur tetap menduduki peringkat pertama sebagai daerah penghasil beras terbesar di Indonesia.
2. Jawa Tengah
Produksi padi GKG di Provinsi Jawa Tengah sepanjang periode Januari-April 2020 sebanyak 4,10 juta ton. Jumlah ini diprediksi akan mengalami peningkatan pada periode yang sama di tahun 2021 ini.
Diperkirakan jumlah produksi pada periode Januari-April 2021 mencapai 4,81 juta ton. Maka tidak heran jika Jawa Tengah menempati urutan kedua sebagai daerah penghasil beras terbesar setelah Jawa Timur.
3. Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat terkenal sebagai daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Selain dapat menghasilkan beras dalam jumlah melimpah, beras dari Jawa Barat juga terkenal dengan kualitasnya yang bagus. Provinsi ini menempati urutan ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sepanjang periode Januari sampai April 2020, jumlah produksi komoditas beras di Jawa Barat sebanyak 2,54 juta ton GKG. Diperkirakan jumlah ini meningkat signifikan pada periode Januari-April 2021 mencapai 3,79 juta ton.
4. Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan daerah penghasil beras yang menopang kebutuhan beras di Indonesia bagian timur. Tidak heran jika provinsi Sulawesi Selatan dijuluki lumbung beras untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Sepanjang periode Januari sampai April 2020, Provinsi Sulawesi Selatan mampu menghasilkan beras sebanyak 1,18 juta ton GKG. Diperkirakan provinsi ini dapat menghasilkan GKG sebesar 2,03 juta ton pada periode Januari-April 2021.
5. Lampung
Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil beras terbesar di Pulau Sumatra. Lahan sawah yang ditanami padi memang cukup dominan di provinsi ini sehingga jumlah GKG yang dihasilkan setiap tahunnya cukup banyak.
Merujuk data BPS, Provinsi Lampung menghasilkan 839,1 ribu ton GKG sepanjang periode Januari-April 2020. Angka prognosa atau perkiraan periode Januari-April 2021 sebesar 1,35 juta ton GKG.
6. Sumatra Selatan
Selain Provinsi Lampung, Provinsi Sumatra Selatan juga menjadi daerah penghasil beras di Pulau Sumatra. Pada era orde baru, banyak terjadi pembukaan lahan pertanian dalam program transmigrasi.
Provinsi Sumatra Selatan menghasilkan beras sebanyak 1,27 juta ton GKG pada periode Januari sampai April 2020. Diperkirakan provinsi ini dapat menghasilkan beras sebanyak 1,33 juta ton pada periode Januari sampai April 2021.
7. Sumatra Utara
Daerah penghasil beras di Indonesia selanjutnya adalah Sumatra Utara. Total panen GKG provinsi ini sebanyak 847 ribu ton sepanjang periode Januari sampai April 2020. Diperkirakan Provinsi Sumatra Utara dapat menghasilkan GKG sebanyak 954 ribu ton pada periode Januari sampai April 2021.
Meski hasil panen meningkat, tidak dipungkiri bahwa telah terjadi penurunan luas panen. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan luas panen, antara lain adanya alih fungsi lahan dan perubahan preferensi komoditas. Hal ini dapat ditangani melalui perbaikan agroinput, mekanisasi, serta penanganan pascapanen sehingga pencapaian panen tetap memuaskan.
Pencapaian produksi beras per tahun yang memuaskan salah satunya hasil dari strategi dalam mewujudkan komitmen membangun ketahanan pangan nasional. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya untuk memastikan ketersediaan stok pangan terutama komoditas beras bagi masyarakat.
Berbagai pihak seyogianya bahu-membahu untuk memajukan pertanian melalui penerapan teknologi benih, alsintan, serta manajemen korporasi. Diharapkan ada terobosan lagi ke depannya sebagai upaya peningkatan produktivitas pertanian khususnya komoditas beras di Indonesia.