Ajaib.co.id – PT BCA Finance berharap kinerjanya tumbuh lebih baik tahun ini. Stimulusnya adalah subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari Pemerintah. Subsidi PPnBM tersebut diharapkan mampu mendongkrak kinerja penyaluran pembiayaan segmen mobil baru.
Adanya subsidi PPnBM mendorong kenaikan target BCA Finance tahun 2021 sebesar Rp30 triliun. Angka tersebut mendekati capaian 2019 atau sebelum pandemi COVID-19. Pada tahun 2019, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk ini menorehkan capaian penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp33,2 triliun.
Pembiayaan mobil baru masih mendominasi target Rp30 triliun tersebut, yakni sekitar 70%, sedangkan sisanya adalah mobil bekas. Penyaluran pembiayaan mobil bekas memang berpotensi menurun akibat terdampak kebijakan subsidi PPnBM.
Laporan keuangan BCA Finance sepanjang 2020 tercatat, penyaluran pembiayaan memang anjlok akibat pandemi hanya Rp15,78 triliun atau hampir separuh dari capaian 2019. Meski begitu, anak perusahaan BCA ini masih mampu menjaga tingkat non-performing financing (NPF) di 1,17% atau di bawah rata-rata industri.
Selain itu, BCA Finance juga masih mampu meraih laba sebelum pajak meskipun nilainya merosot. Pada tahun 2020, BCA Finance mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp1,56 triliun. Pada periode sebelumnya, perusahaan ini meraih laba sebelum pajak sebesar Rp2,27 triliun.
Penurunan juga terlihat pada aset BCA Finance dari Rp10,87 triliun di tahun 2019 menjadi Rp8,53 triliun setahun berikutnya. Penurunan ini diakibatkan kemerosotan drastis dari piutang kelolaan setelah pencadangan dari Rp9,47 triliun pada 2019 menjadi Rp6,89 triliun pada 2020.
Bagaimana kinerja BCA Finance di tahun 2021? Pada Januari 2021, BCA Finance mencatatkan pembiayaan senilai Rp1,64 triliun. Capaian Januari 2021 ini lebih kecil dibandingkan realisasi Desember 2020 senilai Rp 1,78 triliun.
Pada awal tahun ini, BCA Finance memang tak terlalu berambisi mengejar profit. Bulan Januari dan Februari biasanya realisasi penyaluran pembiayaan memang tak tinggi. Pada bulan Maret, penyaluran pembiayaan berangsur naik. Bulan April, permintaan diperkirakan meninggi karena bertepatan dengan bulan puasa dan menjelang Lebaran.
Sisi positifnya, permintaan pembiayaan BCA Finance cukup merata di seluruh wilayah di Indonesia. Bila dilihat dari merek, maka merek kendaraan asal Jepang masih mendominasi di awal tahun. Secara keseluruhan, BCA Finance optimis, bisnis pembiayaan di 2021 ini akan semakin membaik.
Dalam upayanya mencapai target tahun ini, BCA Finance bakal mempersiapkan skema untuk mengakomodasi uang muka (down payment/DP) 0% untuk calon debitur yang memenuhi ketentuan. BCA Finance memiliki kemampuan menawarkan DP rendah. Dengan catatan, tetap terbatas dan sesuai profil risiko. Hal ini sesuai dengan amanat dan persyaratan regulator.
Selain itu, BCA Finance tetap menawarkan berbagai promo menarik, seperti saat mengikuti pameran KKB Virtual Mall, rangkaian acara BCA Expoversary Online 2021. Dalam satu bulan event tersebut, BCA memberikan bunga kredit kendaraan bermotor (KKB) terendah sepanjang masa, yakni 2,77% untuk tenor satu tahun, 3,33% untuk tenor dua tahun, 2,99% untuk tenor tiga tahun, dan 3,77% untuk tenor empat tahun.
Insentif PPnBM disinyalir membawa ‘angin besar’ di tengah keterpurukan sektor otomotif. Insentif PPnBM ini telah digulirkan oleh Pemerintah sejak Maret 2021. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya industri otomotif. Pasalnya, sektor otomotif menjadi salah satu sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi COVID-19.
Data Bank Indonesia mencatat, sebagai gambaran, kredit kendaraan bermotor pada Desember 2020 sebesar Rp107,3 triliun. Angka ini turun 24,4% secara tahunan (year on year/yoy). Penurunan pada bulan tersebut lebih dalam dibandingkan November 2020 yang terkoreksi 22,8% yoy.
Maka, diperlukan insentif untuk mendorong pertumbuhan sektor otomotif, seperti insentif PPnBM. Insentif PPnBM tidak diberikan serta-merta, melainkan secara bertahap selama sembilan bulan. Sembilan bulan tersebut terdiri dari tiga tahap.
Jadi, tiap tahap berlaku selama tiga bulan. Tahap pertama merupakan tahap pembebasan PPnBM. Tahap kedua tidak lagi pembebasan, tapi berupa diskon insentif PPnBM sebesar 50%. Terakhir, tahap ketiga diberikan insentif PPnBM 25% dari tarif.
Insentif pembebasan dan diskon PPnBM mobil diharapkan dapat menstimulus konsumsi kelompok masyarakat menengah-atas. Pemerintah menilai, sudah saatnya memberi stimulus kepada masyarakat kelas menengah dan kaya.
Untuk kalangan masyarakat yang tergolong miskin, Pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif hingga saat ini. Insentif tersebut antara lain berupa bantuan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan penundaan subsidi bunga.
Melalui skenario relaksasi PPnBM secara bertahap, Kementerian Perindustrian memprediksi pertumbuhan produksi otomotif mencapai 81.752 unit. Peningkatan output industri otomotif diperkirakan akan dapat menyumbang pemasukan negara sebesar Rp1,4 triliun.
Pemberian insentif PPnBM juga didukung dengan revisi kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Revisi kebijakan yang dimaksud adalah untuk mendorong kredit pembelian kendaraan bermotor, yaitu melalui pengaturan mengenai uang muka (down payment/DP) 0%.
Revisi kebijakan ini juga mencakup penurunan ATMR Kredit (aktiva tertimbang menurut risiko) untuk kendaraan bermotor yang menyertai pemberlakuan insentif penurunan PPnBM ini.
Pulihnya produksi industri otomotif dapat mendorong meningkatnya penjualan. Peningkatan penjualan diyakini akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya. Hal ini sangat mungkin terjadi sebab industri otomotif memiliki korelasi dengan industri lainnya (industri pendukung), misalnya industri bahan baku yang menyumbang sekitar 59% dalam industri otomotif.
Tak hanya insentif PPnBM, pertumbuhan sektor otomotif juga dipengaruhi oleh keberhasilan program vaksinasi dan efektivitas vaksin. Terlaksananya vaksinasi masih akan menjadi game changer untuk pemulihan ekonomi secara keseluruhan.
Jika vaksinasi berjalan sukses, maka optimisme masyarakat akan meningkat. Optimisme yang membumbung dapat mengatrol konsumsi masyarakat selanjutnya.
Sumber: BCA Finance akui pembiayaan baru melandai pada awal tahun, Wah! Selain Bunga 2,77 Persen, BCA Finance Siapkan Kredit Mobil DP Nol Persen, dan Didukung Subsidi PPnBM, BCA Finance Mantap Kejar Target Rp30 Triliun, dengan perubahan seperlunya.