Ajaib.co.id – Berbicara mengenai supply chain sangat penting jika kamu tengah menjalankan sebuah bisnis. Lewat melakukan supply chain management akan membantu bisnismu menghasilkan produk yang lebih murah, cepat, dan berkualitas. Bagaimana cara kerja supply chain management dan manfaatnya untuk bisnis kamu?
Sebelum membahas lebih detail, supply chain atau dalam Bahasa Indonesia berarti rantai pasok merupakan sebuah sistem organisasi yang saat melakukannya ada peran-peran masing-masing dan melakukan berbagai kegiatan. Supply chain bisa meliputi informasi, dana dan sumber daya lainnya yang saling terkait dalam pergerakan suatu produk atau jasa mulai dari pemasok hingga sampai ke pelanggan.
Sementara itu, Supply Chain Management (SCM) adalah bentuk pengelolaan atau manajemen dari aktivitas rantai pasok bisnis kamu. Tujuannya untuk memaksimalkan customer value dan mencapai sebuah kompetitif yang unggul dan berkelanjutan. Karena keberlanjutan yang akan membuat bisnismu terus berkembang.
Di dalam manajemen rantai pasok ini terdapat kegiatan berupa perencanaan dan manajemen dari semua aktivitas yang terlibat baik di dalam sumber daya, pengadaan, konversi, dan semua kegiatan manajemen logistik berkaitan dengan aktivitas bisnis kamu.
SCM ini utamanya meliputi hal-hal yang mencakup koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, di antaranya, pemasok, perantara, penyedia layanan pihak ketiga, hingga pelanggan.
Dari paparan di atas pada dasarnya, manajemen rantai pasokan ini mengintegrasikan pengelolaan supply (penawaran) and demand (permintaan) baik di dalam dan di seluruh perusahaan.
Satu hal yang paling mudah dipahami, SCM ini merupakan fungsi – fungsi yang terintegrasi dan memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut utamanya untuk menghubungkan fungsi dari bisnis utama dan proses bisnis.
Proses bisnis di sini maksudnya berkaitan dengan hubungan bisnis dengan seluruh perusahaan lain (pihak eksternal) untuk mewujudkan model bisnis yang kohesif dan berkinerja tinggi. Dengan begitu, tujuan untuk meraih profit sebesar-besarnya sebagai tujuan dari bisnis.
Termasuk di dalamnya, seluruh kegiatan manajemen logistik serta kegiatan manufaktur. Hal ini dilakukan untuk mendorong koordinasi dari proses dan kegiatan di seluruh pemasaran, penjualan, desain produk, keuangan, dan teknologi informasi.
Mengapa supply chain management itu penting?
Semua berawal pada tahun 1990-an. Pada masa lalu belum ada sistem rantai pasok. Sehingga sebuah perusahaan saat melakukan pengiriman produk menggunakan perkiraan. Bahkan terkadang hasilnya menjadi tidak sesuai dengan permintaan pasar, seperti dari pengaturan inventory, pengiriman produk hingga pemenuhan akhir ke konsumen.
Namun, titik terang sudah muncul, saat ini keadaan dalam dunia bisnis sudah mulai berubah. Tentunya karena industri selalu berkembang. Para pelaku industri sudah mulai sadar akan perlunya kolaborasi dengan partner.
Pihak-pihak eksternal perusahaan ini seperti pemasok, distributor, dan pelanggan, baik itu pelanggan bisnis maupun individu. Di titik kerja sama ini, pelanggan dan pemasok berkumpul secara bersama- sama dalam membicarakan keuntungan sebagai tujuan utama dari bisnis.
Pada akhirnya, pelaku industri menyadari kalau untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, maka perbaikan di internal perusahaan saja tidak cukup.
Di sini peran serta pemasok, perusahaan transportasi dan jaringan distributor sangat dibutuhkan. Sehingga kesadaran akan adanya produk murah, cepat dan berkualitas inilah yang membuat lahirnya konsep Supply chain management (SCM) pada tahun 1990-an tersebut.
Cara Kerja Supply Chain Management
Mengutip dari sis.binus.ac.id, berikut ini adalah proses dilibatkan dalam supply chain management:
1. Pelanggan
Pada sebagian besar perusahaan, pelanggan merupakan mata rantai pertama yang memberikan permintaan produk. Pelanggan akan memutuskan untuk membeli produk yang sebelumnya ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan menghubungi departemen sales perusahaan tersebut.
Kemudian, informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut berupa, tanggal pengiriman produk dan jumlah yang diinginkan untuk produk yang dipesan. Sehingga pelanggan merupakan unsur penting dari cara kerja supply chain management.
2. Perencanaan
Setelah pelanggan menyampaikan pesanan produk yang diinginkan, Departemen Perencanaan di perusahaan yang bersangkutan akan mempersiapkan perencanaan produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh pelanggan. Di tahap ini, departemen perencanaan akan menyadari adanya kebutuhan terhadap bahan baku dan bahan – bahan pendukungnya dan menyusun perencanaan.
3. Pembelian
Selanjutnya usai menerima perencanaan produksi, yang di dalamnya berupa kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukung barang produksi tersebut. Departemen pembelian atau Purchasing Departemen kemudian akan melakukan pemasukan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.
3. Inventarisasi
Untuk selanjutnya, bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa. Pemeriksaan berupa kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam gudang perusahaan untuk kebutuhan produksi.
4. Produksi
Proses yang kelima adalah bagian produksi yang akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh pemasok perusahaan. Lalu untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Adapun barang jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirim ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Transportasi
Setelah proses produksi barang selesai, departemen pengiriman atau Shipping akan mengatur waktu keberangkatan produk jadi (finished products) yang sudah siap di gudang tersebut. Tentunya dengan jadwal yang diinginkan oleh pelanggan.
Contoh dan Manfaat Supply Chain Management
Sebetulnya, manajemen rantai pasok ini memiliki manfaat utama untuk efisiensi dalam proses produksi, peningkatan profit atau keuntungan, mengurangi biaya tidak penting, dan menjaga hubungan profesional dengan baik.
Selain itu, perusahaan yang menggunakan SCM juga bisa mengetahui kejelasan permintaan pelanggan. Dengan begitu, inventaris dapat diatur menyesuaikan permintaan tersebut. Kuncinya adalah dengan strategi yang tepat, maka operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik. Tujuan untuk memperoleh keuntungan pun bisa tercapai.
Sebetulnya, SCM ini tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan yang menjalankannya saja. Namun, turut berdampak pada pelanggan. Mengapa demikian? Karena dengan pengelolaan yang baik, kualitas customer service tentunya juga akan meningkat.
Sehingga apabila semua tahap dan fase dalam supply chain diterapkan dengan efisien dan tepat waktu akan ada manfaat besar. Perusahaan jadi mampu menyediakan produk yang diinginkan oleh pelanggan di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat juga. Selanjutnya, pelanggan akan merasa puas terutama dengan kualitas barang yang diproduksi sesuai dengan ekspektasi target pasar.
Tak berhenti di situ, kepuasan pelanggan tersebut kalau mampu kamu pertahankan terus-menerus akhirnya dapat meningkatkan customer loyalty. Pada akhirnya, pengelolaan rantai pasok ini akan menguntungkan semua pihak.
Bagaimana contoh dari supply chain management ini dalam kehidupan sehari-hari?
Misalnya, saat kamu pergi ke toserba, mal, atau bahkan pasar, itu ada beberapa produk yang sudah pasti tersedia. Baik berupa air mineral, bahan pokok makanan, atau bahkan obat-obatan generik dengan ketersediaan dan kualitasnya. Sehingga tanpa adanya supply chain management yang baik, produk tersebut mungkin terlambat masuk atau bahkan kuantitasnya kurang. Padahal, pelanggan dalam hal ini masyarakat amat membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari.
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan kalau supply chain management sangat memberikan kehidupan proses produksi dan bermanfaat bagi pelanggan yang memiliki permintaan terhadap produk tersebut.