Ekonomi

Mengenal Kapitalisme dan Dampaknya Bagi Perekonomian

Ajaib.co.id – Apakah kamu pernah mendengar istilah kapitalisme di sebuah negara? Tentunya istilah ekonomi ini terdengar  begitu asing di telinga kita, lantaran negara Indonesia tidak menganut sistem ekonomi tersebut.

Sistem kapitalisme berkembang di sejumlah negara misalnya Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Kelima negara ini diketahui menganut ideologi kapitalisme. Sebenarnya apa sih kapitalisme itu sendiri?

Kapitalisme adalah sebuah ideologi yang menganut sistem ekonomi di mana perdagangan dikuasai oleh orang-orang yang memiliki modal besar. Prinsip kapital ini akan mengambil atau mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. 

Misalnya saja contoh kasus kapitalisme yang terjadi di Amerika Serikat yang melibatkan orang terkaya di dunia saat ini, Jeff Bezos. Tentunya pasti kamu tidak asing lagi dengan sosok pria satu ini. Yapp, orang tajir nomor satu di dunia ini adalah CEO dari Amazon.

Kala itu, di tahun 2017 Amazon menguasai sekitar 87% dari semua pembelian belanja Natal yang dilakukan di Amerika Serikat selama musim belanja libur Natal. Pencapaian penjualan dari Amazon tersebut membuat banyak bisnis ritel teratas di Amerika Serikat lainnya harus menutup tokonya akibat kalah bersaing. 

Ini adalah salah satu contoh kapitalisme dalam perdagangan yang kerap kali terjadi di sebuah negara yang memang menganut ideologi kapitalisme. Di mana, orang-orang yang memiliki modal usaha yang sangat besar dapat mengatur jalannya perdagangan.

Kelebihan dan Kekurangan Kapitalisme

Namun, di dalam praktiknya ada sejumlah kekurangan dan kelebihan yang perlu kamu ketahui ketika sebuah negara menganut ideologi kapitalisme di antaranya:

Kelebihan

  • Tingkat Efisiensi Lebih Tinggi

Menekan pengeluaran sekecil mungkin adalah harapan dari semua negara di dunia. Karena ketika negara sudah bisa mengefisienkan biaya, hal ini akan berimbas langsung dengan semakin besarnya peluang keuntungan yang bisa diraih.

Namun, tingkat efisiensi ini bisa tercipta bila adanya inovasi atau terobosan misalnya penggunaan sistem teknologi, mesin, dan sistem lainnya. Misalnya hanya mengandalkan tenaga manusia tentunya sulit untuk mendapatkan konsistensi hasil produksi.

Oleh karenanya, perlu dibantu dengan teknologi atau mesin yang memadai agar hasil produksi tetap konsisten. Tetapi, hal ini juga bisa berdampak kepada banyak tenaga kerja yang di-PHK akibat perubahan sistem ini.

Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara yang menganut sistem kapitalisme cenderung lebih efisien dalam memanfaatkan berbagai sumber daya dan distribusi barang.

  • Meningkatkan Persaingan

Kerasnya persaingan bisnis yang terjadi di negara Amerika Serikat bisa membuat pebisnis harus gulung tikar dan sebagainya. Hal ini sebenarnya merupakan hal yang positif sebagai sebuah perlombaan untuk terus memperbaiki dan berinovasi pada setiap produk dan layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Sehingga, baik itu perusahaan dan tenaga kerja harus siap dengan adanya perubahan di mana setiap pekerja harus lebih aware dan bisa beradaptasi dengan cepat dengan perubahan tersebut. Ini adalah salah satu kunci agar bisnis dan tenaga kerja dapat bersaing.

Hal ini mau tidak mau membuat masyarakat menjadi lebih kreatif karena adanya keinginan untuk memperbaiki diri agar dapat bersaing.

  • Ekonomi Berkembang Begitu Pesat

Negara-negara yang menganut ideologi kapitalisme umumnya memiliki ciri-ciri perekonomian yang berkembang begitu pesat. Karena terjadinya persaingan ekonomi yang dikuasai oleh sektor swasta yang membuat persaingan menjadi lebih kompetitif. 

  • Adanya Sistem Desentralisasi 

Keuntungan kapitalisme lainnya adalah adanya sistem desentralisasi di sebuah daerah yang membuat kebijakan yang diambil tidak perlu dicampuri oleh pemerintah pusat atau disebut otonomi daerah.

Dengan begitu, sebuah daerah bisa lebih leluasa untuk mengatur pemerintahannya sendiri yang tentunya berdampak kepada ekonomi dan SDM di daerah tersebut.

  • Konsumen Bisa Mengatur Pasar

Dari tingkat persaingan antar bisnis yang begitu kompetitif. Konsumen menjadi salah satu pihak yang diuntungkan karena perekonomian tidak akan meningkat bila masyarakat tidak membelanjakan uangnya.

Untuk bisa memperoleh banyak pelanggan, masing-masing bisnis harus bisa memenuhi apa yang saat ini sedang dibutuhkan oleh mereka.

Kekurangan

  1. Tidak Adanya Persaingan  Pasar Sempurna

Persaingan pasar sempurna tidak bisa tercipta di sebuah perekonomian yang menganut kapitalisme. Mengapa? Hal ini dikarenakan sistem kapitalisme akan dikuasai oleh orang-orang yang memiliki modal yang sangat besar dan cenderung memonopoli pasar.

  1. Hanya Mencari Keuntungan

Hal ini bisa terjadi karena ekonomi dikuasai oleh segelintir orang saja yang memang memiliki modal yang sangat besar. Sehingga, hal yang ditakutkan adalah timbulnya kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin. Di mana, orang miskin semakin miskin dan orang kaya semakin tajir.

  1. UMKM Tidak Bisa Berkembang

Kekurangan dari kapitalisme adalah adanya penindasan bagi masyarakat yang memiliki modal  kecil dan berdampak terhadap UMKM. Yang notabene, mereka umumnya adalah usaha mikro hingga menengah yang memiliki keterbatasan dari sisi permodalan.

Namun, bila pembangunan ekonomi hanya fokus kepada pengusaha yang memiliki modal besar saja. Hal ini akan membuat banyak UMKM menderita dan harus gulung tikar karena kalah bersaing.

  1. Kesenjangan Sosial Meningkat

Karena hanya cenderung membela orang-orang tajir saja di sebuah negara. Hal ini tentunya akan menciptakan kesenjangan sosial yang sangat dalam. Sehingga, tidak adanya pemerataan ekonomi antara si kaya dan si miskin.

  1. Mengesampingkan Nilai Agama

Negara-negara yang menganut kapitalisme umumnya sudah tidak memedulikan lagi masalah agama. Tentunya hal ini tidak bisa diterapkan di sebuah negara yang menjunjung nilai-nilai keagamaan seperti negara Indonesia. 

Itulah keuntungan dan kerugian dari penerapan sistem kapitalisme di sebuah negara. Di Indonesia, kita menganut sistem perekonomian pancasila. Sistem ekonomi ini merupakan pengembangan dari sistem ekonomi campuran.

Artikel Terkait