Bisnis & Kerja Sampingan

Keuntungan JK Rowling dari Penjualan Buku Harry Potter

Ajaib.co.id – JK Rowling mungkin merupakan salah satu penulis tersukses abad ini di dunia. Wanita yang mengenalkan buku Harry Potter sebelumnya bukanlah siapa-siapa. Sebelum seterkenal sekarang, JK Rowling hanya seorang ibu dengan anak satu yang tinggal di Skotlandia dan hanya mengandalkan tunjangan kesejahteraan untuk bertahan hidup.

Rowling pun memutuskan untuk memanfaatkan keahlian sebagai bisnis & kerja sampingan dengan menulis buku. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menulis buku Harry Potter pertamanya yang berjudul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone.

Semasa menulis pun Rowling hanya bergantung dari tunjangan kesejahteraan. Sampai akhirnya Ia mendapatkan agen ke penerbit, tetapi sayang buku tersebut ditolak berbagai penerbit.

Tidak lama, sebuah pers kecil di London bernama Bloomsbury yang kebanyakan menerbitkan buku-buku sastra, setuju untuk menerbitkan buku pertama Rowling. Penulis tersebut hanya dibayar £2,500 atau setara dengan Rp48.513.376 di tahun 1997.

Buku tersebut kemudian diterbitkan di Amerika Serikat (AS) dengan judul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone yang kemudian menjadi salah satu buku novel terlaris di dunia sepanjang masa. Rowling kemudian menulis enam buku Harry Potter lagi yang setidaknya telah terjual lebih dari 500 juta eksemplar.

CNBC memperkirakan bahwa Rowling telah memperoleh setidaknya USD1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun dari penjualan seri Harry Potter, dengan asumsi royalti standar 15 persen.

Tentu kamu penasaran, bagaimana buku-buku tersebut bisa menjadikan Rowling sebagai salah satu penulis terkaya di dunia?

Dari 7 buku Harry Potter, buku apa yang paling laku terjual? Buku apa yang penjualannya paling kecil? Buku apa yang paling menjadi bahan perbincangan para Potterhead? Yuk kita bahas satu persatu.

Menurut laporan Scholastic sebagai penerbit eksklusif Harry Potter di AS, lebih dari 500 juta buku telah terjual di seluruh dunia, dalam 80 bahasa berbeda. Buku pertama yang berjudul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone yang diterbitkan pada tahun 1997 menjadi buku terlaris dengan penjualan mencapai 120 juta eksemplar, seri keduanya Harry Potter and the Chamber of Secrets terjual sampai 77 juta eksemplar.

Sementara Harry Potter & Prisoner of the Azkaban, Harry Potter and the Goblet of Fire, Harry Potter and the Order of the Phoenix, dan Harry Potter and the Half-Blood Princes terjual masing-masing 5 juta eksemplar.

Untuk seri terakhir yang berjudul Harry Potter and the Deathly Hallows disebut sebagai buku Harry Potter dengan penjualan tercepat dalam sejarah novel fiksi, dengan penjualan mencapai 8,3 juta eksemplar hanya dalam waktu 24 jam di hari perilisan pertama.

Total pendapatan kotor dari penjualan seri Harry Potter diperkirakan mencapai USD7,7 miliar atau setara dengan Rp111 triliun. Tidak mengherankan jika JK Rowling menjadi salah satu penulis terkaya di dunia.

Pada tahun 2017, Rowling, menduduki puncak daftar Forbes sebagai penulis berpenghasilan tertinggi di dunia, mengantongi sekitar USD95 juta dalam royalti dari Harry Potter and the Cursed Child, tambahan terbaru dari total tujuh seri yang diubah menjadi produksi teater London.

Sementara Rowling juga mendapatkan keuntungan dari penjualan ebook Harry Potter yang dijual melalui situs Pottermore.

Tidak hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan buku Harry Potter, Rowling juga menghimpun sejumlah kekayaannya dari film Harry Potter. Seri buku yang menceritakan dunia sihir ini begitu cepat diadaptasi menjadi salah satu franchise film tersukses.

Pada tahun 1999, Rowling menjual hak film untuk empat buku tentang bocah berkacamata tersebut ke Warner Bros di harga sekitar USD1.000.000. Sejak saat itu, Warner Bros sebagai pemilik hak cipta Harry Potter berhasil memperoleh keuntungan berkali-kali lipat dari investasi buku-buku Rowling.

Film pertama yang judulnya sama dengan buku pertama, Harry Potter and the Sorcerer’s Stone dirilis pada tahun 2001 sukses besar di global dengan total keuntungan dari penjualan tiket di seluruh dunia mencapai USD975 juta.

Film kedua dan ketiganya yang berjudul Harry Potter and the Chamber of Secrets dan Harry Potter and the Prisoner of Azkaban juga turut mendulang kesuksesan dengan total keuntungan dari penjualan tiket di seluruh dunia mencapai USD797 juta dan USD897 juta.

Penjualan tiket di seluruh dunia pun meningkat seiring dengan meningkatnya antusiasme penonton terhadap Harry Potter. Di film keempat, kelima, dan keenam yang berjudul Harry Potter and the Goblet of Fire, Harry Potter and the Order of Phoenix, dan Harry Potter and the Half-Blood Princes, Warner Bros sukses memperoleh keuntungan lebih dari USD900 juta.

Sementara untuk seri terakhirnya, Warner Bros memecah film menjadi dua bagian, yaitu Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 dan Harry Potter and the Deathly Hallows part 2. Film terakhir Harry Potter tersebut sukses menjual tiket di seluruh dunia dan menghasilkan USD1,3 miliar, menjadikan film ini sebagai satu dari 10 film dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa.

Dari semua adaptasi buku Harry Potter, Warner Bros telah mengantongi keuntungan setidaknya USD7,2 miliar, belum termasuk tambahan USD2,6 miliar yang diperoleh dari penjualan DVD, Blue-Ray dan penyewaan video.

Pada tahun 2016, Warner Bros juga meluncurkan film spin-off berjudul The Crimes of Grindelwald dan menghasilkan USD812 juta dari penjualan tiket di seluruh dunia. Sepertinya JK Rowling benar-benar membuktikan bahwa penyihir itu nyata.

Tidak hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan buku dan film, Rowling juga mendapatkan royalti dari taman bermain Universal Studios yang dinamai Wizarding World of Harry Potter. Keuntungan yang diterima Rowling di taman bermain tersebut diperkirakan berasal dari tiket penjualan, merchandise, makanan, dan minuman setidaknya sekitar USD100 juta.

Terlepas dari kesuksesannya, Rowling mengakui perlu waktu untuk membiasakan diri menjadi orang kaya. Dalam sebuah sesi wawancara, sang penulis mengatakan saat ini Ia merasakan takut ketika ingin mengambil keputusan terkait keuangan.

Artikel Terkait