Banking

Rumus Bunga Tunggal dan Penerapannya di Kegiatan Investasi

Ajaib.co.id – Pernah mendengar mengenai bunga tunggal? Nah, istilah ini umum digunakan saat individu atau institusi bahkan negara saat sedang melakukan pinjaman atau investasi.

Jika kamu berniat atau sedang meminjam sejumlah uang dari bank atau lembaga peminjaman saat ini, perhatikanlah bank atau lembaga peminjam tersebut umumnya pasti menginginkan bunga sebagai imbal hasil dalam bentuk uang tunai dari jasanya meminjamkan uangnya kepada kamu.

Istilah umum yang dipakai untuk menjelaskan imbal hasil tersebut adalah bunga.

Adapun, nilai pinjaman yang kamu butuhkan saat itu disebut sebagai pokok utang. Sementara imbal hasil yang pada akhirnya akan kamu berikan kepada bank dan lembaga, atas jasanya memberikan dana kepada kamu disebut sebagai bunga.

Jenis-Jenis Sistem Bunga

Dalam penerapannya, komponen bunga ini terdiri atas dua jenis yakni sistem bunga tunggal dan sistem bunga majemuk.

·      Bunga Tunggal (Simple Interest)

Sistem bunga tunggal merupakan jenis bunga fixed cost dengan besaran yang sama setiap bulannya. Karena tidak diakumulasikan dengan nominal pinjaman pada periode tertentu sehingga tidak memengaruhi besaran pokok utang.

·      Bunga Majemuk (Compound Interest)

Sistem bunga majemuk adalah kebalikan dari bunga tunggal yang mana imbal hasil yang diberikan akan diakumulasikan dengan besaran nilai pokok utang yang terjadi pada periode tertentu. Sehingga sangat memengaruhi besarnya modal dan bunga pada jangka waktu peminjaman.

Khusus untuk pembahasan kali ini, kita akan lebih banyak membahas mengenai bunga tunggal. Berikut juga rumus bunga tunggal yang umum dipakai dalam praktik kegiatan pinjaman meminjam dan investasi oleh bank, lembaga dan institusi dan tidak terkecuali juga individual.

Rumus Bunga Tunggal

Umumnya, implementasi jenis peminjaman dengan bunga tunggal ini diterapkan untuk utang dan investasi jangka pendek seperti deposito, kredit tanpa agunan (KTA) dan lain-lain.

Namun, untuk beberapa kasus, penerapannya bisa diaplikasikan pada bentuk pinjaman untuk kredit kepemilikan rumah atau KPR.

Nah, faktor penentu dalam perhitungan nominal bunga pada pinjaman dengan bunga tunggal harus meliputi berbagai komponen seperti:

·      Nilai pokok pinjaman atau investasi (principal)

·      Tingkat bunga pada periode tertentu (rate)

·      Jangka waktu pinjaman atau investasi (time)

Sehingga, rumus bunga tunggal dapat disederhanakan sebagai berikut:

Keterangan:

Si = Simple Interest atau bunga pokok

P = Principal atau nilai pokok pinjaman atau investasi

R = Rate atau tingkat bunga pinjaman atau investasi per tahun

T = Time atau jangka waktu atau tenor pinjaman atau investasi dalam tahunan

Contoh:

Jika kamu melakukan pinjaman berjangka ke lembaga peminjaman untuk jangka waktu 2 tahun dan suku bunga sebesar 6 persen dengan nilai nominal pinjaman Rp10.000.000 untuk sistem bunga pokok tunggal, berapa besaran bunga yang juga harus kamu bayarkan?

Kalau kamu memilih untuk melakukan pinjaman dalam jangka waktu yang lebih pendek lagi, maka bisa jadi lembaga peminjam juga memberikan bunga yang lebih tinggi. Seperti dalam contoh kasus berikut:

Kamu ingin melakukan pinjaman hanya dalam jangka waktu 1 tahun saja dengan nominal pinjaman Rp10.000.000. Lembaga peminjaman menyetujui hal tersebut dengan syarat bunga tunggal sebesar Rp850.000 di akhir pinjaman.

Berapa besaran bunga yang diberikan lembaga tersebut?

Menghitung Total Pinjaman atau Investasi

Jika dalam investasi, kamu berkomitmen untuk tidak mengambil modal investasi untuk jangka waktu tertentu dengan sistem penghitungan bunga tunggal. Maka total investasi yang kamu terima di akhir periode adalah modal investasi ditambah dengan besaran bunga tunggal.

Contoh soal, jika kamu menginvestasikan uang dalam bentuk peer-to-peer lending dengan nominal sebesar Rp5.000.000 selama 1 tahun dengan bunga sebesar 11% per tahun dengan menggunakan sistem bunga tunggal, berapa total investasi berikut dengan bunga yang akan kamu dapatkan di akhir periode?

Sama seperti kasus sebelumnya, nominal perhitungan bunga investasi dapat ditemukan dengan menggunakan rumus bunga tunggal.

Mencari total investasi adalah dengan menggunakan besaran bunga ditambah dengan nilai pokok investasi:

Total Investasi = Rp5.000.000 + Rp550.000

Total Investasi = Rp5.550.000

Jadi, pada akhir periode masa investasi, kamu akan mendapatkan kembali jumlah uang investasi sebesar Rp5.550.000. Menggiurkan, bukan?

Penerapan Sistem Bunga Tunggal

Dalam implementasinya, seringkali pinjaman dan investasi menggunakan sistem bunga tunggal ini hanya digunakan untuk jangka waktu pendek seperti bulanan atau bahkan mingguan.

Sehingga, dalam penerapannya, metode pinjaman dan investasi yang digunakan juga terbagi atas dua yakni:

1.   Metode bunga tepat atau Sie (Exact Interest Method)

Dalam sistem bunga tunggal dengan metode bunga tepat, jangka waktu yang dipakai adalah jumlah hari pinjaman dibagikan dengan 365 hari. Sehingga akan sangat menguntungkan bagi peminjam atau investor dan memberikan kerugian yang mendapatkan dana.

2.   Metode bunga biasa atau Sio (Ordinary Interest Method)

Berbeda dengan sistem bunga tunggal dengan metode bunga biasa, jangka waktu yang digunakan adalah jumlah hari pinjaman dibagikan dengan 360 hari.

Sehingga dianggap lebih menguntungkan pihak yang mendapatkan pendanaan dibandingkan peminjam atau investor, mengingat besarannya yang lebih kecil dibandingkan metode bunga tepat.

Maka dari itu, investor dan bank umumnya lebih menyukai sistem bunga tunggal dengan metode bunga biasa. Sedangkan instrumen tabungan seperti deposito lebih banyak ditawarkan dengan metode bunga tepat.

Nah, di sisi lain, kamu juga perlu mempertimbangkan diversifikasi investasi yang lebih aman seperti menempatkan dana di reksa dana untuk jangka waktu investasi yang lebih panjang.

Dari situlah, aplikasi investasi Ajaib hadir dengan memberikan kemudahan investasi yang juga aman dan nyaman. Unduh segera aplikasi Ajaib melalui Google Play dan Apple App Store, ya!

Artikel Terkait