Investasi

Investor Pemula Mesti Tahu Deretan Strategi Investasi Ini

investor pemula

Ajaib.co.id – Mungkinkah berinvestasi ketika situasi tak pasti seperti ini? Kenapa tidak? Bagi investor pemula, kamu harus menyiapkan strategi saat berinvestasi.

Pada dasarnya, setiap orang perlu berinvestasi. Karena jika tidak, kamu melewatkan sebuah kesempatan untuk menambah nilai kekayaanmu. Di sisi lain, sebagai investor, kamu juga perlu menyadari risiko berinvestasi yaitu rugi.

Oleh karena itu, investor kenamaan menyarankan pemula untuk berinvestasi dengan bijak. Pasalnya, kamu berkesempatan mendapatkan keuntungan tinggi dari investasi dibanding tidak melakukannya.

Iklim investasi 2020 sangat berbeda dari sebelumnya. Karena pergerakan ekonomi tahun ini lebih lesu dari tahun lalu. Hal tersebut disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda berbagai negara. V

irus tak hanya menyerang kesehatan manusia, tetapi mampu membuat ekonomi rapuh. Tak sedikit, sektor usaha ambruk atau mengurangi produksinya untuk sementara waktu. Tentunya, hal itu membuat dunia investasi berjalan lambat.

Meski demikian ada perusahaan yang masih berjalan dan memberikan karyawannya gaji seperti biasa. Ada pelaku usaha yang justru meraup untung kala pandemi seperti ini, seperti pebisnis makanan, minuman, dan sayuran. Apakah kamu salah satunya? Jika ya, ini adalah momen tepat untuk investasi.

Investor Pemula Ketika Krisis

Ketika krisis melanda suatu negara atau bahkan dunia, tak sedikit produk investasi yang terdiskon. Salah satunya pasar modal, yang berisi saham unggulan hingga saham lini kedua mengalami penurunan harga. Begitu pula dengan reksa dana saham.

Steve Brice, Kepala Strategi Investasi di Standard Chartered Private Bank, mengatakan jika ingin mencari keuntungan pada waktu tidak pasti ini, sangat penting untuk melakukan strategi: investasi bertahap dan beragam, CNBC.com (15/03/2020). Strategi tersebut juga bisa diterapkan oleh investor pemula.

Ia mengingatkan bahwa belakangan ini volatilitas pasar bergerak cukup ekstrim. Investor harus memastikan dana investasinya terdiversifikasi. Misal jangan investasikan semua uangmu di saham, tetapi sebarkan ke produk lain seperti reksa dana, logam mulia (emas), obligasi, atau deposito.

Lorna Tan, Kepala Literasi Perencanaan Keuangan di Bank DBS Singapura, memperkuat pendapat Steve Brice. Menurutnya, kondisi volatilitas pasar merupakan saat tepat untuk memasuki pasar saham dan mengukur toleransi risiko. Namun pasar modal bukan untuk investor yang takut rugi.

Buat investor baru yang berencana investasi ke pasar modal, ikuti saran Lorna Tan berikut ini:

  • Dana Darurat. Siapkan dana darurat setidaknya hingga enam bulan ke depan. Ini adalah upaya antisipasi, jika tiba-tiba kamu kehilangan pekerjaan atau pendapatan berkurang.
  • Investasi Jangka Panjang. Saham adalah investasi jangka panjang. Jika kamu sudah membeli saham, tunggu. Berapa tahun? Minimal lima tahun untuk mendapatkan keuntungan optimal.
  • Lakukan Perlahan. Tidak perlu gegabah dalam berinvestasi. Investasikan danamu secara teratur ke dalam produk investasi yang sama selama periode jangka panjang. Hal ini memungkinkanmu untuk memiliki lebih banyak unit ketika biayanya rendah dan lebih sedikit ketika harganya tinggi.
  • Diversifikasi. Lakukan diversifikasi investasi untuk menyebarkan risiko sekaligus memperoleh keuntungan optimal. Jika kamu telah memiliki saham, investasikan dana ke instrumen lain yang memiliki kinerja bagus, seperti obligasi, reksa dana pendapatan tetap, atau emas.

Kondisi penurunan pasar ini dapat memberikan peluang yang sangat baik bagi investor muda yang memiliki waktu lama dalam berinvestasi.

Berdasarkan laporan StashAway’s Insights 2020, orang-orang yang berinvestasi secara konsisten selama pasar terkoreksi, produknya memiliki kinerja lebih baik dibanding orang yang mencairkan dana atau tidak berinvestasi selama pasar terkoreksi.

Sementara itu, Dhruv Arora, CEO Syfe, mengatakan buat kamu yang sudah memiliki saham sebelum pandemi untuk tidak terpengaruh oleh emosi. Investor tak perlu panik. Pasalnya, kondisi ini adalah ujian bagi investor. Jika kamu tak membutuhkan dana darurat, jangan menjual saham atau aset lain.

Pilihan Investasi

Selain saham, ada pilihan investasi lain yang layak dilirik oleh investor pemula. Investasi tersebut emas dan reksa dana.

Emas

Dari awal 2020 hingga bulan ini, emas masih memancarkan kilaunya. Emas dianggap sebagai safe haven karena komoditas tersebut aman dalam berbagai tekanan ekonomi dan minim risiko. Ketika dunia sedang tidak pasti, emas masih diburu dan harganya cenderung naik.

Di samping itu, cara membeli emas mudah. Kamu bisa membeli emas batangan di toko emas terpercaya, Butik Emas Antam, Pegadaian, hingga bank syariah. Emas juga bersifat likuid, karena mudah mencairkannya jika sewaktu-waktu butuh dana segar.

Namun untuk mendapatkan keuntungan dari emas, minimal kamu membutuhkan waktu lima tahun. Keuntungan tersebut dihitung dari selisih harga beli dan harga jual. Jika ingin berinvestasi, ada baiknya membeli emas persatu gram dibanding 10 gram. Emas 10 gram memang lebih murah dibanding beli per satu gram. Namun emas satu gram lebih mudah dijual dibanding 10 gram.

Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu investasi yang digemari investor pemula dari generasi Z dan milenial. Pasalnya, cara berinvestasi cukup mudah, tak membutuhkan dana besar, tak perlu menghitung risiko pasar, serta tersedia berbagai macam produk berdasarkan profil risiko.

Reksa dana pasar uang untuk investor dengan profil konservatif yang menginginkan investasi minim risiko, keuntungan rendah (tetapi masih tinggi dibanding deposito), tetapi nilainya stabil dan bersifat likuid. Oleh karena itu, reksa dana pasar uang layak untuk dimiliki ketika situasi tak pasti.

Reksa dana pendapatan tetap untuk investor moderat, karena keuntungan cukup menjanjikan, stabil, meski risikonya sedikit lebih berat. Reksa dana ini baik untuk kamu dengan tujuan jangka menengah.

Reksa dana saham dan reksa dana campuran cocok buat investor agresif. Pasalnya, produk memberikan keuntungan tinggi, begitu juga dengan risiko. Meski demikian kedua reksa dana ini dapat dijadikan investasi jangka panjang.

Misalnya reksa dana pendapatan tetap, RHB Dana Obligasi, yang mensyaratkan setoran minimal sebesar Rp10.000 dengan imbal hasil sekitar 10 persen. Produk tersebut bisa didapatkan melalui aplikasi reksadana digital, Ajaib.

Jika produk tersebut kurang sesuai dengan tujuanmu, cari produk lain yang sesuai dan pas dengan situasi tak pasti seperti ini.

Artikel Terkait