Investasi

Rupiah Siap Kalahkan Mata Uang Baht Tahun Ini

mata uang baht

Mata uang Baht adalah mata uang resmi negara Thailand dan penerbitnya dari Bank of Thailand. Jika Amerika memakai simbol $, mata uang ini memakai simbol ฿. Mata uang Thailand ini juga terdiri dari dua varian, yakni logam atau koin dan kertas. 

Untuk pecahannya sendiri, sama seperti di Indonesia. Uang koin mayoritas memiliki nominal lebih kecil dibanding uang kertas. Pecahan uang koin terdiri dari ฿0,01, 0,5, 0,25, 0,50, 1, 2, 5 dan ฿10. Sementara untuk uang kertasnya dari ฿20, 50, 100, 500 dan 1.000.

Sejarah Mata Uang Baht

Saat perang dunia II sampai 1980 mata uang Thailand dalam $1 Amerika dihargai sebesar ฿20 dan nilainya terus menurun. Sampai pada ฿25 untuk $1 di tahun 1985-1997. Lalu pada saat terjadi krisis ekonomi tahun 1998, nilainya semakin jatuh jadi ฿56 per dolar.

Keunikan dari setiap mata uang Baht ini mungkin tidak akan kamu jumpai dalam mata uang negara lain. Mata uang Baht memiliki gambar paduka Raja Bhumibol Adulyadej baik di uang koin atau uang kertasnya. Kamu bisa melihatnya di semua jenis uang Thailand.

Meskipun saat ini sudah tidak menjadi Raja lagi. Paduka tersebut sangat dicintai rakyatnya dan mendapat julukan Raja Rama IX karena sangat bijaksana dan pintar yang berhasil membawa begitu banyak kebaikan kepada rakyat Thailand.

Mengabadikan gambar pemimpin negara pada mata uang mungkin hal biasa yang dilakukan hampir di seluruh negara. Namun menaruh gambar pemimpin di semua nilai mata uang merupakan hal yang unik.

Di Indonesia sendiri, banyak pahlawan yang berjasa diabadikan gambarnya pada uang dan tidak satu orang saja bahkan bisa lebih untuk satu pecahan. Raja Bhumibol Adulyadej seperti berada di hati setiap warga Thailand.

Berhubungan dengan mata uangnya, siapapun yang berani menginjak mata uang atau menggenggam mata uang tersebut dengan gambar Raja Bhumibol maka akan mendapatkan sanksi dari negara. Aturan tersebut juga berlaku kepada seluruh wisatawan di Thailand.

Penyebab Baht Lebih Tinggi dari Rupiah

Tahun 2019 kemarin, pasar keuangan Indonesia juga dunia cukup sulit karena banyak sentimen negatif yang turut menghantui pergerakan pasar keuangan. Namun meskipun begitu, kinerja rupiah terbilang bagus meskipun hanya menguat 0,87% dari dolar Amerika USD.

Sedangkan untuk negara-negara lain di Asia, kebanyakan justru melemah dari dolar Amerika. Negara lain yang mata uangnya bisa menguat hanya ada empat, yakni Indonesia, Thailand, Filipina dan Jepang.

Baht mampu menguat cukup signifikan saat pertumbuhan ekonomi Thailand melambat. Tercatat cukup lambat dalam dua kuartal pertama 2019. Biasanya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi bisa menjadi modal besar bagi mata uang suatu negara untuk menguat. Tapi berbeda dengan Thailand.

Thailand yang mengalami perekonomian cukup lemah justru membuat mata uangnya menguat melawan dolar Amerika Serikat. Sedangkan Indonesia yang perekonomiannya cukup baik, justru hanya menguat tipis.

Jika melihat kebelakang lagi. Pertumbuhan ekonomi Thailand pada periode sebelumnya cukup pesat. Pada 2013, perekonomian Thailand sebesar 2,7%. Lalu di 2014 tumbuh 1%. Namun yang mengejutkan pada 2015, pertumbuhan ekonomi Thailand melonjak 3,1%.

Lalu pada 2016 sampai 2018. Pertumbuhan ekonomi terus mengalami kenaikan cukup besar yakni 3,4%, 4% dan 4,1%. Sedangkan di Indonesia sendiri, perekonomian cukup sulit. Pada 2013 mampu sampai 5,56% lalu turun jadi 5,01% di tahun 2014.

Di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi lagi-lagi jatuh ke 4,79%. Lalu pada tahun 2016 sampai 2018, pertumbuhan ekonomi cukup meningkat meskipun cukup kecil. Yaitu 5,02%, 5,07% dan 5,17%. Jadi Thailand berhasil memacu pertumbuhan ekonominya dengan baik sehingga sudah siap menghadapi guncangan yang ada.

Rupiah Dipercaya Akan Kalahkan Baht Tahun Ini

Mata uang Indonesia yaitu rupiah dipercaya akan melampaui mata uang Thailand tahun ini. Hal tersebut lantaran banyak kerja sama investasi Indonesia dengan berbagai negara. Dilansir dari Bloomberg, obligasi mata uang Indonesia menawarkan hasil 5% sampai 8%. Angka yang cukup menarik bagi para investor yang memanfaatkan suku bunga kedua negara.

Jika investor berani mengeksekusi tanpa melindungi mata uangnya, maka mereka akan mendapatkan imbalan yang cukup besar jika nilai rupiah menguat. Rupiah memang sudah berjuang karena imbalan hasil yang ditawarkan obligasi pemerintah untuk menarik para carry traders.

Pada awal tahun 2020. Rupiah menguat sebesar 0,8% dan kenaikan tersebut terus berlanjut setelah kesepakatan investasi antara Indonesia dengan Softbank Group, Uni Emirat Arab, Corp Jepang dan US International Development Finance Corp.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa penguatan mata uang yang terlalu cepat bisa merusak ekspor dan melemahkan upaya mengendalikan defisit neraca berjalan. Hambatan pada rupiah yang harus diamati yakni keputusan Bank sentral soal suku bunga acuan.

Bank yang Melayani Transaksi Mata Uang Thailand dan Malaysia 

Beberapa Bank di Indonesia akan mampu melayani transaksi jual beli juga investasi secara langsung dengan Thailand dan Malaysia dalam rupiah. Bank tersebut yakni PT Bank Republik Indonesia, PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Central Asia, PT Bank CIMB Niaga dan PT Bank Maybank Indonesia.

Jadi kamu sekarang sudah bisa melakukan transaksi menggunakan baht atau ringgit. Seiring dengan secara resmi diluncurkannya kerja sama antara Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia dengan Bank Indonesia untuk mendorong investasi dan perdagangan.

Bank yang terlibat dari Malaysia yaitu CIMB Bank Berhad, Hong Leong Bank Berhad, Public Bank Berhad, Malayan Banking Berhad, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Malaysia Berhad, RHB Bank Berhad dan United Overseas Bank UOB Berhad.

Sedangkan Bank yang terlibat dari Thailand ada Bank of Ayudhya PCL, Bangkok Bank PCL, Kasikornbank PCL, Siam Commercial Bank PCL, Krungthai Bank PCL, UOB Thai PCL dan CIMB Thai PCL.

Itulah sedikit sejarah mata uang negara Thailand, penyebab nilai mata uang Thailand lebih tinggi dari Rupiah dan prediksi mengenai nilai tukar Rupiah akan menguat dan menjadi paling tinggi di Asia. Semoga hal tersebut bisa lekas terjadi dan memudahkan untuk melakukan travelling ke luar negeri.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait