Ajaib.co.id – Dunia investasi seluruhnya berpusat pada transaksi yang terjadi pasar modal dan pasar uang. Keduanya sama-sama bisa mendatangkan keuntungan bagi kamu namun punya instrumen yang sangat berbeda. Jika pengertian pasar uang adalah tempat jual beli instrumen keuangan maka pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi efek.
Kita memahami pasar adalah sebagai tempat jual beli barang dan jasa sedari kecil. Jika umumnya kita hanya tahu soal pasar modern dan tradisional maka ada juga pasar keuangan. Aktivitasnya sama, jual beli, namun dengan instrumen keuangan sebagai aset transaksi.
Pasar keuangan sendiri dibagi menjadi banyak jenis tergantung barang yang ditransaksikan. Masyarakat umumnya memahami 2 jenis pasar keuangan yaitu pasar uang alias money market dan pasar modal alias stock market.
Keduanya memang paling populer dan berpotensi membuat kamu untung. Namun apa bedanyaa pasar uang dengan pasar modal? Simak penjelasan dari Ajaib agar kamu paham benar mana pasar yang harus kamu masuki. Kalau kamu baru akan memulai maka artikel di bawah bisa jadi bahan pertimbangan untuk memilih produk investasimu.
Definisi Pasar Uang dan Pasar Modal
a. Pasar Uang
Pasar uang adalah tempat jual beli pemanfaatan dana dalam jangka pendek alias kurang dari setahun. Pelaku pasar ini antara lain investor, pencari modal, lembaga keuangan, perusahaan, dan pemerintah. Imbalan yang diterima salah satunya berupa bunga pinjaman atas suntikan dana cepat yang didapat dari pasar uang.
Beberapa yang diperjualbelikan di pasar ini adalah surat berharga, sertifikat deposito, dan wesel bank. Karena itu modal yang dibutuhkan untuk masuk ke pasar ini juga jauh lebih besar. Pasar uang diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia untuk setiap kegiatannya. Ada sejumlah resiko yang patut diwaspadai pelaku pasar ini antara lain fluktuasi nilai surat berharga, inflasi, dan perubahan nilai mata uang yang berlaku di pasar tersebut.
b. Pasar Modal
Perbedaan paling utama adalah pasar modal memiliki jangka yang lebih panjang. Investor bisa menanamkan modalnya secara besar-besaran di pasar ini dalam waktu lebih dari 1 tahun.
Umumnya dimanfaatkan untuk penambahan modal kerja, ekspansi, dan pengembangan usaha. Pinjaman dana di pasar modal biasanya akan mendatangkan hasil berupa dividen atau capital gain.
Pasar ini memiliki instrumen keuangan yang berbeda dalam perdagangannya antara lain saham, obligasi, dan reksa dana. Karena keberadaan reksa dana inilah maka pasar saham terbuka bagi investor pemula seperti kamu. Sementara saham memang paling menguntungkan namun modalnya relatif jauh lebih banyak dari reksa dana dan aturan mainnya lebih rumit.
Sesuai namanya, pasar modal diatur oleh Bursa Efek Indonesia bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan. Kedua lembaga ini mengatur, mengelola, dan mengawasi aktivitas jual beli serta aturan yang berlaku. Pasar modal lebih fluktuatif dibandingkan pasar uan termasuk pula faktor yang mempengaruhi. Banyak hal bisa berdampak antara lain kinerja perusahaan, likuiditas, sampai dengan sentimen pribadi investor.
Fungsi Pasar Uang
Fungsi pasar uang didasarkan atas pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Ada dua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu pihak yang membutuhkan dana dan yang menanamkan dana. Lalu apa fungsinya untuk kedua pihak ini?
Kasmir, dalam bukunya, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2018) menjelaskan fungsi pasar uang bagi pihak yang membutuhkan dana dan bagi pihak yang menanamkan dana, seperti:
a. Fungsi untuk yang Membutuhkan Dana
- Memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, seperti membayar utang yang akan segera jatuh tempo.
- Memenuhi kebutuhan likuiditas.
- Memenuhi kebutuhan modal kerja, seperti biaya upah karyawan, biaya pembelian bahan baku, dan lain-lain.
- Sedang mengalami kalang kliring, hal ini terjadi di lembaga kliring dan harus segera dibayar.
a. Fungsi untuk yang Menanamkan Dana
- Memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
- Membantu pihak-pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan.
- Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu.
Instrumen Pasar Uang
Instrumen pasar uang yang paling dikenal oleh masyarakat seperti surat berharga pasar uang (SBPU), sertifikat deposito (CD) dan sertifikat Bank Indonesia (SBI). Ketiganya merupakan surat sebagai bukti atas uang ditanamkan oleh pemodal dengan nilai nominal tertentu sesuai dengan yang disepakati.
Nantinya, lembaga yang mengeluarkan surat tersebut wajib untuk membayar kembali pemilik dana (funder) atas dana yang ‘dipinjamkan’ lengkap dengan tingkat suku bunganya ketika jatuh tempo. Instrumen pasar uang ini memiliki jangka waktu pendek yakni maksimal 12 bulan alias 1 tahun. Dengan demikian, surat yang dikeluarkan lembaga tersebut menjadi kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi.
Namun sebenarnya ada 8 instrumen pasar uang yang beredar di Indonesia. Selain 3 yang telah disebutkan sebelumnya, ada pula treasury bills, call money, commercial paper, banker’s acceptance, dan repurchase agreement. Sedangkan di luar negeri ada pula instrumen berupa promissory notes atau surat sanggup bayar yang sayangnya pemberlakuannya masih digodok oleh Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan.
Agar lebih jelasnya, di bawah ini adalah penjelasan mengenai beberapa instrumen pasar uang yang perlu kamu ketahui.
1. Rekening Pasar Uang
Rekening pasar uang adalah instrumen atau cara paling mudah untuk bisa kamu masuki. Di mana, di dalamnya terdapat rekening bank yang bisa kamu peroleh dari bank atau credit union. Namun, pasar yang berbeda dengan rekening koran pada umumnya, karena rekening pasar yang bisa menghasilkan suatu bunga. Suku bunga ini berbanding lurus atau lebih tinggi dari apa yang bisa didapatkan dengan rekening tabungan hasil tinggi.
Rekening pasar uang juga memungkinkan kamu mengakses uang dengan kartu debit, cek, ataupun transfer bank. Namun, biasanya ada batasan dalam penarikan dana dan jumlah transfer setiap bulannya. Sehingga, dapat disimpulkan rekening ini bukan untuk membayar tagihan atau pembelian, namun hanya untuk menyimpan uang.
Umumnya, rekening pasar yang memiliki persyaratan saldo minimal, dan kamu biasanya akan dikenakan biaya bulanan jika saldo berada di bawah saldo yang sudah ditetapkan.
2. Dana Pasar Uang
Ini merupakan instrumen reksa dana yang melakukan investasi di dalam satu bundel instrumen investasi pasar uang. Instrumen ini hampir sama dengan reksa dana lainnya, namun risikonya lebih rendah karena pengembalian atau returnnya pun rendah.
Reksa dana pasar uang termasuk dalam beberapa golongan yang berbeda, tergantung di mana kamu akan berinvestasi. Invesatasi ini dimasukkan di dalam instrumen pasar uang manapun, termasuk Certificates of Deposit atau CD, perjanjian pembelian kembali atau kertas komersial yang merupakan sekuritas yang bisa dijual dan dibeli oleh pihak bank.
Sedangkan, reksa dana pasar uang pemerintah biasanya akan berbentuk uang tunai, tagihan trasury, dan perjanjian pembelian kembali yang akan didukung pihak pemerintah.
3. Tagihan Treasury
Pada dasarnya, surat utang negara merupakan salah satu instrumen investasi yang berisiko rendah karena teklah mendapat dukungan yang penuh dari departemen keuangan negara. Di mana, pemerintah akan menggunakan sekuritas untuk bisa membiayai utang nasional ataupun proyek infrastruktur. Tagihan treasury akan jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun dan pemerintah akan membayar nilai nominal yang lebih tinggi daripada harga pembelian.
4. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah instrumen pasar uang yang bisa digunakan oleh pihak bank untuk meningkatkan modalnya. Instrumen ini memiliki fungsi yang sama seperti rekening tabungan, di mana, kamu meminjamkan sejumlah dana pada pihak bank.
Biasanya, instrumen ini cukup aman karena pihak Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) sudah mengasuransikannya sebanyak $250.000. Selain itu, instrumen ini umumnya juga menawarkan bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan rekening tabungan atau rekening pasar uang.
Berbeda dengan instrumen pasar uang lainnya, likuiditas dari sertifikat deposito tidak terlalu tinggi, kamu tidak bisa menarik uang dengan mudah kapan saja. Jadi, kamu harus menyimpan dana investasi sesuai waktu yang sudah ditentukan atau harus membayar risiko biayanya. Biasanya, jangka waktu yang tersedia adalah selama tiga tahun atau lima tahun.
5. Surat Berharga Komersial
Surat berharga komersial adalah surat utang jangka pendek yang diterbitkan pihak perusahaan untuk bisa membayar kewajiban jangka pendeknya, seperti utang dagang. Surat ini diterbitkan tanpa jaminan. Sehingga, perusahaan yang mampu mengambil keuntungan yang baik dari jenis instrumen pasar uang ini adalah perusahaan yang telah memiliki kredit yang sangat baik.
6. Aksep Bank
Aksep bank adalah pinjaman jangka pendek yang sering dimanfaatkan dalam sistem jual beli internasional. Instrumen ini cukup aman karena pihak bank telah memberikan jaminan utangnya. Perusahaan yang menerima penawaran dari pihak bank harus memahami bahwa mereka akan mendapatkan uang mereka saat waktunya memang sudah tiba.
7. Catatan Kota
Instrumen ini hampir sama dengan tagihan treasury, hanya saja tidak dikeluarkan oleh pemerintah negara maupun pemerintah setempat, tetapi diterbitkan pemerintah federal.
Umumnya, catatan kota akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, dan mereka juga akan membayar seluruh pengembalian saat sudah jatuh tempo. Instrumen ini akan membantu pemerintah dalam membiayai berbagai proyek modal seperti infrastruktur dan sering digunakan pemerintah daerah saat mereka mengharapkan proyek untuk membantu meningkatkan pajak atau pendapatan lain diluar pajak.
8. Eurodollar
Eurodollar adalah setoran dolar Amerika pada bank asing atau cabang bank Amerika yang berada di luar negeri. Eurodollar tidak mengikuti peraturan yang sama seperti deposito yang berlaku di AS, dan juga tidak memiliki asuransi FDIC. Namun, tingkat bunga yang bisa diberikan cukup tinggi dengan risiko tinggi juga.
9. Transaksi Repo
Transaksi Repo adalah saat pihak bank memperjualkan sekuritas untuk menghimpun dana dalam jangka waktu pendek, lalu berjanji untuk membelinya dalam periode yang singkat. Saat bank membeli surat berharga tersebut, maka mereka akan melakukannya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga jualnya.
Mana yang Lebih Baik, Pasar Uang atau Pasar Modal?
Pada dasarnya pasar modal maupun pasar uang adalah tempat yang tempat untuk mendapatkan keuntungan. Tentunya dibutuhkan strategi dan pertimbangan yang berbeda untuk dua pasar berbeda ini. Namun manakan yang paling tepat bagimu menanamkan uangmu?
Hanya saja memang keterbatasan dana kerap jadi alasan untuk mulai berinvestasi. Kini kamu tak perlu lagi khawatir karena kamu bisa ikut dalam pasar uang dengan berinvestasi reksa dana. Permulaanya adalah lewat reksa dana karena minim risiko dan modal kecil. Kita tinggal menanamkan dana investasi dan akan ada manajer investasi yang mengelolanya.
Reksa dana pasar uang sudah terbukti menjadi pilihan yang aman bahkan ketika dunia keuangan sedang goyah. Instrumen keuangannya menawarkan risiko rendah karena SBI, deposito berjangka dan obligasi jangka pendek nyaris tidak pernah bermasalah selama ini. Tujuan keberadaanya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi jangka pendek. Hal ini juga berlaku di kondisi belakangan ini yang merontokkan bursa saham dan stabilitas perekonomian dunia.
Paling tidak catatan pencapaian produk reksa dana jenis ini tidak terlalu buruk dibandingkan instrumen lainnya. Kamu bisa berinvestasi reksa dana dengan mempercayakan modalmu pada Ajaib. Hanya dengan Rp10.000 uangmu akan berkembang pesat karena berada di tangan yang tepat.