Ajaib.co.id – Warga Indonesia seharusnya beruntung dan bangga bisa terlahir sebagai putra-putri bangsa Merah Putih. Di dalam negeri begitu melimpah luah keberagaman, mulai dari budaya, sumber daya, suku, bahasa, pakaian adat hingga alat musik.
Sebagai negara terbesar di Asia kita punya segalanya. Apapun yang negeri ini miliki semuanya terlihat mengagumkan, termasuk nada-nada indah yang bisa dinikmati lewat alunan alat musik dan setiap daerah punya ciri khasnya sendiri.
Bicara tentang kesenian adat, alat musik tradisional Indonesia punya banyak jenis yang unik dan menarik. Seharusnya masyarakat Indonesia bisa melestarikan dan merasa bangga memilikinya. Akan tetapi, di era modern seperti sekarang ini kesenian adat sudah mulai ditinggalkan. Masuknya budaya asing juga turut menggerus kecintaan anak-anak muda pada kesenian daerah.
Ada banyak jenis alat musik khas Indonesia. Ada yang berasal dari Jawa hingga Rote Nusa Tenggara Timur. Setiap alat musik memiliki ciri khas yang menghasilkan bunyi. Umumnya alat musik ini terbuat dari kayu dan digunakan untuk berbagai acara adat. Bunyi yang dihasilkan juga unik tergantung bahannya. Ada yang terbuat dari kayu hingga ditutup dengan kulit.
Beragam Jenis Alat Musik Tradisional Indonesia
Jika ditanya soal kesenian daerah, alat musik tradisional apa saja yang kamu tahu? Atau kira-kira ada berapa yang kamu ketahui? Jawabannya bisa puluhan. Ya, karena masing-masing daerah di Indonesia punya keasliannya sendiri. Tidak hanya berupa makanan saja, tetapi juga budaya dan kesenian musiknya. Pada artikel ini, kita akan membahas secara eksklusif alat-alat musik asli dari Indonesia yang sudah dilestarikan secara turun temurun dari nenek moyang. Apa saja itu? Berikut ulasannya:
1. Angklung
Kalau yang satu ini pasti sudah banyak yang tahu, bahkan di Bandung ada sanggar khusus yang menampilkan pertunjukkan alat musik angklung. Angklung ini terbuat dari bahan bambu dan cara memainkannya dengan menggoyangkannya. Benturan dari pipa-pipa yang digoyangkan menggunakan tangan akan menghasilkan susunan nada. Ukuran pipa pada angklung ini mengeluarkan nada yang berbeda.
2. Rebab
Masih dari Jawa barat, alat musik ini bernama Rebab. Jika diperhatikan bentuknya menyerupai busur panah dan bahkan mirip seperti gitar. Namun, memainkannya bukan dipetik atau digenjreng melainkan dengan cara digesek seperti biola. Kamu pernah memainkannya?
3. Kecapi
Dalam tembang Sunda atau disebut juga Mamaos Cianjuran, Kecapi dimainkan sebagai alat musik utama. Berasal dari tanah sunda, Kecapi dimainkan dengan cara dipetik pada bagian senarnya. Karena suara atau nada yang dihasilkan berasal dari senar atau dawai, maka Kecapi termasuk dalam alat musik kordofon.
4. Gamelan
Beralih ke daerah Jawa Tengah ada kesenian musik gamelan yang memiliki arti memukul, lalu ada akhiran kata “an” berarti nada. Jadi, gamelan adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Gamelan ini identik dengan pertunjukkan wayang, salah satu kesenian adat Jawa.
5. Kolintang
Selanjutnya kita main ke daerah Minahasa, Sulawesi Utara, ada alat musik tradisional bernama Kolintang. Terbuat dari bilah kayu yang berbentuk segiempat trapesium dan jika setiap bilah kayu tersebut dipukul akan menghasilkan suara berbeda-beda. Kolintang dikategorikan sebagai kesenian musik Idiofon karena bunyi yang dikeluarkan berasal dari getaran si alatnya sendiri.
Menurut rakyat Minahasa, nama Kolintang asalnya dari suara yang dikeluarkannya, yakni tong (suara rendah), tiang (suara tinggi), dan tang (suara umum). Apabila digabungkan menjadi tong ting tang, yang kemudian berubah kata jadi kulintang. Nama kulintang ini diambil agar rakyat Minahasa mudah untuk menghafalnya.
6. Serangko
Jambi juga punya alat musik tradisional bernama Serangko yang terbuat dari tanduk kerbau. Untuk memainkannya alat ini harus ditiup agar mengeluarkan bunyi atau nada seperti suling namun lebih tinggi. Masyarakat Jambi biasanya menggunakan Serangko untuk jadi penanda jika ada kabar buruk yang menimpa daerahnya. Maka dari itu, Serangko tidak bisa dimainkan secara sembarangan karena warga akan menganggapnya sebagai datangnya musibah.
7. Tehyan
Warga DKI Jakarta atau dari suku Betawi patut berbangga karena memiliki alat musik tradisional unik yang disebut Tehyan. Bahan dasar pembuatan Tehyan dari batok kelapa dan kayu jati yang dilengkapi senar. Secara sekilas Tehyan sangat mirip dengan biola, begitu pula cara memainkannya.
Menurut sejarah, Tehyan ini asalnya dari Tiongkok, namun secara perlahan mulai diadaptasi yang akhirnya menjadi bagian dari budaya Betawi. Tehyan sering digunakan Ketika ada acara ondel-ondel.
8. Talindo
Alat musik Talindo berasal dari daerah Bugis. Akan tetapi di Makassar, namanya berbeda yang sering disebut Popondi. Talindo akan dimainkan oleh warga Bugis untuk merayakan masa panen. Uniknya Talindo ini hanya memiliki satu senar dan dimainkan dengan cara dipetik. Keunikannya ini jadi daya Tarik sendiri dan patut dilestarikan, bahkan sebagai warisan budaya suku Bugis.
9. Tifa
Daerah Maluku dan Papua juga alat musik tradisional yang khas, yakni Tifa. Umumnya Tifa sering dimainkan pada saat upacara adat, pertunjukkan musik daerah maupun sebagai pengiring kontes tari tradisional. Cara memainkannya pun cukup mudah, hanya dengan memukul bagian ujungnya dengan alat pukul, maka akan keluar bunyi indah dan berirama.
10. Serunai
Terakhir ada alat musik tradisional dari daerah Minang, Sumatera Barat, yaitu Serunai. Alat musik ini sudah jadi sarana hiburan bagi masyarakat Minang meskipun suara yang keluar terdengar melengking. Kendati demikian, suara lengkingan tersebut nyatanya merdu untuk didengarkan.
Selain itu, alat musik Serunai juga sering dipakai Ketika ada upacara adat seperti awal tanam padi dan juga masa panen. Dari deretan alat musik tradisional Indonesia di atas, mana saja yang sudah kamu tahu? Beragam alat musik di atas punya keunikan sendiri yang seharusnya bisa dijaga dan dilestarikan agar anak cucu kita tahu bahwa Indonesia ini betul-betul indah.
