Ajaib.co.id – Yusuf Mansur konsisten mengungkapkan keutamaan sedekah di hampir setiap tausiyah-nya. Keutamaan sedekah memang luar biasa. Salah satunya justru membuat pelakunya bertambah kaya secara materi.
Pada banyak kesempatan, Yusuf Mansur mengajak masyarakat untuk sering bersedekah. Dengan bersedekah, rizki si pemberi sedekah bukannya berkurang, justru akan berlipat ganda. Ia membandingkan sedekah dengan matematika. Menurutnya, hitung-hitungan matematika dasar yang dikenal luas berbeda dengan hitung-hitungan sedekah.
Yusuf Mansur mencontohkan, 10 dikurang 1 sama dengan 9 bila berdasarkan ilmu matematika yang dikenal selama ini. Namun, bila merujuk hitungan sedekah, maka 10 dikurang 1 sama dengan 19. Lho, kok bisa?
“Karena yang kita kasih ke Allah Subhanahu wa ta’ala dipulangin 10. Jadi, sisa saldo 9 ditambah 10 menjadi 19,” jelas pengasuh Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an ini pada sebuah kesempatan.
Besaran angka yang berbalik kepada si pemberi sedekah akan makin besar seiring makin besarnya jumlah sedekah. Ia mencontohkan lagi, kalau seorang hamba menyedekahkan 2 dari 10 yang dimilikinya, maka akan dibalas Allah Subhanahu menjadi 28, kasih 3 akan jadi 37 dan seterusnya. Puncaknya adalah 10 dikurang 10 bukan menjadi 0, tapi niscaya akan datang 100.
“Belum lagi Allah Subhanahu wa ta’ala bilang bisa kasih kamu 700 kali lipat atau lebih. Bisinis di mana nih? Taruh Rp1 juta, datang Rp700 juta,” ungkapnya.
Sudah banyak contoh kasus yang memperlihatkan dahsyatnya sedekah. Yusuf Mansur mencontohkan, seorang guru TK di wilayah Jakarta memiliki gaji Rp150 ribu per bulan. Ia memiliki keinginan kuat untuk mengubah hidupnya. Guru TK tersebut lantas memberanikan diri menyedekahkan semua penghasilannya selama dua bulan. Seiring berjalannya waktu, penghasilan guru TK itu sungguh luar biasa, yaitu sampai berjuta-juta rupiah.
Menurut Yusuf Mansur, ada dua cara untuk mengubah hidup seseorang, khususnya pemeluk agama Islam, yaitu dengan salat tahajud dan sedekah. Pada contoh guru TK tadi, ia tak hanya bersedekah, tetapi juga melakukan salat malam selama dua bulan berturut-turut. Salat malam, kata Yusuf Mansur, dapat meninggikan derajat manusia.
Yusuf Mansur memberi contoh lain, yakni seorang yang ingin memiliki mobil. Sebagai ikhtiarnya, ia menjual motor yang sudah dimilikinya. Hasil penjualan motor tersebut ia bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Beberapa waktu kemudian, orang tersebut mendapatkan proyek sehingga mampu membeli mobil untuk keluarganya.”
Ada pula contoh lainnya seseorang yang ingin merenovasi rumahnya. Sebelum uangnya terkumpul, ia nekat menjual mobilnya. Uang penjualan mobil itu lalu dibagikannya kepada orang-orang miskin. Singkat cerita, tak lama kemudian, dia mendapat proyek dengan laba Rp1,4 miliar.
Masih belum cukup bukti? Yusuf Mansur pun mencontohkan dirinya sendiri yang dulunya adalah seorang penjual ayam. Kebiasaan dirinya bersedekah lantas membantunya bisa seperti sekarang ini.
Matematika Allah Subhanahu wa ta’ala, bagi Yusuf Mansur, itu ajaib. Memang, Yusuf Mansur mengakui, manusia sulit untuk memahami hal tersebut. Maklum saja, Matematika Allah Subhanahu wa ta’ala berada di luar logika manusia.
Namun, sedekah tidak hanya berpatok pada materi. Hal-hal non materi pun dapat termasuk sedekah, seperti menolong orang lain, menyingkirkan batu di jalan, atau sebatas senyum tulus ke orang lain.
Banyak sekali manfaat atau keutamaan sedekah, baik bagi penerima maupun pemberinya. Setidaknya ada lima manfaat atau keutamaan sedekah sebagaimana yang sudah disebutkan di dalam Alquran maupun hadis, yakni
Harta dan pahala berlipat-lipat
Sedekah memberi garansi limpahan pahala. Hal ini sesuai dengan janji Allah Subhanahu wa ta’ala yang tercantum dalam Alquran, seperti Surat Al-Hadid, ayat 18. Ajaibnya, pahala sedekah jariyah bisa saja terus didapatkan oleh pelakunya, meskipun ia telah meninggal dunia. Selain itu, pemberi sedekah pun bisa mendapatkan limpahan harta berlipat-lipat di kemudian hari semasa hidupnya.
Memanjangkan usia dan mencegah kematian buruk
Keutamaan atau manfaat sedekah lainnya adalah bisa memperpanjang usia. Yang dimaksud dalam usia di sini bukan berupa angka usia, melainkan amalan kebaikan dari orang yang bersedekah dapat kekal melebihi umur hidup di dunia ini. Di samping itu, pemberi sedekah juga dapat dijauhkan dari kematian yang buruk.
Melebur dosa
Kita tak akan pernah tahu berapa banyak dosa yang dimiliki. Melalui sedekah, Allah Subhanahu wa ta’ala akan melebur dosa-dosa hamba-Nya. Orang yang banyak bersedekah bak air yang memadamkan api. Dosa-dosanya akan lebur.
Menjauhkan diri dari api neraka
Sedekah dapat memperbanyak pahala. Sedekah bisa pula melebur dosa. Pahala yang berlimpah dan berkurangnya dosa ini dapat menjauhkan pemberi sedekah dari api neraka di akhirat. Maka, dengan sedekah pulalah kita bisa terhindar dari api neraka.
Mendapatkan naungan di Hari Kiamat
Umat Islam meyakini, pada hari kiamat nanti, manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Saat dikumpulkan di Padang Mahsyar, jarak matahari dengan kepala setiap manusia yang dibangkitkan akan sangat dekat. Bisa dibayangkan betapa panasnya saat itu.
Nantinya, saat di Padang Mahsyar setiap manusia akan menunggu giliran untuk diadili dari timbangan amal baik dan buruknya. Dari sekian banyak manusia yang menunggu giliran untuk diadili, panasnya terik matahari tentu bukan kepalang.
Kabar baiknya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada umatnya mengenai amalan apa yang dapat menjadikan naungan dari panasnya matahari kelak. Maka, dijelaskanlah dari hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa yang menjadikan naungan umat manusia di hari kiamat nanti adalah amalan sedekahnya.