Ajaib.co.id – Pada perdagangan Senin (27/9) sore waktu AS atau Selasa (28/9) pagi WIB, harga minyak dunia naik untuk hari kelima secara berturut-turut.
Kenaikan harga minyak dunia tersebut disebabkan oleh kekhawatiran investor akan ketatnya pasokan minyak di tengah meningkatnya permintaan di beberapa negara.
Dikuti dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman bulan November melonjak US$1,47 atau 2% menjadi US$79,53 per barel di London ICE Futures Exchange. Ini menjadi level tertinggi Brent sejak Oktober 2018.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November mengalami kenaikan US$1,45 atau 2 persen menjadi US$75,45 per barel di New York Mercantile Exchange atau tertinggi sejak Juli lalu.
Peningkatan tersebut dilakukan seiring dengan mengetatnya pasokan minyak dunia, yang dipicu oleh pemulihan permintaan dan hantaman Badai Ida yang menganggu produksi minyak di AS.
“Sementara kami telah lama mempertahankan padangan minyak bullish, defisit pasokan-permintaan global saat ini lebih besar dari yang kami harapkan. Dengan pemulihan permintaan global dari dampak Delta bahkan lebih cepat dari perkiraan kami di atas konsensus dan dengan pasokan global masih kurang dari perkiraan di bawah konsensus kami,” ungkap Goldman Sachs.
Di tengah sentimen tersebut, anggota OPEC+ kesulitan meningkatkan produksi karena kekurangan investasi. Hal ini dipicu oleh pandemi yang melanda dunia selama lebih dari satu tahun belakangan ini.
Pemintaan minyak dunia diperkirakan akan mencapai tingkat pra-pandemi pada awal tahun 2022 bersamaan dengan pulihnya ekonomi. Kendati demikian, kapasitas penyulingan cadangan membebani prospek cerah tersebut.
Sumber: Harga Minyak Dunia Terus Merangkak Naik, dengan perubahan seperlunya.
