Berita

Update Terbaru Perkembangan Stabilitas Ekonomi (31 Maret 2023)

Rupiah

Bank Indonesia (BI) mengumumkan perkembangan indikator stabilitas ekonomi nilai Rupiah dalam kondisi perekonomian global dan domestik terkini. Pada akhir hari Kamis, 30 Maret 2023, nilai tukar Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.045 per dolar AS. Selain itu, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,80%, sementara DXY melemah ke level 102,14 dan yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 3,549%.

Namun, pada pagi hari Jumat, 31 Maret 2023, Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.960 per dolar AS. Selain itu, yield SBN 10 tahun turun ke 6,79%. Aliran modal asing pada Minggu IV Maret 2023 menunjukkan bahwa non residen di pasar keuangan domestik membeli neto Rp10,97 triliun, terdiri dari beli neto Rp8,37 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,60 triliun di pasar saham.

Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen hingga 30 Maret 2023, nonresident membeli neto Rp54,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp1,45 triliun di pasar saham. Selain itu, premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 97,3 bps per 30 Maret 2023 dari 108,91 bps per 24 Maret 2023.

BI terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Hal ini dilakukan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut di Indonesia.

Sumber: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (31 Maret 2023), dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait