Berita

Perjanjian Dagang Fase 1 AS-China Deal, Harga Saham Tambang Naik

saham enrg

Dalam tiga hari ke belakang, saham-saham pertambangan tertekan dengan ditandatanganinya perjanjian dagang fase 1 antara Amerika Serikat (AS)-China. Namun, pada Kamis (16/1/2020), saham-saham pertambangan mulai naik.

Tercatat hingga pukul 10:30 WIB, harga indeks saham tambang naik hingga 1,09 persen. Saham-saham tambang berada di level 1.554. menjadi yang paling tinggi bila dibandingkan dengan kinerja di interval lainnya.

Emiten yang paling mendorong kenaikan tersebut berasal dari berbagai industri seperti: pertambangan nikel, pertambangan batu bara, pertambangan emas, pertambangan minyak.

Sejauh ini, kinerja sektor tambang sejak awal tahun hingga hari Rabu, 15 Januari 2020 masih tertekan 0,73 persen. Adanya kesepakatan dagang fase  pertama antara Amerika Serikat dengan China sedikit banyak membawa angin segar untuk pasar energi secara global. Perjanjian ini diteken di Gedung Putih, kantor Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Poin utama dalam perjanjian dagang fase 1 tersebut ialah Amerika Serikat akan memangkas tarif untuk barang dari China senilai 120 miliar dolar Amerika Serikat yang awalnya 15 persen menjadi 7,5 persen. Sebagai balasannya, China harus membeli produk dan jasa Amerika Serikat senilai 200 miliar dolar Amerika Serikat dalam dua tahun.

China akan membeli produk dan jasa dari Amerika Serikat senilai 77 miliar dolar Amerika Serikat pada 2020. Kemudian, sisanya 123 miliar dolar Amerika Serikat bakal terjadi di tahun depan. Barang yang harus dibeli China dari Amerika Serikat meliputi produk industri manufaktur, jasa, produk pertanian hingga produk energi.

Mengutip dari CNBC Internasional, produk energi yang akan dibeli China meliputi LNG, minyak bumi, batu bara, metanol, butana cair, propana cair, kokas bensin terkalsinasi dan kokas bensin yang tak terkalsinasi.

Di sisi lain masih banyak pertanyaan bagaimana mengimplementasikan poin-poin kesepakatan tersebut. Terlebih masih ada barang-barang yang dikenakan tarif yang hanya dipangkas bukan dihapus.

Pada pekan lalu harga saham tambang, salah satunya batu bara, beterbangan setelah Amerika Serikat bersitegang dengan Iran. Seperti saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terpantau menguat 2,73 persen ke level Rp 1.505 per saham, naik 40 poin.

Saham ADRO terpantau ditransaksikan sebanyak 3.689 kali dengan volume 32,44 juta lot saham senilai Rp 42,24 miliar. Namun, dalam sepekan terakhir, saham ADRO masih terkoreksi 5,05 persen

Emiten tambang batu bara lainnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) juga menguat 1,22 persen ke level Rp 1.240 per saham atau naik 15 poin. Saham INDY ditransaksikan sebanyak 2,71 juta lot dengan frekuensi sebanyak 634 kali senilai Rp 3,36 miliar.

Emiten tambang pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga terpantau menguat 0,37 persen ke level Rp 2.680 per saham atau naik 10 poin. Saham PTBA ditransaksikan sebanyak 5,46 juta lot dengan frekuensi 1.130 kali senilai Rp 14,49 miliar. Dalam sepekan terakhir, saham PTBA menguat 1,52 persen. Pada periode yang sama, pelaku pasar asing melakukan aksi beli bersih (net buy) Rp 5,09 miliar di seluruh pasar.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.   

Artikel Terkait