Ajaib

5 Hal Penting Tentang Penghapusan Kode Domisili Investor BEI yang Perlu Kamu Tahu

Ajaib.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi telah menutup kode broker real-time pada Desember 2021, serta menghapus kode domisili investor mulai tanggal 27 Juni 2022 kemarin. Kode-kode tersebut biasanya dipergunakan oleh trader untuk mendeteksi aksi bandar, tipe investor domestic/foreign yang memengaruhi naik-turunnya harga suatu saham, serta aksi beli dan aksi jual asing. 

Dengan penghapusan kode domisili investor BEI, bagaimana dampaknya bagi kita? Apakah IHSG terpengaruh oleh kebijakan tersebut? Mari mendalaminya bersama-sama.

Dampak Penghapusan Kode Domisili Investor BEI

1. Penutupan Kode Domisili Investor Merupakan Best Practice

Dinamika bursa saham Indonesia belakangan ini sangat unik. Pembatasan sosial selama pandemi telah mengakibatkan peningkatan jumlah investor pemula secara signifikan. 

Jumlah investor tercatat di BEI telah meningkat sebanyak 92,7% dari 3,88 juta investor per akhir Desember 2020 menjadi 7,48 juta investor per 29 Desember 2021.

Di satu sisi, pasar saham Indonesia makin ramai dan populer. Di sisi lain, korban dari “goreng-menggoreng saham” dan “saham pom-pom” juga semakin banyak. Mengapa demikian? Karena banyak investor baru yang kekurangan wawasan dan pengalaman justru masuk pasar dengan ikut-ikutan cara investasi orang lain saja. 

Ketika melihat asing jual saham ABCD, maka ikut jual saham ABCD. Ketika melihat bandar mengoleksi saham KLMN, maka ikut beli saham KLMN. Padahal, aksi ikut-ikutan seperti itu tidaklah baik bagi investor maupun pasar modal Indonesia. 

Dalam konteks ini, penutupan kode broker dan kode domisili investor merupakan best practice (praktik terbaik).

Otoritas BEI menjelaskan sejumlah tujuan penutupan kode domisili investor dalam press release-nya, antara lain:

  • Meningkatkan tata kelola pasar (market governance), khususnya mengurangi praktik penggiringan opini ke saham-saham tertentu (herding).
  • Melindungi investor dari pengaruh sugesti tekanan jual atau beli pihak asing.
  • Meningkatkan kewajaran harga saham, karena pembuatan keputusan investor yang semakin rasional.  
  • Mendorong investor agar melaksanakan riset berbasis analisis fundamental dan teknikal, serta memahami risk/reward sebelum membuat keputusan investasi.

Pada akhirnya, semua itu diharapkan bisa meningkatkan efisiensi pasar modal.

2. Penutupan Kode Domisili Akan Mendorong Investor Menjadi Lebih Bijak

Kenaikan dan penurunan harga saham idealnya dipengaruhi oleh faktor fundamental dan teknikal. Namun, realita menunjukkan bahwa kenaikan dan penurunan harga saham seringkali dipengaruhi oleh herd behavior

Herd behavior (perilaku kawanan) adalah kecenderungan investor untuk meniru tindakan investor lain daripada melakukan analisis keputusan investasi sendiri.

Umpamanya ketika pihak asing melakukan rebalancing portofolio dengan menjual  beberapa saham blue chip Indonesia, investor domestik ikut-ikutan panic-selling. Padahal, emiten terkait seringkali tetap memiliki kinerja keuangan yang baik.

Fenomena sebaliknya juga sering terjadi. Ketika pihak asing memborong saham IPO tertentu, investor domestik ikut-ikutan membeli saham yang sama. Karena tak menganalisis sendiri, banyak diantara mereka kemudian mengalami situasi saham nyangkut di pucuk.

Pihak asing biasanya tidak melakukan herding secara sengaja. Namun, psikologi massa akan terpengaruh oleh kehadiran data transaksi domestic/foreign secara real time. Dengan penghapusan data tersebut, investor domestik dapat mengambil keputusan secara lebih bijak. 

Alih-alih mengacu pada kode broker dan kode domisili semata, investor perlu mempelajari fundamental dan teknikal saham juga dalam pengambilan keputusan.

3. Kita Tetap Dapat Melihat Rangkuman Data Secara EoD

BEI hanya menghapus kode broker dan kode domisili investor yang biasanya tampil secara real-time pada platform trading saham. 

Namun, kita tetap dapat melihat data-data tersebut pada akhir hari perdagangan (End of Day/EoD) via platform trading saham maupun website BEI.

Aplikasi Ajaib Sekuritas menampilkan data-data ini pada menu Broker Summary yang terlampir di bawah grafik harga saham. Menu Broker Summary hari ini ini akan kosong selama jam perdagangan berlangsung, tetapi terisi setelah penutupan pasar. 

Kamu juga dapat menyaksikan data dari hari perdagangan sebelumnya dengan cara mengubah rentang tanggal yang tercantum. Berikut ini contoh tampilan datanya:

Penghapusan Kode Domisili Investor BEI

Rangkuman data End of Day akan membantu investor menganalisis dinamika di balik kenaikan/penurunan harga saham yang sudah terjadi. Di saat yang sama, investor punya lebih banyak waktu untuk menyelidiki kondisi fundamental dan teknikal saham tersebut. 

Keesokan harinya, investor dapat mengambil keputusan beli/jual saham tersebut berdasarkan analisis yang lebih matang.

4. Bursa Saham Dunia Sudah Biasa Menerapkan Aturan Ini

Praktik menampilkan data transaksi domestic/foreign secara real-time yang selama ini diterapkan di Indonesia sebenarnya tidaklah lazim. 

Investor yang biasa menanamkan modal pada bursa saham lain justru tidak pernah melihat data semacam itu, karena otoritas bursa mancanegara baru merilisnya pada akhir hari perdagangan (End of Day) atau malah tidak menerbitkannya sama sekali.

Dengan kata lain, penghapusan kode domisili investor BEI ini merupakan langkah yang wajar dan selaras dengan kebijakan bursa saham dunia. Bahkan dapat berdampak positif bagi perkembangan Bursa Efek Indonesia ke depan.

5. Investor dan Trader Bisa Bertransaksi Seperti Biasa

Sejumlah pihak sempat khawatir terhadap dampak penutupan kode broker dan kode domisili investor, karena konon katanya banyak trader memanfaatkan analisis bandarmologi dan foreign flow untuk scalping dan day-trading. Namun, situasi di lapangan menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja. 

Para scalper dan day-trader dapat memanfaatkan analisis teknikal dengan time frame di bawah 1 jam sebagai alternatif strategi trading yang tak kalah jitu. Sementara itu, data pasar tak memperlihatkan pergolakan signifikan.

Menyusul penutupan kode broker pada Desember 2021, BEI melaporkan bahwa volume dan frekuensi transaksi saham justru mengalami kenaikan dibanding rata-rata sebelumnya. Kinerja IHSG pada akhir bulan juga ditutup meningkat dari 6.544,51 sampai 6.581,48.

Kita masih perlu memantau situasi untuk mengetahui dampak penutupan kode domisili investor yang baru dimulai kemarin. Namun, hasilnya kemungkinan akan sama dengan situasi pasca penutupan kode broker. 

Investor dan trader tetap dapat bertransaksi seperti biasa, bahkan mengambil keputusan secara lebih bijak dan tidak sekadar ikut-ikutan belaka.

Artikel Terkait