Berita

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$4,53 M

Ajaib.co.id – Neraca perdagangan Indonesia berhasil mencatatkan kinerja surplus 23 kali berturut-turut pada Maret 2022 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) rilis data surplus neraca perdagangan pada Maret 2022 mencapai total US$4,53 miliar.

Surplus neraca perdagangan ini didukung oleh nilai ekspor yang lebih tinggi daripada nilai impor yang juga meningkat di masa jelang Ramadan tahun 2022. Nilai ekspor pada bulan Maret 2022 tercatat pada level US$26,50 miliar dan nilai impor sebesar US$21,97 miliar.

“Surplus neraca perdagangan pada Maret 2022 didukung penuh oleh pertumbuhan ekspor non migas yang cukup tinggi pada Maret 2022, terutama komoditas batu bara, kelapa sawit dan besi dan baja,” tutur Kepala BPS Margo Yuwono.

“Ini merupakan pencapaian surplus berturut-turut untuk ke 23 kalinya,” lanjut Margo pada rilis, Senin (18/4/2022).

Dari rilis data BPS, batu bara naik 49,91% secara bulanan (Month to Month/MtM) dan kelapa sawit sukses tercatat naik 16,72% MtM.

Menariknya, harga minyak mentah Indonesia juga naik dari US$95,72 per barel pada Februari 2022 menjadi senilai US$113,50 per barel atau naik 18,58% secara bulanan dan 78,74% secara tahunan.

Dari pos ekspor, data BPS mencatatkan kinerja ekspor Maret 2022 tumbuh 44,36% secara tahunan dan tumbuh 29,42% secara bulanan.

Secara tahunan ekspor migas mengalami kenaikan 54,75% dan nonmigas tumbuh 43,82%.

Berdasarkan dari sisi sektornya, ekspor Indonesia didominasi oleh ekspor sektor pertambangan yang tumbuh signifikan positif 143,91% secara tahunan dan 50,18% secara bulanan menjadi level US$5,40 miliar.

Posisi selanjutnya diikuti oleh migas yang naik 54,75% secara tahunan dan 41,24% secara bulanan menjadi sebesar US$1,41 miliar.

Berdasarkan data negara, tujuan ekspor Indonesia tertinggi terdapat tujuan China, India dan AS. Adapun, ekspor yang mendominasi di China a.l. bahan bakar mineral dan nikel.

Kemudian, impor membukukan pertumbuhan 30,85% secara tahunan dan 32,02% secara bulanan. Impor migas Maret 2022 senilai US$3,49 miliar, naik 20,33% secara MtM atau naik 53,22% secara YoY.

Dari data BPS, impor non migas Maret 2022 senilai US$18,48 miliar, naik 34,50% dibandingkan dengan kinerja pada Februari 2022 atau naik 27,34% dibandingkan dengan kinerja pada Maret 2021.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Maret 2022 dibanding Februari 2022 adalah mesin dan atau perlengkapan elektrik dan bagiannya US$520,0 juta (28,23% MtM), sedangkan penurunan terbesar adalah perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia US$4,8 juta (7,46% MtM). Adapun, negara pengimpor terbesar masih diduduki oleh China di urutan pertama dan diikuti Jepang.

Sumber: Batu Bara dan CPO Laris Manis, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$4,53 Miliar, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait