Berita

Neraca Perdagangan Indonesia Kembali Surplus US$3,45 Miliar pada Juni 2023

Ilustrasi neraca perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan prestasi gemilang bagi neraca perdagangan Indonesia dengan mencatat surplus sebesar US$3,45 miliar pada Juni 2023.

Atqo Mardiyanto, Sekretaris Utama BPS, menyatakan bahwa surplus ini terjadi karena penurunan impor jauh lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor.

Prestasi yang diraih pada bulan Juni ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan Mei 2023, yang hanya mencatat surplus US$440 juta.

Namun, surplus tersebut sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$5,14 miliar.

Berikut adalah perkembangan ekspor dan impor Indonesia sepanjang bulan Juni 2023:

Ekspor

Pada bulan Juni, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan.

Total ekspor tercatat sebesar US$20,61 miliar, mengalami penurunan sebesar 5,08 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2023, dan anjlok 21,18 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni 2022 yang mencapai US$26,14 miliar.

Penurunan ekspor terjadi pada sektor migas dan nonmigas, yang sejalan dengan penurunan harga komoditas ekspor unggulan Indonesia di pasar internasional.

Kinerja ekspor minyak kelapa sawit (CPO) tercatat sebesar US$2,31 miliar, mengalami penurunan sebesar 18,01 persen secara tahunan (yoy).

Namun, masih mengalami kenaikan sebesar 55,51 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal yang sama terjadi pada ekspor batu bara, yang nilai ekspornya turun 41,96 persen secara tahunan menjadi US$2,67 miliar pada bulan Juni ini, dan turun 11,19 persen secara bulanan.

Selain itu, kinerja ekspor besi dan baja juga menurun 2,7 persen secara tahunan, namun naik 7,36 persen secara bulanan, mencapai US$2,18 miliar pada Juni 2023.

Secara kumulatif dari Januari hingga Juni, total nilai ekspor tercatat sebesar US$128,66 miliar.

Realisasi ini menurun sebesar 8,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai US$141,17 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada industri pengolahan sebesar 10,19 persen.

Impor

Pada Juni 2023, nilai impor Indonesia juga mengalami kontraksi baik secara bulanan maupun tahunan. Total ekspor tercatat sebesar US$17,15 miliar, mengalami penurunan sebesar 19,40 persen (mtm) dan 18,35 persen (yoy).

Penurunan ini terjadi pada kelompok migas dan nonmigas. Penurunan terbesar terjadi pada bahan baku penolong yang turun 19,24 persen (mtm) dan anjlok 22,83 persen (yoy).

Hal ini wajar mengingat bahan baku penolong menjadi penopang aktivitas produksi domestik yang sedang menurun.

Secara kumulatif dari Januari hingga Juni, total nilai impor mencapai US$108,73 miliar. Realisasi ini menurun sebesar 6,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai US$116,18 miliar.

Dengan capaian surplus yang kembali dicatatkan, Indonesia terus menunjukkan stabilitas dan ketangguhan ekonomi di tengah tantangan global.

Sumber: Neraca Dagang RI Surplus US$3,45 M Juni Ini dengan pengubahan seperlunya.

Artikel Terkait