Properti, Teknologi

Mengenal Konsep Smart City dan Indikator Penerapannya

smart city

Ajaib.co.id – Kecanggihan teknologi dapat membantu suatu negara mengembangkan wilayah dan juga masyarakatnya untuk lebih maju, termasuk dalam usaha membangun smart city. Indonesia yang semakin berkembang tak ketinggalan untuk menjadikan beberapa kota menuju kota pintar.

Sebuah kota dapat dikatakan sebagai smart city jika mampu mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi sampai pada level tertentu dalam mengelola tata kota dan operasionalnya.

Adanya konsep kota pintar ini tentu akan memberi dampak yang positif, mulai dari penanganan kemacetan, keamanan warganya, permasalahan sampah, dan lain-lain. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah punya tanggung jawab yang besar terutama dalam pengelolaan anggaran dananya.

Program kota pintar atau smart city ini sendiri sudah muncul dalam empat atau lima tahun terakhir. Bahkan sudah ada beberapa kota di Indonesia yang mengadopsinya, diantaranya Jakarta dengan program Jakarta Smart City sejak 2014 lalu.

Kemudian ada Surabaya yang sudah mulai menerapkan inovasi untuk menuju kota pintar, seperti penerapan sistem tilang online bagi pengemudi kendaraan bermotor yang ketahuan melanggar aturan lalu lintas.

Meski begitu, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam mewujudkan konsep smart city di Indonesia. Harus ada pihak swasta yang juga perlu ikut berpatisipasi dalam pembangunan kota pintar tersebut. Lalu seperti apa sih konsep smart city itu sendiri? Bagaimana tantangannya untuk diterapkan di Indonesia? Yuk, pelajari bareng-bareng!

Implementasi dari Internet of Things (IoT)

Smart city sendiri adalah bagian dari implementasi Internet of Things (IoT) yang memiliki peran vital. Melalui perangkat IoT ini nantinya segala informasi akan dapat diakses dan ditindak lanjuti melalui jaringan, sehingga seluruh fungsi yang ada berjalan secara otomatis.

Pada intinya, smart city memiliki tujuan untuk mengintegrasikan berbagai informasi dari suatu objek guna pelayanan yang lebih efisien. Dalam hal ini objek yang dimaksud adalah masyarakat, pemerintah, serta infrastruktur kota itu sendiri.

Sementara operasional perangkat IoT membutuhkan tiga elemen utama menurut Solution Architect Ericsson Indonesia, yaitu:

  1. Perangkat listrik
  2. Jaringan internet
  3. Aplikasi

Apabila ketika elemen di atas mampu dipenuhi, maka perangkat yang lainnya dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakainya. Dalam pelaksanaannya, tidaklah mudah untuk mengaplikasikan smart city di Indonesia termasuk juga cara mengintegrasikan masyarakat, pemerintah, dan infrastruktur kota.

Permasalahan tiap kota yang berbeda-beda menjadi tantangan tersendiri, metode program smart city yang digunakan di kota Jakarta belum tentu bisa diterapkan di kota-kota lainnya.

Dengan demikian, konsep kota pintar harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap kota sehingga mampu menciptakan aplikasi yang tepat. Misalnya saja Jakarta, dimana dalam proses pengembangannya lebih fokus kepada transportasi publik.

Sejumlah aplikasi telah diciptakan untuk memudahkan warga ibu kota mengakses seputar transformasi masal, mulai dari rute, jadwal, hingga biaya seluruh jenis alat transportasi.

Indikator Konsep Smart City

Konsep smart city sangat bisa diwujudkan di negeri tercinta ini apabila mampu menerapkan beberapa indikator dalam proses pengembangannya. Menurut Beesmartcity, perusahaan penyedia solusi perkotaan dari Jerman yang menyebutkan ada 6 indikator dalam mewujudkan konsep kota pintar. Apa saja itu? Berikut ulasannya:

Smart Economy

Indikator smart economy ini mendorong pengembangan ekonomi melalui kegiatan industri kreatif di sektor digital. Jika teknologi digital ini dapat dimanfaatkan, tentunya akan muncul banyak peluang usaha baru dan mampu menghasilkan solusi yang efektif dan efisien dalam masalah perkotaan.

Meski begitu, seluruh iklim bisnis juga harus diperhatikan agar mampu saling bersinergi satu sama lain. Hal ini dibutuhkan kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk menarik investor, serta membuat kota memiliki daya tarik tersendiri.

Smart Environment

Sampah plastik masih menjadi salah satu masalah yang besar di daerah perkotaan. Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan berbagai cara dalam mengurangi sampah plastik, seperti mendaur ulang sehingga pertumbuhannya dapat diperlambat.

Kabar baiknya, banyak dari rumah makan/restoran yang menanggapi respon tindakan pemerintah dengan tidak lagi menyediakan sedotan dalam paket penjualan makanannya.

Smart Government

Dalam pengembangan smart city, pemerintah sebagai salah satu agen terpenting harus mampu memfasilitasi terhadap perubahan dan perkembangan sosial dengan baik. Misalnya saja pemerintah membuat regulasi ekonomi strategis yang dapat mendorong perkembangan indsutri kreatif dan UKM.

Ataupun dengan memanfaatkan teknologi, pemerintah menciptakan regulasi denda elektronik agar mengurangi tindakan pungutan liar atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan begitu, tercipta transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Smart Living

Dalam mengembangkan konsep smart city, peningkatan kualitas hidup masyarakat harus jadi perhatian pemerintah. Fasilitas berupa informasi kesehatan, menerapkan kurikulum yang melek teknologi, serta membangun fasilitas ramah difabel adalah beberapa cara dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat perkotaan.

Smart Mobility

Indikator yang satu ini berfokus pada peningkatan kualitas transportasi publik, khususnya bagi masyarakat perkotaan. Misalnya, kemacetan kota Jakarta yang sudah semakin semerawut membuat pemerintah membangun MRT dan LRT sebagai salah satu solusinya. Masalah kota yang berbeda-beda, tentu smart mobility yang dijalankan berbeda pula fokus, prioritas, dan solusinya.

Smart People

Hal yang dirasa paling sulit dalam mengaplikasikan smart city adalah sumber daya manusianya. Dari seluruh indikator, kuncinya ada pada masyarakat dan pemerintah.

Tanpa ada kerja sama dari kedua belah pihak, sangat mustahil konsep smart city dapat dijalankan dengan baik. Jadi, sebelum menjalankan program kota pintar, pastikan pemerintah dan masyarakat telah siap menghadapi perubahan yang terjadi.

Artikel Terkait