Ekonomi

Masalah Ekonomi di Indonesia yang Masih Menghantui

Ajaib.co.id – Masalah ekonomi di Indonesia selalu saja ada. Beberapa di antaranya sebaiknya harus segera ditangani karena masalahnya cukup serius. Melihat masalah ekonomi yang tidak kunjung usai ini diperlukan kerja sama antara pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.

Mungkin akan memakan waktu lama, tapi bukan tidak mungkin nantinya Indonesia menjadi negara maju. Menanggalkan gelarnya sebagai macan Asia yang tertidur pulas.

Masalah-masalah di bawah ini adalah masalah yang paling sering di hadapi Indonesia. Terutama di masa pandemi ini semakin parah. Namun, semua orang sedang berusaha bertahan sebisanya.

Jadi, dengan mengetahui masalah ekonomi di Indonesia, diharapkan dapat dicarikan solusi yang tepat agar bisa diatasi perlahan.

1.    Kemiskinan

Kemiskinan masih menjadi masalah ekonomi di Indonesia yang cukup serius. Kemiskinan menjadikan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

Padahal Indonesia merupakan negara yang punya potensi sumber daya alam yang besar, tapi masyarakat miskin sama sekali tidak mendapatkan jatah kekayaan itu. Jumlah masyarakat miskin malah semakin bertambah di masa pandemi ini.

Efek kemiskinan sangat besar bagi semua orang. Bisa mendatangkan tingkat kejahatan yang semakin tinggi karena masyarakat sudah tidak memikirkan bekerja halal atau tidak. Yang tidak halal pun dikerjakan karena sudah terdesak kebutuhan.

Kemiskinan juga menurunkan semangat meraih pendidikan bagi masyarakat kita sehingga mereka terjebak di lingkaran yang sama terus-menerus.

2.    Pengangguran

Pengangguran juga masalah ekonomi di Indonesia yang tidak kunjung usai. Setiap tahunnya seiring dengan banyaknya lulusan baru yang menyelesaikan sekolahnya, pengangguran tetap bertambah. Apalagi di masa pandemi ini, pengangguran semakin banyak saja.

Ketika tidak ada pandemi, masalah pengangguran tetap saja ada dan memang cukup kompleks. Jika dilihat dari akar masalahnya adalah karena pembangunan yang tidak merata. Lowongan kerja kebanyakan hanya tersedia di tempat-tempat yang pembangunannya maju. Sementara itu daerah yang sebenarnya memiliki potensi untuk maju jadi terabaikan.

Hal ini juga karena daya saing yang tinggi. Persaingan di dunia kerja hanya akan dimenangkan oleh mereka yang memiliki kriteria tertentu untuk perusahaan. Jadi, tidak semua akan mendapatkan keberuntungan yang sama. Mereka harus bekerja keras selama beberapa waktu sampai bisa mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

3.    Sumber Daya Manusia yang Tidak Memadai

Banyaknya orang miskin di Indonesia yang pendidikannya di bawah rata-rata merupakan salah satu faktor yang membuat potensi SDM di Indonesia tidak memadai. Apabila mereka mendapatkan pendidikan yang layak, tentunya bisa menaikkan taraf hidupnya menjadi lebih baik.

Lalu, masyarakat Indonesia di umur yang produktif saat ini yang jumlahnya paling banyak. Harusnya bisa meningkatkan ekonomi jadi lebih baik. Potensi mereka sangat besar.

Dibutuhkan pelatihan yang layak sesuai dengan kebutuhan saat ini. Lalu penghargaan bagi mereka yang berpotensi, tapi memilih bekerja di luar negeri karena merasa lebih nyaman berada di sana.

4.    Korupsi yang Masih Merajalela

Korupsi di negara ini sedang ada di tahapan yang cukup memalukan. Baru-baru ini ada dua menteri yang diciduk oleh KPK dalam waktu berdekatan. Salah satu menteri mendapatkan suap dari programnya sendiri yang sempat dianggap kontroversial, sayangnya sudah terlanjur didukung oleh negara dan akhirnya dimanfaatkan olehnya.

Menteri yang lain malah mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan mengambil hak orang lain yang bukan haknya. Korupsi membuat ketidakstabilan dalam negeri ini karena pelakunya ada banyak, sedangkan tidak semuanya tertangkap. Karena itu selain dibutuhkan satgas yang berani menindak, selanjutnya adalah kesadaran masing-masing pejabat untuk tidak melakukan kecurangan yang memalukan ini.

5.    Kurangnya Jumlah Wirausahawan

Persentase jumlah wirausahawan di Indonesia masih di bawah 10% jika dibandingkan China yang sudah melampaui 10%. Dengan jumlah wirausahawan di atas 10% akan membantu pergerakan ekonomi di Indonesia. Bisa membuat lebih banyak lapangan pekerjaan. Lalu, masyarakat juga jadi bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

Saat ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang mendirikan UMKM, sayangnya satu per satu berjatuhan karena pandemi yang masih merajalela ini. Namun, potensi UMKM ini sangatlah besar karena bisa menyelamatkan ekonomi Indonesia di kemudian hari.

Untuk itulah sudah seharusnya pemerintah membantu para wirausahawan agar tetap kuat di masa pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir.

6.    Kurangnya Jumlah Investor

Jumlah investor di dalam negeri juga termasuk kurang. Hanya berada di bawah 5% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Padahal jika ada lebih banyak investor, kita bisa membantu lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia agar lebih berkembang.

Jadi, tidak hanya mengandalkan investor asing. Kita sebenarnya bisa berdiri di kaki sendiri.

Oleh karena itu harus digalakkan lagi keuntungan investasi yang akan didapatkan oleh masyarakat. Sekarang semua orang bisa melakukan investasi dari mana saja. Salah satunya adalah dengan mengandalkan aplikasi Ajaib yang membuat investasi jadi lebih mudah.

7.    Banyak Sektor yang Potensial, tapi Masih Tertidur

Indonesia memiliki banyak sektor yang potensial untuk dikembangkan oleh negara. Dan dibutuhkan sinergi yang kuat dari berbagai pihak untuk mengembangkannya agar manfaatnya terasa sampai ke masyarakat. Terutama ekonomi daerah.

Negara harus memberikan keleluasaan di daerah untuk mengembangkan ekonominya sendiri. Sampai sekarang hanya beberapa daerah yang berhasil melakukannya.

Ekonomi negara yang berjalan dengan baik akan membuat masyarakat jadi sejahtera. Semua kebutuhannya dapat terpenuhi tanpa merasa diterlantarkan oleh negara. Semoga setelah pandemi ini berakhir, ekonomi Indonesia bisa berjalan normal kembali.

Jika kamu tertarik untuk trading saham dan investasi reksa dana, unduh saja aplikasi Ajaib. Ajaib membuat kegiatan investasimu di pasar modal jadi lebih mudah.

Artikel Terkait