Investasi

Faktor yang Memantapkan Keputusan untuk Mulai Berinvestasi

keputusan untuk berinvestasi

Ajaib.co.id – Maju-mundur-maju-mundur, mungkin itu yang kamu rasakan ketika akan mengambil keputusan untuk berinvestasi. Perilaku itu memang umum terjadi di kalangan investor tertentu, terutama investor pemula. Tapi bahkan ada sebagian investor berpengalaman yang masih saja mengalaminya, karena mungkin memang karakter asli mereka memang seperti itu.

Apa sih penyebabnya? Banyak hal, mungkin salah satunya adalah kekurangan hormon adrenalin! Namun, Ajaib akan membantu kamu memahami fenomena ini, semata-mata demi meminimalisasi kerugian kamu gara-gara sering menunda-nunda keputusan untuk berinvestasi, hingga kehilangan sederet momentum keberuntungan dan efektifitas kinerja portfolio investasimu. Jika kamu terus saja memelihara perilaku menunda-nunda keputusan untuk berinvestasi, jangan bermimpi bisa mencapai kebebasan finansial di masa depan!

Karakter-Karakter Investor

#1 Pengambil Risiko (risk taker)

Umumnya para investor pengambil risiko bersikap agresif dan spekulatif. Investor dengan karakter ini biasanya sudah memahami beberapa hal terkait investasi dan memahami bagaimana cara menganalisa pasar yang ada. Biasanya tipe ini akan lebih memilih investasi saham, di mana risikonya lebih tinggi namun return yang didapatkan sangat tinggi.

#2 Penghindar Risiko (risk averse)

Para investor penghindar risiko cenderung menghindari berita atau surat kabar yang tidak jelas sumbernya (rumor) dan mereka selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana dengan baik atas keputusan investasinya.

#3 Netral

Para investor yang masuk dalam kategori netral umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan.

Kenali kategori mana yang menggambarkan karaktermu, karena dengan demikian, kamu akan bisa lebih mengenali, tepat memilih tipe investasi yang cocok untuk efektifitas kinerja dan tujuan investasimu, dan mantap mengambil keputusan untuk memulai investasi.

Faktor-Faktor Pertimbangan dalam Berinvestasi

Nah setelah kamu mengetahui karakter seperti apa kamu ketika ingin mulai investasi, hal selanjutnya yang harus kamu ketahui adalah apa saja yang harus kamu pertimbangkan ketika ingin menginvestasikan uang dengan aman.

#1 Risiko

Investasi yang berpotensi mendatangkan keuntungan tinggi pasti memiliki tingkat risiko tinggi pula. Sebaliknya pun, juga begitu. Berdasarkan pemahaman prinsip tersebut, setiap produk investasi yang menawarkan keuntungan besar dengan risiko kecil tidak layak dipercaya. Untuk memperoleh keuntungan besar di masa datang, sikapi investasi berisiko tinggi dengan mengalokasikannya untuk jangka panjang.

#2 Waktu

Keuntungan investasi akan semakin besar jika kamu semakin dini memulainya, dan ada kecenderungan nilai keuntungannya semakin lama semakin naik, terutama investasi logam mulia dan properti.

#3 Perubahan Suku Bunga

Iklim berinvestasi di Indonesia ditentukan oleh pergerakan dan perubahan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tujuan Bank Indonesia mengatur, mengubah dan menetapkan suku bunga adalah untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Tren menurunnya suku bunga akan mendorong investor untuk mengambil kredit di bank. Jika bank melakukan yang sebaliknya, minat investasi pun akan melesu. Hal ini tidak terlalu berpengaruh di pasar modal karena ada saham perbankan yang nilainya melesat dan ada pula yang melemah.

Perubahan suku bunga bukan satu-satunya faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan keuntungan investasi, karena masih ada faktor lain. Investor cenderung mengambil keputusan untuk berinvestasi di negara yang memiliki suku bunga rendah, karena dianggap mengindikasikan makroekonomi negara yang stabil dan biaya produksi menjadi rendah.

#4 Kondisi Negara

Iklim investasi di suatu negara sangat dipengaruhi kondisi negara tersebut. Stabilitas politik, kondisi hukum, keamanan, situasi makroekonomi, kebijakan pro-investor Pemerintah yang mewujudkan kemudahan administrasi bagi investor asing, birokrasi 1 atap, undang-undang ketenagakerjaan, etos kerja, budaya, tingkat pendapatan per kapita, dan kesiapan infrastruktur di suatu negara akan menjadi bahan pertimbangan para investor dalam menentukan keputusan negara mana yang akan dipilih untuk menjadi tempat berinvestasi, karena diyakini kinerjanya lebih produktif dan lebih berpotensi mendatangkan keuntungan besar.

#5 Sumber Daya Alam dan Manusia

Layaknya semut yang selalu mengerubungi gula, investor pasti akan berkumpul di negara yang punya sumber daya alam (SDA) melimpah. Namun keberlimpahan SDA juga menuntut tersedianya kelengkapan sumber daya manusia (SDM) yang menguntungkan dari segi usia produktif, iklim kreatif, serta inovasi dan teknologi, guna mencapai tingkat produktivitas dan keuntungan maksimal.

Faktor Pendorong dan Penghambat Pengambilan Keputusan Investasi

Berikut ini adalah faktor-faktor yang terungkap dalam hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Airlangga pada 2019 lalu:

  • Informasi umum
  • (Neutral Information)
  • Informasi akunting
  • (Accounting information)
  • Citra diri
  • (Self Image/Firm-Image Coincidence)
  • Keunggulan
  • (Classic)
  • Relevansi sosial
  • (Social Relevance)
  • Rekomendasi ahli
  • (Advocate Recommendation)
  • Kebutuhan keuangan pribadi
  • (Personal Financial Need)

Temuan riset lain tentang pengambilan keputusan para investor penyuka investasi berisiko tinggi:

a. Herding: (perilaku penggiringan berkelompok) berpengaruh terhadap keputusan investasi, dengan tujuan mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan (penelitian Shabgou dan Mousavi 2016).

b. Risk perception: (penilaian tingkat risiko) tidak mempengaruhi keputusan para investor yang terlalu berani berinvestasi pada saham berisiko (penelitian Rosyidah dan Lestari 2013).

c. Risk averse: (penghindaran risiko) tidak mempengaruhi keputusan investor yang menyenangi risiko dan keuntungan tinggi (penelitian Michailova, Maciulis, dan Tvaronaviciene 2017).

d. Financial literacy: (pengetahuan ilmu keuangan) tidak mendasari keputusan para investor yang berinvestasi dengan tingkat risiko tinggi (Putra et al. 2016 dan Irjayanti 2017)

e. Gender mempengaruhi keputusan investasi, dimana wanita lebih takut mengambil risiko dan hanya mencari zona aman (penelitian Utami dan Kartini 2017).

f. Usia mempengaruhi keputusan investasi, dimana investormuda belum belum berfikir panjang ataupun banyak pertimbangan ketika mengambil keputusan investasi (penelitian Tanusdjaja 2018).

g. Pendapatan relatif rendah menyebabkan kurangnya pemahaman dan keinginan berinvestasi untuk masa depan. Penelitian Putri dan Rahyuda (2017).

h. Investor yang tidak berpendidikan tinggi kurang mampu mengambil keputusan investasi (penelitian Christanti dan Mahastanti 2011).

i. Kurangnya pengalaman berinvestasi menyebabkan kurangnya kemampuan mengambil keputusan investasi (penelitian Tanusdjaja 2018).

Semoga kini kamu sudah bisa lebih cermat dan tegas dalam menetapkan keputuan berinvestasi ya. Kembangkan terus diversifikasi portfolio investasimu dengan berinvestasi di reksa dana yang berintegritas, fleksibel dan menguntungkan seperti di Ajaib. Dengan aplikasi mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000 dan menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta pengawasan penuh Otoritas Jasa Keuangan. Ajaib tetap jadi pilihan keren untuk kaum milenial!

Bacaan menarik lainnya:

Halim, A. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Alfabeta


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait