Ajaib.co.id – Apa saja fakta bisnis sosialita Dita Soedarjo yang selama ini punya gaya hidup mewah? Simak ulasan ini untuk mengetahuinya.
Dita Soedarjo bukan nama yang asing di kalangan sosialita Indonesia. Namanya malang melintang di dunia bisnis sebagai pengusaha dengan gaya hidup mewah yang bisa dilihat di media sosial dengan ratusan ribu pengikut. Selain sebagai pengusaha, Dita Soedarjo juga dikenal sebagai filantropis di usianya yang masih muda.
Namun, siapa sebenarnya Dita Soedarjo? Mengapa ia bisa memiliki gaya hidup mewah dan bisa menjadi filantropis? Artikel dari redaksi Ajaib berikut akan mengulas fakta bisnis pebisnis kelahiran 1992 ini untuk inspirasi kamu.
1. Keturunan Keluarga Pemilik Grup MRA
Ditilik dari nama ‘Soedarjo’, Dita Soedarjo merupakan anak pengusaha Soetikno Soedarjo grup bisnis PT Mugi Rekso Abadi (MRA) yang memiliki banyak anak usaha. Ya, mungkin selama ini kamu mengenal grup MRA adalah perusahaan media yang menaungi berbagai media gaya hidup seperti Cosmopolitan, Harper’s Bazaar, Hard Rock FM, dan lainnya.
Selain dikenal sebagai perusahaan media, grup MRA juga memegang lisensi penjualan Bvlgari dan Bang & Olufsen yang dijalankan oleh kakak Dita, Putri Soedarjo.
Tak hanya sang ayah yang memiliki kerajaan bisnis, ibu Dita Soedarjo, Dian Muljadi juga seorang pebisnis yang mendirikan Fimela Group, media online khusus wanita yang sudah pasti kamu ketahui.
2. CEO Haagen Dazs Indonesia
Yup, Dita Soedarjo adalah CEO Haagen Dazs Indonesia yang lisensiya dimiliki grup MRA. Ia menjalankan bisnis ini setelah menyelesaikan pendidikannya di Fesyen Institute of Design & Merchandising (FIDM) di Los Angeles tahun 2015.
Tak serta-merta menjadi pimpinan, sebelumnya Dita Soedarjo sempat bekerja di salah satu media grup MRA untuk belajar berbisnis. Setelah dirasa cukup belajar, Dita memegang lini bisnis es krim yang memang ia sukai.
Bisnis franchise Haagen Dazs diakui Dita cukup menantang karena harus mengikuti aturan perusahaan induk. Dita Soedarjo harus menjalankan strategi penjualan yang cocok dengan branding es krim high end ini.
Dalam beberapa kesempatan, Dita Soedarjo mengaku kalau ia sering diremehkan dan dianggap manja orang-orang karena memegang perusahaan ayahnya. Namun ia bertahan tidak mendengarkan omongan negatif tersebut dan terus berusaha menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya.
3. Punya Lini Fesyen dan Kosmetik
Selain menjadi CEO Haagen Dazs Indonesia, Dita juga memiliki bisnis di bidang fesyen dan kecantikan. Brand fesyen yang dimiliki Dita Soedarjo adalah Dignity Woman dan Virgin Villains yang memiliki koleksi high end ready to wear. Selain itu, Dita juga mengembangkan bisnis D’licate yang punya koleksi bulu mata magnet dan beauty blender.
Inisiatif bisnisnya tak berhenti sampai di situ, Dita Soedarjo juga sempat meluncurkan produk kolaborasi lipstik dengan shade bernama Dazzling Deeds bersama brand kosmetik Socially Aware Sexy Cosmetics (SASC). Produk ini merupakan bentuk kepedulian Dita pada penyintas kanker payudara. Hasil penjualan produk kolaborasi ini didonasikan pada LovePinkIndonesia dan Letshare ID Education.
4. Menjadi Influencer
Dita Soedarjo juga melihat peluang dari jumlah pengikutnya di media sosial. Ia memanfaatkannya untuk menjadikan Instagram pribadinya sebagai sarana marketing bisnis miliknya.
Belakangan ia juga mempromosikan produk yang menjawab kebutuhan pandemi covid-19 seperti masker, gadget sanitizer, hingga sabun anti bakteri yang didesain sesuai dengan karakternya. Dita juga tak ragu untuk melakukan endorsement untuk berbagai produk yang memang dia sukai.
Selain berbisnis, Dita Soedarjo juga menulis buku berjudul Dignity tahun 2019. Buku ini berisi pendapat Dita mengenai cara menghadapi berbagai hal dalam hidup. Ia juga menuliskan naik dan turun kehidupan pribadinya, termasuk naik turun bisnis dan kehidupan percintaannya.
Tak hanya berisi kata-kata, buku Dignity dari pebisnis Indonesia ini juga dilengkapi worksheet untuk pembaca agar bisa langsung membuat langkah nyata untuk menghadapi hidup.
Produktif menulis, ia juga telah meluncurkan buku kedua berjudul Selamat Datang Kenyataan yang berisi curahan hatinya, termasuk kesedihannya saat ayahnya ditangkap KPK dalam kasus suap Garuda Indonesia.
Dita juga menerbitkan buku ketiga berjenis fiksi dengan judul Jakartaholic yang diambil dari kisah nyata. Buku ini diterbitkan dengan tujuan untuk menyemangati pembaca agar tidak selalu membandingkan hidup dengan orang lain.
Dita Soedarjo menyebut dirinya adalah seorang filantropis dalam bio Instagram-nya. Filantropis adalah orang yang melakukan kegiatan kemanusiaan. Ya, Dita rupanya tidak ragu menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain.
Ia mewujudkan kegiatan filantropisnya dalam Dignity Academy yang mengajarkan mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang pernah menjadi korban pemerkosaan atau kekerasan untuk memiliki keahlian khusus agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Saat ini keahlian yang diajarkan di Dignity Academy adalah nail art.
Tak hanya Dignity Academy, pebisnis muda ini juga memiliki yayasan sosial bernama Let’s Share Home yang dibagi dalam dua proyek. Pertama adalah Let’s Share Education yang fokus pada kesehatan mental perempuan yang mengalami masa buruk seperti pemerkosaan.
Kedua adalah Let’s Share Health & Care yang fokus pada anak-anak dengan kekurangan fisik untuk membantu biaya pengobatan dan tempat tinggal sementara.
Ternyata kehidupan Dita Soedarjo yang tampak mewah tidak didapatkan dengan mudah. Ia juga ingin sukses dengan berbisnis tak melulu dengan uang dari orang tua. Ia juga punya prinsip percaya pada diri sendiri, jangan takut mencoba, dan tidak memikirkan apa kata orang.
Bisnis tidak harus dimulai dari hal besar dan berkembang secara instan karena bisa dimulai dari hal kecil dan sederhana, seperti dirinya yang mulai bisnis fesyen dan kosmetik dari kecil.
Bagaimana? Apakah kamu terinspirasi ingin berbisnis juga dari Dita Soedarjo? Semoga artikel ini menginspirasi kamu yang sedang membangun bisnis. Kamu juga bisa menemukan berbagai artikel lainnya yang bisa menjadi inspirasi bisnis melalui blog Ajaib.
