Pemula, Reksa Dana

Cara Cerdas Investasi Reksa Dana di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Cara Cerdas Investasi Reksa Dana di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

💡Highlight

  • Meningkatnya kecenderungan menabung karena pelemahan daya beli.
  • Stimulus pemerintah belum cukup untuk memulihkan daya beli masyarakat dalam waktu dekat.
  • Reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang jadi pilihan tepat untuk investasi yang lebih aman.

Masyarakat Lebih Selektif dalam Berinvestasi

Pelemahan daya beli masyarakat yang terus berlanjut, ditambah dengan perlambatan ekonomi, membuat banyak orang kini lebih hati-hati dalam memilih instrumen investasi. Data terbaru dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa proporsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi mengalami penurunan, sementara tabungan justru meningkat. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat kini lebih memilih untuk menyimpan uang daripada membelanjakannya, sebuah perubahan pola yang jelas terlihat.

Pada bulan April 2025, konsumsi domestik tercatat menurun, dengan pendapatan yang dialokasikan untuk konsumsi turun menjadi 74,8 persen, dari sebelumnya 75,3 persen. Di sisi lain, dana yang disisihkan untuk tabungan naik dari 13,8 persen menjadi 14,8 persen.

Stimulus Fiskal dan Pengaruhnya terhadap Daya Beli

Untuk menanggulangi pelemahan daya beli, pemerintah meluncurkan stimulus fiskal kedua pada Juni hingga Juli 2025, dengan anggaran sebesar Rp24,44 triliun. Meski tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat, banyak ahli, termasuk Stefanus Dennis Winarto dari PT Inovasi Finansial Teknologi, yang berpendapat bahwa dampaknya akan lebih terasa dalam jangka panjang, bukan dalam waktu dekat.

Stefanus juga menilai bahwa stimulus yang ada, meskipun positif, belum cukup untuk mengubah tren konsumsi yang semakin berhati-hati. Masyarakat, menurutnya, lebih memilih untuk menabung daripada mengeluarkan uang untuk konsumsi, yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam waktu singkat.

Pilihan Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian

Bagi mereka yang ingin tetap berinvestasi dengan risiko yang lebih terkendali, reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan utama. Instrumen ini banyak mengalokasikan dana pada obligasi pemerintah dan perusahaan yang memiliki risiko lebih rendah dibandingkan saham. Oleh karena itu, reksa dana pendapatan tetap menawarkan potensi imbal hasil yang lebih stabil meskipun kondisi pasar tidak menentu.

Untuk investor yang lebih mengutamakan likuiditas dan keamanan, reksa dana pasar uang adalah pilihan tepat. Instrumen ini berfokus pada aset jangka pendek seperti deposito dan obligasi yang cenderung memiliki volatilitas lebih rendah. Cocok bagi mereka yang tidak ingin menghadapi fluktuasi pasar yang besar.

Bagi investor yang ingin berdiversifikasi tanpa terlalu banyak mengambil risiko, reksa dana campuran bisa menjadi pilihan yang menarik. Mengalokasikan dana pada saham, obligasi, dan pasar uang secara bersamaan dapat membantu mengurangi potensi kerugian di tengah ketidakpastian ekonomi.

Tips Sederhana untuk Investasi

Untuk memaksimalkan potensi investasi di tengah ketidakpastian, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

  1. Tentukan Tujuan Investasi Anda: Sebelum memutuskan jenis reksa dana yang akan dipilih, tentukan tujuan investasi Anda terlebih dahulu. Apakah untuk pensiun, dana darurat, atau pendidikan anak? Tujuan yang jelas akan membantu Anda memilih instrumen yang tepat.
  2. Diversifikasi Portofolio Anda: Jangan hanya mengandalkan satu jenis investasi. Sebaiknya sebar dana Anda pada berbagai instrumen investasi seperti reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, dan campuran. Ini akan mengurangi risiko dan memberikan imbal hasil yang lebih stabil.
  3. Berinvestasi untuk Jangka Panjang: Ingatlah bahwa investasi yang menguntungkan membutuhkan waktu. Fokuslah pada tujuan jangka panjang dan hindari terburu-buru dalam mengambil keputusan berdasarkan fluktuasi pasar sementara.
  4. Pantau Investasi Secara Berkala: Meskipun investasi jangka panjang lebih stabil, penting untuk mengevaluasi portofolio Anda secara berkala untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
  5. Pertimbangkan Konsultasi dengan Profesional: Jika Anda merasa kesulitan memilih jenis investasi yang tepat, berkonsultasilah dengan perencana keuangan atau manajer investasi yang berlisensi. Mereka dapat membantu merancang strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Baca Juga: Kenali Keuntungan dan Risiko Reksa Dana

Cara beli reksadana di Ajaib

Nah, untuk membeli reksa dana Ajaib, kamu bisa mengikuti beberapa cara di bawah ini:

  1. Buka aplikasi Ajaib.
  2. Pilih menu ‘Reksadana’ atau cari reksa dana yang kamu inginkan.
  3. Setelah menemukan produk yang diinginkan, klik ‘Beli’.
  4. Tentukan jumlah dana yang ingin disetorkan, lalu klik ‘Setor’.
  5. Pilih metode pembayaran (RDN, transfer, atau dompet digital), lalu klik ‘Setor’ lagi.
  6. Periksa pesanan dan pilih ‘Bayar’.
  7. Setelah pembayaran berhasil, tunggu proses pembelian selesai.

Transaksi hanya dapat dilakukan saat pasar modal buka, tetapi jika dilakukan di luar jam bursa, proses akan dilanjutkan saat pasar buka.

Kenapa harus nabung reksa dana di Ajaib?

  1. Lebih Mudah Pilih Reksa Dana yang Cocok untuk Kamu
  2. Bisa Bandingkan Reksa Dana Favorit Kamu
  3. Lihat Detail Reksa Dana Sebelum Membeli
  4. Bisa Bebas Biaya Transaksi Antar Bank!

Mulai Nabung Reksadana di Ajaib!

Sebagai aplikasi investasi pilihan #1 di Indonesia, #SemuaBisa nabung reksadana, saham, hingga obligasi. Ajaib juga menyediakan Ajaib Alpha, di mana Anda dapat jual beli saham Amerika, aset kripto, dan trading perpetual futures. Download aplikasi Ajaib dan Ajaib Alpha sekarang!

Referensi:
Fortune Indonesia. Strategi Investasi Reksa Dana di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat. Terakhir diakses 17 Juni 2025.

Artikel Terkait