Strategi Investasi Berkelanjutan: Konsep, Manfaat, dan Cara Memulai
Sarifa•November 21, 2025

Dunia investasi global sedang bertransformasi. Kini, mengebalikan keuntungan finansial saja tidak cukup; investor modern juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari portofolio mereka. Investasi berkelanjutan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) telah menjadi tren utama, dan pasar modal Indonesia pun turut meramaikan dengan semakin banyaknya instrumen berbasis ESG. Artikel ini akan memandu kamu memahami konsep, manfaat, dan langkah praktis untuk memulai strategi investasi berkelanjutan.
Apa Itu Investasi Berkelanjutan?
Investasi berkelanjutan adalah pendekatan investasi yang mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) di samping analisis keuangan tradisional. Tujuannya adalah untuk menciptakan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan planet, sekaligus menghasilkan return finansial.
Mari kita bedakan beberapa istilah yang sering digunakan:
- ESG: Adalah kerangka kriteria (Environment, Social, Governance) yang digunakan untuk menilai praktik berkelanjutan suatu perusahaan.
- Sustainable Investing: Payung besar yang mencakup semua pendekatan investasi yang memasukkan faktor keberlanjutan.
- Impact Investing: Berfokus secara khusus pada investasi yang bertujuan menghasilkan dampak sosial/lingkungan yang terukur dan positif.
- Green Investment: Lebih spesifik menunjuk pada investasi di proyek atau perusahaan yang bergerak di bidang ramah lingkungan, seperti energi terbarukan.
Inti dari investasi berkelanjutan adalah prinsip “Do No Harm”, di mana dana investor disaring untuk tidak masuk ke industri yang merugikan, seperti tembakau, senjata, atau batubara.
Apa hubungan green investment dan green inflation?
Green inflation atau inflasi hijau adalah fenomena kenaikan harga yang didorong oleh transisi menuju ekonomi berkelangka. Singkatnya, ketika permintaan akan bahan baku, teknologi, dan tenaga kerja untuk proyek-proyek hijau (seperti panel surya atau kendaraan listrik) melonjak sangat cepat, hal ini dapat menaikkan biaya dan berkontribusi pada inflasi secara umum. Green investment yang masif, meski bertujuan baik, dalam jangka pendek dapat menjadi salah satu pendorong fenomena ini.
Mengapa Investasi Berkelanjutan Penting?
Ada alasan kuat mengapa investasi berkelanjutan semakin relevan:
- Mengurangi Dampak Lingkungan: Portofolio kamu dapat mendukung perusahaan yang memimpin dalam mengurangi emisi karbon dan mengelola sumber daya secara bertanggung jawab.
- Mendorong Tata Kelola & Tanggung Jawab Sosial: Investasi ini memberi sinyal bahwa praktik bisnis yang etis, transparan, dan memperhatikan kesejahteraan karyawan & masyarakat adalah hal yang dihargai pasar.
- Potensi Return Jangka Panjang yang Kompetitif: Perusahaan dengan skor ESG tinggi seringkali dikelola dengan lebih baik, lebih tangguh menghadapi risiko, dan sehingga berpotensi memberikan kinerja yang stabil dalam jangka panjang.
- Mendukung Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Kamu turut serta membangun ekonomi Indonesia yang lebih hijau, inklusif, dan tangguh untuk generasi mendatang.
Apa tujuan investasi berkelanjutan?
Secara umum, tujuan investasi berkelanjutan adalah untuk menyelaraskan tujuan keuangan pribadi dengan nilai-nilai sosial dan lingkungan. Ini adalah upaya untuk menggunakan modal sebagai kekuatan positif, di mana kamu tidak hanya mencari cuan, tetapi juga ingin uangmu bekerja untuk membangun dunia yang lebih baik.
Strategi Investasi Berkelanjutan: Konsep, Manfaat, dan Cara Memulai
Terdapat berbagai strategi investasi berkelanjutan yang bisa kamu terapkan:
- Exclusionary / Negative Screening: Strategi paling dasar dengan tidak berinvestasi pada industri atau perusahaan yang dianggap merusak atau tidak etis, seperti rokok, senjata, atau judi.
- Best in Class: Memilih perusahaan dengan peringkat ESG tertinggi dalam setiap sektor industri, bahkan di sektor yang sering dihindari sekalipun (misalnya, memilih perusahaan minyak dengan transisi energi terbaik).
- ESG Integration: Secara sistematis menilai aspek ESG dalam analisis fundamental dan proses valuasi perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
- Sustainability Themed Investment: Berfokus berinvestasi pada tema atau sektor spesifik yang berkelanjutan, seperti energi terbarukan, manajemen air bersih, atau ekonomi sirkular.
- Green Bond: Membeli obligasi hijau, yaitu instrumen utang yang dana hasilnya dialokasikan khusus untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan.
- Impact Investing: Berinvestasi dengan intensi utama untuk menciptakan dampak sosial atau lingkungan yang positif dan terukur, misalnya di startup yang menyediakan akses kesehatan bagi masyarakat terpencil.
- Stewardship & Engagement: Sebagai pemegang saham (pemilik perusahaan), investor aktif menggunakan hak suara dan melakukan dialog dengan manajemen untuk mendorong praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
Produk dan Instrumen Investasi Berkelanjutan
Sebagai investor ritel, kamu bisa mengakses investasi berkelanjutan melalui beberapa instrumen:
- Reksa Dana Berbasis Indeks ESG: Produk reksa dana yang meniru kinerja indeks saham yang berisi kumpulan perusahaan dengan peringkat ESG tinggi, seperti IDXESGL (Indeks ESG Leaders) di Bursa Efek Indonesia.
- Obligasi Hijau (Green Bond): Dapat dibeli baik pada saat penawaran perdana maupun di pasar sekunder. Ini adalah instrumen fixed income yang membiayai proyek hijau, seperti pembangkit listrik tenaga surya.
- Saham Perusahaan Publik yang Memenuhi Kriteria ESG: Kamu bisa langsung membeli saham perusahaan yang secara konsisten masuk dalam daftar pemimpin ESG, seperti beberapa perusahaan di sektor consumer goods, kesehatan, dan infrastruktur yang transparan dalam pelaporan keberlanjutan.
Tantangan & Peluang Investasi Berkelanjutan di Indonesia
Penerapan investasi berkelanjutan di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- Keterbatasan standardisasi penilaian ESG.
- Kualitas dan transparansi laporan keberlanjutan perusahaan yang masih bervariasi.
- Risiko greenwashing (perusahaan terlihat “hijau” di permukaan saja).
- Literasi investor tentang ESG yang belum merata.
Namun, peluangnya sangat besar. Aset under management (AUM) reksa dana dan produk investasi ESG lokal telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam 2-5 tahun terakhir. Dukungan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan meningkatnya minat institusi keuangan turut mendorong pertumbuhan ini. Ekosistem startup dan venture capital yang berfokus pada impact investing juga semakin berkembang.
Tips Memulai Investasi Berkelanjutan
Bagi pemula, berikut langkah-langkah untuk memulai strategi investasi berkelanjutan:
- Tentukan Tujuan Investasi dan Toleransi Risiko: Apakah kamu fokus pada dampak lingkungan, atau lebih ke aspek tata kelola? Pahami juga profil risikomu sendiri.
- Gunakan Rating ESG atau Indeks Acuan: Manfaatkan laporan peringkat ESG dari lembaga pemeringkat atau jadikan indeks seperti IDXESGL sebagai panduan untuk menyaring saham.
- Mulai Bertahap melalui Instrumen Berbasis ESG: Kamu tidak perlu langsung membangun portofolio penuh. Mulailah dengan berinvestasi di reksa dana ESG atau membeli sedikit saham berkelanjutan untuk merasakan dinamikanya. Platform seperti Ajaib menyediakan akses yang mudah untuk memulai.
Mulai Investasi Berkelanjutan di Ajaib!
Bingung memulai dari mana? Ajaib hadir sebagai platform investasi yang memudahkan kamu untuk menerapkan strategi investasi berkelanjutan. Di Ajaib, kamu bisa membeli berbagai saham berkelanjutan dari perusahaan-perusahaan publik Indonesia yang memiliki komitmen kuat terhadap praktik ESG. Dari emiten di sektor infrastruktur hijau hingga consumer goods yang bertanggung jawab secara sosial, pilihannya beragam. Mulailah perjalanan investasimu yang tidak hanya profit-oriented tetapi juga purpose-driven bersama Ajaib. Yuk, wujudkan portofolio yang lebih baik untuk masa depanmu dan bumi!
Tags :
#InvestasiArtikel Terkait




Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!